Para
guru penguji Ujian Karya Ilmiah Remaja (KIR) di SMA Negeri 1 Nubatukan.
Lembata, CAKRAWALANTT.COM - Guna meningkatkan kualitas lulusan, Sekolah Menengah
Atas (SMA) Negeri 1 Nubatukan menggelar Ujian Karya Ilmiah Remaja (KIR) bagi
377 peserta didik kelas XII selama 3 hari, yakni Kamis-Sabtu (24-26/3/2022).
Hal itu disampaikan oleh Kepala SMA Negeri 1 Nubatukan, Aloysius Aba, S.Pd
ketika ditemui oleh media ini, Selasa (29/3/2022). Dalam proses penentuan
kelulusan, ujar Aloysius, terdapat 2 syarat utama yang harus diikuti oleh para
peserta didik, yakni Ujian KIR dan Ujian Tertulis.
Aloysius menerangkan Ujian KIR tersebut merujuk pada
tema-tema aktual yang berada di lingkungan sekitar, seperti isu sosial dan
persoalan masyarakat. Di dalam KIR tersebut, imbuhnya, para peserta didik bisa
mengasah kemampuan berpikirnya serta menuangkan pikiran-pikiran pribadinya ke
dalam bentuk tulisan, baik secara argumentatif maupun subyektif. Hal itu,
tandas Aloysius, bisa menjadi wadah pengembangan karakter dan budaya literasi
di lingkungan pendidikan (sekolah).
Kepala SMA Negeri 1 Nubatukan, Aloysius Aba, S.Pd. |
“Ujian tersebut diikui oleh 377 orang peserta didik
kelas XII. Mereka menulis karya tulis yang sederhana. Ini merupakan suatu
gerakan literasi Sekolah Penggerak. Inspirasi program kurikulum bersambung
sebagai salah satu jenis Karya Tulis Ilmiah, praktis karya tulis satu ini
memiliki sistematika penulisan yang khas atau sudah ditentukan sejak awal.
Sehingga penyusunannya kemudian mengikuti sistematika yang berlaku. Selain itu,
proses penyusunannya pun direncanakan secara terkendali, konseptual, dan juga
prosedural,” sambung Aloysius.
Salah
satu peserta didik kelas XII SMA Negeri 1 Nubatukan saat mengikuti Ujian KIR.
Lebih lanjut, terkait persiapan Ujian KIR, terang
Aloysius, para peserta didik telah dibimbing dan diarahkan secara teknis oleh
para guru pembimbing selama 2 bulan dari tahap penentuan judul, penyusunan,
hingga prosesi ujian akhir. Hal itu, ujarnya, bisa menunjang kualitas tulisan,
baik dari aspek substansi, teknis, hingga kebahasaan. Maka dari itu, Aloysius
berharap agar Ujian KIR tersebut bisa menjadi bekal akademis bagi para peserta
didik yang akan melanjutkan pendidikan ke jenjang Perguruan Tinggi. (Rofinus R. Roning/MDj/red)
0 Comments