Update

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

UNWIRA KUPANG

PROGRAM GURU PENGGERAK DINILAI BERHASIL TINGKATKAN KEMAMPUAN INOVASI GURU

 

Direktur Kepala Sekolah, Pengawas Sekolah, dan Tenaga Kependidikan pada Kemendikbudristek, Praptono dalam Webinar Silaturahmi Merdeka Belajar secara daring, Kamis (20/1/2022).




Jakarta, CAKRAWALANTT.COM - Program Guru Penggerak Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dinilai berdampak baik bagi para guru. Hal ini tercermin dari hasil survei Indikator Politik Indonesia pada akhir tahun 2021 kepada 983 responden yang menyambut Program Guru Penggerak (PGP) dengan positif. Sebanyak 99,9 persen guru (68,5 persen sangat setuju dan 31,4 persen setuju) menilai PGP berhasil meningkatkan kemampuan guru untuk berinovasi.

 

Direktur Kepala Sekolah, Pengawas Sekolah, dan Tenaga Kependidikan, Praptono, menegaskan Merdeka Belajar bertujuan untuk mendukung para guru agar makin mandiri dan mampu memerdekakan para peserta didik. Hal itu disampaikan Praptono dalam Webinar Silaturahmi Merdeka Belajar secara daring, Kamis (20/1/2022). Dalam webminar tersebut, Praptono juga menyampaikan apresiasinya bagi para peserta yang turut hadir.

 

“Artinya, para guru didorong untuk punya kesadaran dan tanggung jawab untuk terus belajar. Jadi, Merdeka Belajar itu dari sisi guru merdeka mengajar, dan dari sisi anak merdeka belajar,” ungkapnya.

 

“Peserta luar biasa. Padahal, awalnya mereka tidak tahu apa yang akan didapatkan dari program ini. Tapi mereka benar-benar berangkat dari niat tulus melakukan perubahan, meningkatkan profesionalisme dan kompetensi, sehingga terjadilah transformasi pendidikan. Maka Kemendikbudristek mengajak para guru hebat Indonesia mengambil bagian dalam transformasi pendidikan lewat Program Guru Penggerak,” tambah Praptono.

 

Sebelumnya, Peneliti Senior Direktur Riset Indikator Politik Indonesia, Adam Kamil, menerangkan bahwa survei menemukan para responden merasakan beragam manfaat dari program, baik bagi individu guru dan sekolah, serta efektif meningkatkan kapasitas kepemimpinan.

 

“Aspek administrasi dan sistem informasi Program Guru Penggerak secara umum dinilai sudah baik. Hampir semua setuju atau sangat setuju bahwa informasi tentang Guru Penggerak mudah diperoleh dan dipahami, sistem pendaftaran dan seleksi mudah dilakukan, persyaratan bagi pendaftar mengakomodasi minat pendaftar, dan durasi pendidikan sudah sesuai,” terang Adam.

 

Platform Guru Belajar dan Berbagi juga dinilai sangat bermanfaat dan memudahkan kolaborasi dalam menggelar pembelajaran. Sebanyak 68,5 persen responden sangat setuju dan 31,4 persen setuju PGP berhasil meningkatkan kemampuan guru berinovasi. Sebanyak 68,3 persen sangat setuju dan 31,5 persen responden setuju Guru Penggerak berdampak baik bagi diri pribadi, peserta didik, dan sekolah.


Peneliti Senior Direktur Riset Indikator Politik Indonesia, Adam Kamil.


Sebanyak 61,4 persen responden setuju dan 38,1 persen sangat setuju bahwa PGP sukses menghasilkan pemimpin pembelajaran yang berpola pikir Merdeka Belajar dan berpihak pada pesertadidik. Sebanyak 57 persen responden sangat setuju dan 42,8 persen setuju bahwa para Calon Guru Penggerak telah berhasil menularkan praktik baik yang dipelajari selama mengikuti program Guru Penggerak pada guru-guru lainnya. Selain itu, para guru juga menyambut penyederhanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

 

“Rata-rata di atas 44% penyederhanaan RPP ini berdampak baik bagi para guru. Guru menilai penyederhanaan RPP mengurangi beban administrasi dan memberi keleluasaan, sehingga mereka lebih inovatif menyusun materi ajar,” jelas Adam. Dampaknya, tambah Adam, para peserta didik bisa belajar lebih kontekstual, lebih kreatif, dan lebih tertarik kepada materi.

 

Adam menyarankan agar Kemendikbudristek terus konsisten dalam meningkatkan kapasitas guru berhubung antusiasme guru yang sangat besar.

 

“Kombinasi program-program ini sudah cukup komplet dan harus terus dijaga mutunya, sehingga ketersediaan guru yang cepat beradaptasi terhadap perubahan juga tetap terjaga,” saran Adam. (Kemendikbudristek/MDj/red)


Post a Comment

0 Comments