Update

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

UNWIRA KUPANG

WARMANSAH : SMP NEGERI 11 KOTA KUPANG JADI SEKOLAH PENGGERAK

 

Kepala SMP Negeri 11 Kota Kupang, Warmansah, S.Pd 



Kota Kupang, CAKRAWALANTT.COM - Kepala Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 11 Kota Kupang, Warmansah, S.Pd menuturkan bahwa sekolah yang dipimpinnya merupakan salah satu sekolah penggerak di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Hal itu diutarakannya ketika ditemui oleh media ini di ruang kerjanya, Jumat (17/12/2021). SMP Negeri 11 Kota Kupang, ujarnya, terpilih dari 111 sekolah di 33 provinsi secara nasional pada tahap pertama sebagai sekolah penggerak.

 

Ia menambahkan SMP Negeri 11 Kota Kupang memperoleh Surat Keputusan (SK) dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) pada Juni 2021 dan mengikuti testing Sekolah Penggerak Angkatan Pertama. Pada proses testing tersebut, imbuhnya, para kepala sekolah akan menjawab pertanyaan terkait hal nyata yang telah dilakukan oleh sekolah.

 

Lebih lanjut, terangnya, para peserta yang dinyatakan lulus uji skolastik dan literasi akan mengikuti praktik simulasi mengajar di dalam kelas.   

 

“Ada delapan pertanyaan pokok dan 30 pertanyaan lanjutan. Setelah itu kami mengikuti testing bakat skolastik dan literasi numerasi yang mana ada bacaan yang dinumerasikan. Maka dari itu, perlu teliti karena ada limit waktu penyelesaian. Tentunya, butuh analisis dan ketelitian dalam mengerjakan soal-soal,” ungkapnya.

 

Sementara itu, Warmansah juga menjelaskan bahwa sebagai sekolah penggerak, pihaknya juga menjalankan kegiatan dari Kemendikbudristek. Kegiatan tersebut, tandasnya, menyasar fase D atau peserta didik kelas VII dengan melakukan proyek terkait Pancasila. Hal itu, ungkapnya, sesuai dengan fokus tahap pertama. Namun, imbuh Warmansah, perlu adanya kesepakatan untuk mengetahui teknis dan tujuan kegiatan secara jelas.


Menerapkan Dua Sistem Belajar

 

Di lain pihak, Warmansah juga menerangkan bahwa SMP Negeri 11 Kota Kupang menerapkan dua sistem belajar, yakni pembelajaran di dalam kelas (in door) dan di luar kelas (out door). Misalnya, sambung Warmansah, dalam Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn), para guru akan membagi jumlah presentasi pembelajaran atas proses di dalam dan luar kelas. Hal itu, imbuhnya, bertujuan untuk menguatkan profil Pancasila.

 

Selain itu, lanjut Warmansah, terdapat 4 tema yang dikeluarkan oleh Kemendikbudristek bagi sekolah penggerak tahap pertama, yakni Bangunlah Jiwa dan Ragamu; Cemerlang Budaya; Pesta Demokrasi; dan Kearifan Lokal. Di samping itu, jelasnya, tujuan penyelenggaraan sekolah penggerak adalah mendorong peserta didik untuk memiliki nilai-nilai Pancasila dengan 6 dimensinya, yakni Tuhan Yang Maha Esa; Kemajuan Global; Gotong Royong; Kreativitas; Mandiri dan Inovatif.

 

“Melalui dimensi tersebut para peserta didik tidak hanya berdasar pada teori tetapi juga penghayatan nilai-nilai Pancasila, karakter bangsa, gotong royong, toleransi, dan kolaboratif. Inilah tujuan yang mau dicapai dalam sekolah penggerak ini. Maka dari itu, sekolah penggerak bisa menjadi katalis dan penggerak sekolah-sekolah sekitar,” pungkasnya.

 

Berita dan Foto : Felix  Natu

Editor : Mario Djegho (red)


Post a Comment

0 Comments