Belu, CAKRAWALANTT.COM - Dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan dan budaya
literasi, Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 4 dan SMA Negeri Kakuluk Mesak
Atambua menggelar workshop penulisan Karya Tulis Ilmiah (KTI) bagi para guru
dan peserta didik. Kegiatan yang terselenggara atas kerja sama dengan Media
Pendidikan Cakrawala (MPC) NTT tersebut berlangsung di SMA Negeri 4 Atambua
dengan tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes). Workshop KTI tersebut dibuka
secara langsung oleh Perwakilan Koordinator Pengawas (Korwas) SMA/SMK Kabupaten
Belu, Fransiskus A. Manehat, Senin (01/11/2021).
Dalam sambutannya, Fransiskus menekankan urgensi
pelaksanaan kegiatan sebagai upaya peningkatan mutu dan kualitas pendidikan di
kedua sekolah tersebut. Menurutnya, literasi merupakan program nasional yang
harus ditanamkan dan mengakar secara kuat di setiap jenjang pendidikan sebagai
bagian dari peningkatan kualitas pendidikan itu sendiri. Maka dari itu,
imbuhnya, melalui program literasi, pihak sekolah harus mulai berpikir untuk menata
lembaga pendidikan guna memberikan kontribusi terhadap kemajuan sekolah.
“Literasi sebagai program nasional mestinya mengakar
kuat di setiap jenjang pendidikan. Sudah saatnya kita berpikir untuk menata
lembaga ini melalui program literasi yang tentunya berkontribusi positif
terhadap kemajuan sekolah ini,” tuturnya.
Lebih lanjut, terangnya, proses peningkatan budaya
literasi di lingkungan sekolah adalah hal yang sangat penting. Maka dari itu,
sambungnya, para guru dan peserta didik juga harus termotivasi untuk giat
membaca dan menulis secara terus menerus. Dengan demikian, ujarnya, program
literasi tidak boleh berhenti pada akhir pelaksanaan kegiatan tersebut,
sehingga semua peserta workshop harus mengikuti proses pendampingan secara
serius guna menghasilkan karya tulis sebagai produk literasi.
Sementara itu, Kepala SMA Negeri 4 Atambua, Yosep Atok
Mau turut memberikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan workshop
tersebut. Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari tersebut, ungkapnya, harus
mampu membuahkan hasil yang positif. Hal itu, imbuhnya, akan terbantu melalui
proses pendampingan yang dilakukan oleh Tim MPC NTT guna membangkitkan semangat
menulis para guru dan peserta didik. Maka dari itu, sambungnya, dibutuhkan
komitmen dari semua guru dan peserta didik yang terlibat di dalam kegiatan
workshop tersebut.
Pantauan media, kegiatan yang melibatkan dua warga
sekolah tersebut melibatkan 28 orang peserta didik dan 30 orang guru sebagai
perwakilan dari dua sekolah tersebut. Kegiatan workshop tersebut berlangsung
selama tiga hari, yakni Senin-Rabu (01-03/11/2021) dengan tetap mematuhi prokes
yang berlaku.
Berita dan Foto : Baldus Sae
Editor : Mario Djegho (red)
1 Comments
Artikel ini menginspirasi! Jika butuh media pembelajaran yang inovatif, saya merekomendasikan jasa media pembelajaran yang berkualitas.
ReplyDelete