Foto
: Dokumentasi Kegiatan Workshop Literasi.
TTS, CAKRAWALANTT.COM - Guna mendukung
Gerakan Literasi Nasional (GLN), sebanyak 3 Sekolah Menengah Atas (SMA) di
Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), yakni SMA Kristen Poli, SMA Negeri
Santian, dan SMA Negeri Sabun menggelar Kegiatan Workshop Literasi. Kegiatan yang
berlangsung di SMA Kristen Poli selama 3 hari, yakni Senin-Rabu (28-30/3/2022) tersebut
digelar secara tatap muka dengan tetap menerapkan Protokol Kesehatan (Prokes).
Dalam sambutannya,
Kepala SMA Negeri Santian, Adonia Melkisedek Nomeni, S.Sos menegaskan bahwa
Kegiatan Workshop Literasi tersebut sangat bermanfaat bagi para guru dan
peserta didik untuk mengembangkan dan menuangkan ide-ide berkualitas dalam
bentuk tulisan yang bermanfaat, baik untuk diri sendiri maupun orang lain. Selain
itu, tambahnya, melalui kegiatan tersebut, para guru dan peserta didik juga mampu
belajar untuk menemukan berbagai inovasi dan kreativitas dalam proses
pembelajaran di kelas.
“Kegiatan
membaca dan menulis merupakan sebuah seni. Dengan membaca dan menulis seseorang
bisa merasa terhibur dan mendapatkan pengetahuan baru yang belum pernah
diketahui sebelumnya. Saya melihat bahwa dengan menulis kita bisa berbagi ilmu
dengan teman-teman kita dan keluarga
kita. Dengan menulis juga kita bisa menyadarkan orang lain dengan tulisan-tulisan
yang memotivasi dan menginspirasi,” sambung Nomeni.
Sementara itu,
Kepala SMA Kristen Poli, Lamech Afi, S.Pd meminta agar para peserta, baik guru maupun
peserta didik bisa mengikuti Kegiatan Workshop Literasi tersebut secara serius.
Hal itu, imbuhnya, bisa berguna dalam proses transfer ilmu dan pengalaman
literatif dalam Kegiatan Belajar dan Mengajar (KBM). Maka dari itu, sambungnya,
para guru dan peserta didik harus mampu membaca dan menulis secara baik guna
menambah pelajaran hidup sehari-hari.
“Buku adalah
guru yang sabar dan guru yang tidak pernah marah. Sebab, ketika kita membaca
dan membuangnya, buku tidak akan menangis atau marah. Namun, ketika kita
mengambilnya kembali dia tidak akan mengatakan jangan atau melarang,” ungkapnya.
Pantauan media,
kegiatan yang didukung oleh Media Pendidikan Cakrawala (MPC) NTT tersebut turut dihadiri oleh para guru dan peserta didik dari SMA
Kristen Poli, SMA Negeri Santian, dan SMA Negeri Sabun, serta jajaran Tim
Formator MPC NTT, Mustakim dan Frein. (Frein
Raden/MDj/red)
0 Comments