Update

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

UNWIRA KUPANG

MENDIKBUDRISTEK PAPARKAN AGENDA PRIORITAS PADA PERHELATAN G20

 

Mendikbudristek, Nadiem Anwar Makarim saat mengumumkan agenda prioritas bidang pendidikan dan kebudayaan, Rabu (9/2/2022).



Jakarta, CAKRAWALANTT.COM - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim mengumumkan agenda prioritas bidang pendidikan dan kebudayaan yang akan didorong Pemerintah Indonesia melalui kepemimpinan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) pada perhelatan G20.

 

“Presidensi G20 Indonesia yang diterima Bapak Presiden Joko Widodo pada Desember 2021 adalah sangat tepat, karena kita di Indonesia, dan semua negara di dunia saat ini sedang berupaya bangkit dari pandemi Covid-19,” ujar Nadiem pada acara pengumuman bertajuk Kick Off G20 on Education and Culture yang tayang melalui kanal YouTube KEMENDIKBUD RI, Rabu (9/2/2022).

 

Nadiem melanjutkan bahwa momentum kepemimpinan tersebut dinilai tepat karena pada saat seperti inilah Indonesia dapat menunjukkan karakter bangsa yang luar biasa.

 

“Salah satu nilai dasar dari bangsa kita, yakni gotong royong, semakin penting untuk membantu kita dan dunia untuk pulih dan bangkit,” jelas Nadiem.

 

Terkait agenda prioritas bidang pendidikan, Nadiem menyampaikan sejumlah terobosan Merdeka Belajar yang akan diperkenalkan kepada dunia sebagai praktik baik dan contoh untuk direplikasi oleh negara-negara lain di dunia. Ia berharap Indonesia dapat menginspirasi negara-negara maju dan berkembang, sekaligus mendapatkan kemitraan yang bermanfaat.

 

“Ada empat agenda prioritas bidang pendidikan yang akan kami perjuangkan sebagai pimpinan Kelompok Kerja Pendidikan G20, dan nanti ketika pertemuan puncak dengan menteri-menteri pendidikan. Pertama, Pendidikan Universal yang Berkualitas. Kedua, Teknologi Digital untuk Pendidikan. Ketiga, Solidaritas dan Kemitraan. Keempat, Masa Depan Dunia Kerja Pasca Covid-19,” terang Nadiem.

 

Pada bidang kebudayaan, Nadiem mengatakan bahwa Indonesia mengajak dunia untuk mendorong praktik-praktik hidup berkelanjutan berbasis budaya dan tercetusnya konsensus global untuk mencapai hal tersebut. Lebih lanjut, ujarnya, akan terdapat Konferensi Seni dan Budaya untuk Pemulihan serta pertemuan puncak bersama menteri-menteri kebudayaan di kawasan Candi Borobudur. Hal itu, imbuhnya, menjadi kebanggaan seluruh masyarakat Indonesia.



Pada akhir sambutannya, Nadiem mengajak para warga dan pemimpin dunia untuk menghasilkan aksi yang nyata dan bermakna.

 

“Mari wujudkan tema G20 ‘Recover Together, Recover Stronger’ jadi aksi nyata dan bermakna. Dengan semangat untuk pulih dan bangkit bersama, saya ingin mengajak semuanya untuk menguatkan gotong royong agar kita bisa menyukseskan presidensi G20 Indonesia, serta mewujudkan Merdeka Belajar, Merdeka Berbudaya,” ungkapnya.

 

Sesuai rilis, Nadiem selaku Mendikbudristek meresmikan G20 di bidang pendidikan dan kebudayaan dengan mencabut gunungan. Dalam pewayangan, gunungan menggambarkan kehidupan di alam semesta. Pencabutan gunungan merupakan lambang pergantian lakon, dimana manusia berjuang dan berusaha mengubah jalan hidupnya.

 

Gunungan dalam logo G20 merepresentasi semangat dan optimisme masyarakat Indonesia, khususnya untuk bangkit dari pandemi dan segera memasuki babak baru kehidupan. (Kemendikbudristek/MDj/red)


Post a Comment

0 Comments