Update

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

UNWIRA KUPANG

MKKS DAN MGMP TINGKAT SMP SE-KECAMATAN LEBATUKAN GELAR KEGIATAN BERSAMA

 

Suasana Kegiatan Bersama MKKS dan MGMP Tingkat SMP Se-Kecamatan Lebatukan, Kamis-Sabtu (13-15/1/2022).



Lembata, CAKRAWALANTT.COM - Guna mengembangkan kompetensi profesional guru, Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) dan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) tingkat Sekolah Menengah Pertama se-Kecamatan Lebatukan menggelar kegiatan bersama dengan tema “Meningkatkan Pengelolaan Sekolah Berbasis MBS Dan Pembelajaran Berbasis AKM”. Kegiatan yang berlangsung di SMP Negeri 7 Maret tersebut dibuka secara langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (PK) Kabupaten Lembata, Anselmus Asan Ola, AP.,M.Si, Kamis (13/1/2022). 

 

Dalam sambutannya, Anselmus menegaskan bahwa kegiatan tersebut bertujuan untuk menunjang tata kelola pendidikan guna meningkatkan mutu sekolah. Untuk itu, imbuhnya, diperlukan komitmen yang baik dari semua pihak, seperti sekolah, pemerintah, swasta dan masyarakat dalam mewujudkan hal tersebut. Pihak sekolah, sambungnya, juga harus memperkuat kemitraan sembari meningkatkan inovasi dan kreativitas para warga sekolah.

 

“Dibutuhkan koordinasi yang baik, integritas, profesionalisme, serta etos kerja dan moral yang tinggi,” tegas Anselmus.

 

Selain itu, Anselmus juga mengajak semua pihak yang terlibat di dalam proses pendidikan untuk memberikan penanaman karakter dan nilai-niai budaya, terkhususnya di dalam diri guru selaku pendidik agar bisa menjadi contoh yang baik kepada peserta didik. Manajemen Berbasis Sekolah (MBS), ujarnya, merupakan salah satu strategi untuk mengimplementasikan konsep Merdeka Belajar yang tepat. 

 

“Dengan mengoptimalkan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) diharapkan menjadi upaya strategis dalam meningkatkan tata kelola sekolah. Karena sekolah diberikan otonomi dalam peningkatan mutu sekolah. Itu artinya, melalui strategi tersebut dapat membantu mempercepat mewujudkan peningkatan tata kelola pendidikan,” ujarnya.



 

Lebih lanjut, terangnya, para guru diharapkan mulai mengintegrasikan nilai-nilai kearifan lokal dan budaya setempat ke dalam proses pembelajaran. Hal itu, terangnya, harus menjadi pijakan awal dalam menyongsong proses pembahasan dan penetapan Peraturan Daerah (Perda) terkait pendidikan di Kabupaten Lembata. Dengan harapan tersebut, lanjutnya, semua pihak bisa turut berpartisipasi dalam festival edukasi budaya yang akan diselenggarakan pada Maret 2022 mendatang.

 

Untuk diketahui, pihak penyelenggara kegiatan turut mengundang beberapa narasumber, yakni Kadis PK Kabupaten Lembata, Koodinator Pengawas (Korwas) SMP Kabupaten Lembata, serta Duta Rumah Belajar NTT Tahun 2022 dan Pengajar Praktik Guru Penggerak Kabupaten Lembata, Hironimus Lado, M.Pd. 

 

Pantauan media, kegiatan tersebut berlangsung selama 3 hari, yakni Kamis-Sabtu (13-15/1/2022) dengan tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes). Lebih lanjut, kegiatan tersebut dihadiri oleh 68 orang peserta yang terdiri dari 6 kepala sekolah dan 62 guru mata pelajaran dari SMP Negeri 7 Maret, SMP Negeri 2 Lebatukan, SMP Negeri 3 Lebatukan Satap Ilewutung, SMP Negeri 4 Lebatukan Satap Lewodoli, SMP Negeri 5 Lebatukan serta SMP Swasta Sinar Swasembada Hadakewa. (Rofinus R. Roning/MDj/red)  

 


Post a Comment

0 Comments