Suasana Pembukaan Kegiatan Workshop KTI di SMAS Seminari Lalian, Kamis (6/1/2022) |
Belu, CAKRAWALANTT.COM - Dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan, Sekolah
Menengah Atas Swasta (SMAS) Seminari Sta. Maria Immaculata Lalian menggelar
workshop penulisan Karya Tulis Ilmiah (KTI) bagi para guru selaku tenaga
pendidik dan penulisan kreatif bagi peserta didik, Kamis (6/1/2022). Kegiatan
yang berlangsung secara tatap muka tersebut dibuka secara langsung oleh
Perwakilan Koordinator Pengawas (Korwas) SMA/SMK Kabupaten Belu, Drs. Wens
Lopez.
Dalam sambutannya, Wens mengajak para guru dan
peserta didik (baca : seminaris) untuk meningkatkan daya baca dan budaya
menulis di dalam lingkungan sekolah. Secara umum, jelasnya, SMAS Seminari Lalian
merupakan lembaga pendidikan calon imam Katolik yang memiliki prestasi, baik
secara akademis, etika, maupun sosial. Namun, dengan kehadiran Tim Media Pendidikan
Cakrawala (MPC) NTT, imbuhnya, kemampuan para guru dan peserta didik bisa
diasah secara lebih baik dan potensial.
Lebih lanjut, terang Wens, workshop tersebut
merupakan bagian dari proses peningkatan budaya literasi yang telah digaungkan
secara nasional sejak 2015 lalu. Dengan perkembangan budaya literasi yang baik,
ujarnya, SMAS Seminari Lalian bisa menjadi tolok ukur bagi lembaga-lembaga
pendidikan lainnya di Daratan Timor. Maka dari itu, sambungnya, semua peserta
workshop harus mengikuti kegiatan tersebut secara baik selama tiga hari.
Sementara itu, Praeses Seminari Menengah Lalian, RD.
Drs. Leonardus Asuk, Pr.,MA turut memberikan apresiasi bagi Tim MPC NTT yang
telah mendukung kegiatan tersebut. Melalui kegiatan workshop, tuturnya, proses
peningkatan mutu pendidikan di SMAS Seminari Lalian bisa terus terjaga. Dengan
demikian, sambungnya, identitas seminari sebagai lembaga pendidikan calon imam
Katolik bisa terus diakui oleh semua pihak.
Pemberian Materi Workshop oleh Salah Seorang Pemateri dari Tim MPC NTT
Pantauan media, kegiatan workshop yang melibatkan 28
orang peserta didik dan 18 orang guru, baik dari kalangan awam, imam, suster dan
tenaga kependidikan tersebut berlangsung selama 3 hari, yakni Kamis-Sabtu
(6-8/1/2022). Selama tiga hari tersebut, para guru akan didampingi untuk
menulis artikel ilmiah populer, sedangkan para peserta didik didorong untuk
mampu menulis Karya Ilmiah Remaja (KIR), Cerita Pendek (Cerpen), puisi, catatan
harian (diary), serta berita.
Selain itu, turut hadir Prefek Seminari Menengah
Lalian, RD. Arnoldus Lema beserta jajaran pembina lainnya serta narasumber dari
Tim MPC NTT, yakni Egy Tantono, Beatrix Manehat, dan Felix Natu.
Berita dan Foto : Felix Natu/Beatrix Manehat
Editor : Mario Djegho
0 Comments