Update

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

UNWIRA KUPANG

LUKISAN TANAH KELAHIRAN

Puisi–Puisi Peserta Didik SMA Kristen 1 Soe

 

 

Ilustrasi 




LUKISAN TANAH KELAHIRAN

Puisi Marlilis Yulan Maru

 

Bentangan indah nan mempesona.

Lukisan Sang Kuasa.

Di atas lautan biru Kau bentuk pulau karya-Mu,

Pulau Timor, tanah kelahiranku.

 

Dingin…hawa dingin yang kurasakan

bukan berarti sedang didatangi si penggangu hati.

Tapi hawa dingin itu adalah sambutan dari alam

saat menginjakan kaki di tanah kelahiran.

 

Pada langkah pertama, mata akan dimanjakan.

Dengan begitu, betapa indahnya surga tersembunyi

yang tersebar di seluruh pulau.

Karya-Mu sampai pada sudut –sudutnya.

 

Banam, Oenam, dan Onam dengan adat istiadat yang begitu kental

seolah bersatu untuk membangun pulau karyamu

tanpa memandang perbedaan latar belakang suku.

Dan tanah kelahiranku adalah bukti nyata dari persatuan itu.

 

Budaya Okomama sebagai ciri khas tanah kelahiranku

seolah menjadi pertanda bahwa

kehidupan masyarakat yang ramah tamah

menberikan kenyamanan tiada tara.

 

Andai aku bisa terbang, layaknya seekor burung merpati

aku akan terbang tinggi dan menikmati

lukisan tanah kelahiranku, Timor Tengah Selatan.

 

PEREMPUAN

Puisi Elisabeth L. Benu

 

Perempuan...

Dianggap seonggok daun yang hanya bisa berlindung pada pohon.

Dianggap angin yang hanya mengisi.

Namun, kau tak tahu seberapa berartinya angin itu.

 

Perempuan...

Bahumu sangat kuat.

Walaupun perkataan menggores setitik rasa hatimu,

mengoyakkan perasaanmu,

merobohkan pertahananmu,

Kau tetap tersenyum terlihat biasa meskipun terluka.

 

Perempuan...

Menangis dalam diam,

berteriak dalam keheningan,

mengeluh dalam setiap inci bibir kecil.

Namun, kau tak menyerah.

 

Perempuan...

Insan berdosa yang mencoba memilih jalannya

Di antara kejamnya dunia dia bertahan dengan sebisanya,

dikerahkan dirinya demi masa depan,

dikuatkan dirinya sendiri bila terjatuh.

 

Perempuan hebat…

Proses membentuknya dewasa.

Pengalaman membentuknya menjadi mutiara.

Mutiara berharga yang mahal harganya.

 

KEHIDUPAN

Puisi Manda Nubatonis

 

Desiran ombak datang bergulung-gulung

seakan mereka diciptakan untuk menemaniku.

Suara ombak dan angin saling berbagi bersahut-sahutan

seakan mengajakku bercerita

tentang betapa luar biasanya Sang Pencipta.

 

Ketika pandangan kulemparkan ke arah datangnya ombak,

kusadari bahwa gulungan itu bak naik dan turunnya hidup.

Ada waktu untuk bergelombang,

ada waktu untuk bergemuruh,

dan ada waktu untuk pecah di bibir laut.

 

MATAHARIKU

Puisi Anjel Loy Pobas

 

Kau selalu menyapa bumi

dengan senyuman manismu di pagi hari.

Kehadiran yang dinantikan embun,

senyuman yang didambakan bulan

karena telah semalaman

bulan mendongeng untuk bumi.

Kehadiranmu dinantikan dan dibutuhkan

oleh seisi jagat raya ini.

Namun pagi ini

matahariku tak menyapa bumi.

Matariku, Ayahku.

 

Mungkinkah ia disembunyikan?

Oleh langit pada malam yang sepi

atau awan tahu kemana ia pergi?

Namun tiada jawaban dari awan

dan tiada jawaban sama sekali.

Mungkin Penciptamu sudah memberhentikanmu.

Pekerjaanmu yang tulus dan mulia setiap hari

menyinari bumi ini.

Namun apakah kau tahu?

Bumi ini masih membutuhkanmu.

Untuk menceritakan mimpi – mimpi

sang bumi di malam sepi.

 

CINTA KASIH YANG TAK PERNAH PUDAR

Puisi Juan Betty

 

Begitu banyak manusia di dunia ini

tapi ayah dan ibu adalah dua insan yang sangat istimewa dalam hidupku.

Kalian menjaga aku dengan ikhlas dan penuh cinta

Ibu...

Engkau adalah seorang malaikat tak bersayap

yang Tuhan berikan untuk menjaga dan membesarkan aku.

Yang selalu ada di dalam hatiku

bentuk pengorbananmu yang luar biasa

untuk menghadirkan aku ke dalam dunia ini.

Aku bangga memiliki wanita hebat seperti engkau.

Ayah...

Engkau adalah sosok pekerja keras yang tak pernah lelah

bekerja untuk mencukupi kebutuhan demi kebahagiaan keluarga

Darimu aku belajar arti kehidupan yang sederhana namun penuh makna.

Ayah, Ibu, kalian adalah guru dan panutan dalam hidupku.

Terima kasih telah membina, menyayangi serta membesarkanku penuh dengan kesabaran.

Ayah, Ibu, aku bersyukur memiliki dua insan manusia seperti kalian

yang mengajarkan aku arti cinta kasih yang sederhana namun sangat Indah.

 

SAHABAT

Puisi Cindy Kase

 

Kami seperti saudara namun beda rahim.

Ada kerinduan ketika kami berjauhan.

Ada canda tawa begitu bahagia ketika kami bersama.

Tak pernah bosan mendengar curahan hati,

walaupun sering kali mengulang cerita yang sama.

 

Tak kala ada pertengkaran yang sangat panjang.

Namun diakhiri dengan pelukan dan tangisan.

Sahabatku akankah kita terus seperti ini?

Seperti roti dan selai yang saling membutuhkan dan tak bisa dipisahkan.

Namun itu mustahil karena kelak kita pasti akan berpisah.

Tapi ingatlah satu hal sahabatku,

kalau sahabatmu ini pernah menemani hari-harimu.

 

(DB/MDj/red)


Post a Comment

0 Comments