Kota Kupang, CAKRAWALANTT.COM - Guna menunjang pelaksanaan Pembelajaran
Tatap Muka (PTM) terbatas, Sekolah Menengah Pertama (SMP) Muhammadiyah Kupang
menggelar kegiatan vaksinasi Covid-19 bagi para peserta didik, Senin
(08/11/2021). Proses vaksinasi tersebut diprioritaskan bagi kelompok peserta
didik yang belum memperoleh vaksin tahap kedua. Hal itu disampaikan oleh Wakil
Kepala Sekolah (Wakasek), Asrin Banfatin, S.Pd dan Kaur Kurikulum SMP Muhammadiyah
Kupang, Ainun Selati, S.Pd ketika ditemui di sela-sela kegiatan vaksinasi. Kegiatan
tersebut, terang keduanya, merupakan proses lanjutan dari vaksinasi tahap kedua
yang dilaksanakan pada Jumat (05/11/2021) lalu.
Ainun menambahkan kegiatan vaksinasi
Covid-19 itu dilanjutkan lagi sebab pihak puskesmas mengalami kekurangan dosis
pada vaksinasi sebelumnya sehingga sejumlah 57 orang peserta didik baru bisa
divaksin pada tahap lanjutan tersebut. Selain itu, tambahnya, terdapat 3 orang
peserta didik yang belum bisa memperoleh vaksin karena memiliki riwayat
penyakit bawaan dan beberapa masih berada di bawah batas usia vaksin.
“Ada tiga
peserta didik yang tidak divaksin karena berdasarkan surat keterangan bahwa
peserta didik tersebut mengidap penyakit asma, sehingga belum diperbolehkan
vaksin” tuturnya.
Lebih lanjut, terang Ainun, proses
vaksinasi Covid-19 tersebut juga mendapatkan dukungan dan persetujuan dari
orang tua atau wali peserta didik. Hal tersebut, imbuhnya, merupakan hasil
komunikasi bersama orang tua atau wali peserta didik guna mendukung
terlaksananya proses PTM terbatas secara normal kembali. Maka dari itu,
sambungnya, proses vaksinasi tersebut hanya diperuntukan bagi para peserta
didik, sedangkan para guru dan tenaga kependidikan telah melakukan vaksinasi di
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (PK) Kota Kupang dan Puskesmas terdekat.
“Untuk
guru-guru kemarin, telah mengikuti vaksinasi yang diseleggarakan oleh Dinas PK yang
diwakilkan beberapa guru, sedangkan untuk yang lainya melakukan vaksinasi
bersama Puskesmas
Oesapa dan Puskesmas Oepoi,” terangnya.
PTM
Terbatas
Sementara itu, Ainun juga kembali menegaskan
bahwa tujuan utama dilaksanakannya vaksinasi Covid-19 tersebut adalah untuk mendukung
terlaksananya PTM terbatas secara normal. Hal tersebut, tuturnya, disebabkan
oleh maraknya hambatan yang terjadi selama proses pembelajaran daring, sehingga
pihak sekolah terus berupaya untuk memenuhi segala syarat pemberlakuan PTM
terbatas, termasuk optimalisasi proses vaksinasi.
“Jadi sekarang
pihak sekolah berusaha bagaimana mengalihkan fokus belajar peserta
didik agar kembali aktif dalam
kegiatan pembelajaran di kelas,” ujarnya.
Terkait PTM terbatas, lanjut Ainun,
pihak sekolah menerapkan sistem shift atau
pembagian waktu sesuai rombongan belajar. Namun sistem shift tersebut, sambungnya, tidak berlangsung lama karena hanya
mengakomodir 5 jam pembelajaran selama sehari.
“Jadi misalnya
kelompok A dapat jadwal Senin, Rabu, dan Jumat. Maka kelompok B dihari Selasa, Kamis, dan Sabtu” pungkasnya.
Berita dan foto : Marsel Proklamasi/Patrix
Ginta
Editor : Mario Djegho (red)
0 Comments