Update

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

UNWIRA KUPANG

SMAS FRATER DON BOSCO LEWOLEBA GELAR UJIAN KTI SEBAGAI SYARAT KELULUSAN PESERTA DIDIK

Kepala SMAS Frater Don Bosco Lewoleba, Fr. Norbertus Banusu, CMM.,M.Pd bersama para peserta didik dan guru usai pelaksanaan Ujian KTI

 

Lembata, CAKRAWALANTT.COM - Guna meningkatkan kualitas dan kompetensi lulusan, Sekolah Menengah Atas Swasta (SMAS) Frater Don Bosco Lewoleba menggelar Ujian Karya Tulis Ilmiah (KTI) sebagai syarat kelulusan bagi peserta didik kelas XII. Pelaksanaan Ujian KTI tersebut berlangsung di Aula Serba Guna SMAS Frater Don Bosco Lewoleba selama 5 hari, yakni Senin-Jumat (28/3-1/4/2022). Hal itu disampaikan oleh Kepala SMAS Frater Don Bosco Lewoleba, Fr. Norbertus Banusu, CMM.,M.Pd kepada media ini, Jumat (1/4/2022). Menurutnya, kegiatan tersebut mampu memberikan pengaruh yang positif bagi peserta didik dalam mengembangkan potensi diri.  

 

“Kegiatan ini sangat berpengaruh positif, memberi pengalaman proses yang bermakna, memberi sumbangan gagasan, pengetahuan dan informasi bagi pembaca. Berbagai tema penelitian yang disuguhkan menarik dan menantang. Harapan kami bahwa pengalaman dan proses penulisan KTI ini bisa memberikan pengalaman dan wawasan bagi para peserta didik pada jenjang Pendidikan Tinggi. Para peserta didik tampil penuh percaya diri dan bersyukur telah melewati pengalaman hari ini,” ungkap Fr. Nobertus. 

 

Dalam praktiknya, ujar Fr. Norbertus, para peserta didik dibagi ke dalam sebelas kelompok dimana masing-masing kelompok terdiri atas 3 peserta didik dan seorang guru pendamping atau pembimbing guna menunjang kualitas tulisan, baik dari aspek substansi, teknis, hingga kebahasaan. Selain itu, terkait persiapan Ujian KTI, terangnya, para peserta didik telah dibimbing dan diarahkan secara teknis oleh para guru pembimbing selama 3 bulan sejak tahap penelitian lapangan sesuai sumber data yang ditujui. Para peserta didik, sambung Fr. Norbertus, harus turun ke desa-desa dengan membawa surat izin atau rekomendasi kepada pihak Pemerintah Desa (Pemdes), Badan Permusyawaratan Desa (BPD), dan Ketua Pemuka Adat.



“Ujian tersebut diikui oleh 156 orang peserta didik kelas XII. Mereka menulis karya tulis yang sederhana. Ini merupakan suatu gerakan literasi dari Sekolah Penggerak. Inspirasi program kurikulum bersambung sebagai salah satu jenis Karya Tulis Ilmiah. Praktis karya tulis satu ini memiliki sistematika penulisan yang khas atau sudah ditentukan sejak awal. Sehingga penyusunannya kemudian mengikuti sistematika yang berlaku. Selain itu, proses penyusunannya pun direncanakan secara terkendali, konseptual, dan juga prosedural,” sambung Fr. Norbertus.

 

Melalui pelaksanaan Ujian KTI tersebut, Fr. Norbertus berharap agar para peserta didik bisa mengembangkan potensi dirinya secara lebih baik sebagai bekal akademis saat melanjutkan pendidikan ke jenjang Perguruan Tinggi.   

 

“Ujian KTI tersebut bisa menjadi bekal akademis bagi para peserta didik yang akan melanjutkan pendidikan ke jenjang Perguruan Tinggi. Salam dan terima kasih bagi anak-anak dan terima kasih bagi para guru yang sudah menuangkan segala kemampuannya untuk  lembaga pendidikan ini dengan moto Fides Scientia Et Fraternitas (Beriman, Berilmu dan Bersaudara),” pungkasnya. (Rofinus R. Roning/MDj/red)


Post a Comment

0 Comments