(Guru
Mata Pelajaran Matematika)
CAKRAWALANTT.COM - Perkembangan teknologi yang kian
canggih memberikan kemudahan bagi manusia dalam melakukan pekerjaannya, termasuk
dalam dunia pendidikan. Di abad 21 ini sudah banyak teknologi yang dapat dimanfaatkan
dalam dunia pendidikan
untuk mempermudah proses pembelajaran, termasuk dalam pembelajaran matematika. Pemanfaatan tersebut merujuk pada penggunaan
teknologi sebagai media pembelajaran. Salah satu media pembelajaran yang
menyediakan berbagai program dan aplikasi adalah komputer. Komputer berguna
untuk menunjang proses pembelajaran secara baik dan seimbang. Di dalam sistem
kerja komputer terdapat aplikasi Geogebra
yang mampu menunjang proses pembelajaran matematika.
Menurut
Hohenwarter dan Fucs, Geogebra adalah
software serba guna yang digunakan untuk
pembelajaran matematika di sekolah dan di perguruan tinggi. Aplikasi Geogebra mampu memudahkan seorang guru
dalam melaksanakan pembelajaran matematika sebab memiliki beragam fitur di
dalamnya. Penggunaan fitur tersebut bertujuan untuk mempermudah proses
pemahaman dalam Mata Pelajaran Matematika (Isman : 2016:13). Kesulitan dalam
memahami materi pelajaran matematika pada dasarnya disebabkan oleh
objek-objeknya yang terlampau abstrak. Maka dari itu, dalam mendalami materi,
para peserta didik didorong untuk memiliki kemampuan berimajinasi yang baik,
terutama pada materi vektor dimensi tiga.
Kemampuan
berimajinasi tersebut berkaitan erat dengan kecerdasan spasial. Menurut Gardner,
kecerdasan spasial adalah kepekaan untuk merasakan dan membayangkan dunia
gambar dan ruang secara akurat (Hayatul, dkk, 2017). Untuk itu, guna
menyelesaikan soal-soal yang berkaitan dengan dimensi tiga seseorang harus
memiliki kemampuan atau kecerdasan spasial tersebut.
Imajinasi yang
dibangun di dalamnya merupakan proses penjabaran abstraksi untuk
memvisualisasikan dimensi tiga ke dalam gambar. Materi vektor dimensi tiga
sendiri melibatkan objek-objek berupa titik, garis, bidang datar dan bangun
ruang. Maka dari itu, guru dituntut untuk mampu memvisualisasikannya ke dalam
bentuk gambar maupun animasi bergerak guna meningkatkan kecerdasan spasial
peserta didik.
Berdasarkan
pengamatan dan pengalaman penulis selaku guru pengampu Mata Pelajaran
Matematika, terdapat beberapa kendala yang masih ditemui saat proses
pembelajaran matematika, terkhususnya materi vektor dimensi tiga saat Kegiatan
Belajar dan Mengajar (KBM) di Kelas X Jurusan MIA SMAS Frater Don Bosco
Lewoleba. Kendala-kendala tersebut lebih merujuk pada rendahnya kecerdasan
spasial peserta didik dalam memahami dan menerjemahkan objek-objek geometri.
Para peserta didik cenderung mengalami kesulitan dalam menggambar objek-objek
geometri serta tidak mampu menentukan titik koordinat pada dimensi dua secara
maksimal bila mengalami pergeseran.
Hal tersebut
mengakibatkan peserta didik kurang aktif dalam proses pembelajaran sekaligus
menyulitkan penulis untuk melanjutkan materi vektor pada dimensi tiga. Selain
itu, minimnya media pembelajaran yang bisa digunakan untuk memvisualisasikan
objek-objek matematika pada materi vektor dimensi tiga juga menjadi faktor
penyebab maraknya kendala dalam proses pembelajaran. Berangkat dari
permasalahan tersebut, penulis memandang perlu untuk melakukan demonstrasi Geogebra dalam proses pembelajaran
matematika, terutama pada materi vektor dimensi tiga.
Dalam pembelajaran matematika Geogebra dapat dimanfaatkan dalam
berbagai hal. Pertama, Geogebra bisa dimanfaatkan sebagai
media demonstrasi dan visualisasi.
Kedua,
Geogebra dapat digunakan sebagai
alat bantu konstruksi.
Ketiga,
Geogebra dapat dipakai
sebagai
alat bantu penemuan konsep matematika. Serta keempat, Geogebra bisa membantu pendidik dalam menyiapkan
bahan-bahan pengajaran.
Dalam pembelajaran di dalam kelas penulis
menggunakan Geogebra clasic versi
6.0. Kemampuan visualisasi Geogebra
classic versi 6.0 pada materi vektor dimensi tiga sangat terlihat jelas pada tampilan balok di sumbu X,Y, dan Z yang begitu akurat dan lengkap dengan titik
koordinat masing-masing. Sementara itu, kemampuan dragging nampak terjadi pada perubahan
nilai tinggi balok dan animasi rotasi balok.
![]() |
Gambar
1. Tampilan bangun ruang (balok) dalam dimensi tiga |
Dalam penerapannya, penulis menggunakan model pembelajaran discovery learning. Menurut Syah (2004),
siyntax dari model pembelajaran discovery learning terdiri dari stimulation (stimulasi/pemberian
rangsangan); problem statement (pernyataan
atau identifikasi masalah); data
collection (pengumpulan data); data
processing (pengolahan data); verification
(pembuktian); serta generalization
(menarik kesimpulan atau generalisasi).
Penerapan model
tersebut dapat dijabarkan ke dalam beberapa langkah berikut. Pertama, tahap
pemberian rangsangan. Pada tahap ini, penulis menampilkan beberapa benda
dimensi tiga yang ada di lingkungan sekitar dan kemudian mengingatkan kembali
materi vektor pada dimensi dua. Setelah itu, penulis melakukan demonstrasi
menggunakan Geogebra dalam menentukan
koordinat pada dimensi tiga.
Kedua, tahap
identifikasi masalah. Pada tahap ini, penulis meminta peserta didik untuk
mengidentifikasi sebanyak mungkin permasalahan pada materi yang baru saja
dijelaskan. Salah satu pertanyaan yang menarik kepada peserta didik adalah ‘bagaimana
dengan koordinat titik bila balok pada dimensi tiga digeser atau dipindahkan?’.
Ketiga, tahap
pengumpulan data. Pada tahap ini, peserta didik diberikan kesempatan untuk
mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya melalui uji coba pada aplikasi Geogebra sesuai dengan panduan yang
dibuat oleh penulis.
Keempat,
pengolahan data. Pada tahap ini, penulis memberikan kesempatan kepada peserta
didik untuk menuliskan kembali hasil temuannya setelah melakukan uji coba
sendiri pada aplikasi Geogebra.
Kelima,
pembuktian. Pada tahap ini, peserta didik akan diminta untuk melihat lagi
secara cermat ‘apakah benar terjadi perubahan pada koordinat vektor kolom
maupun panjang vektor?’ serta ‘Perubahan seperti apa yang terjadi?’.
Keenam, menarik
kesimpulan. Pada tahap ini, peserta didik akan membuat kesimpulan berdasarkan
hasil verifikasi yang dibuat pada langkah sebelumnya.
Setelah
melaksanakan model pembelajaran discovery
learning melalui demonstrasi Geogebra,
penulis merangkum beberapa poin penting yang telah menjadi tujuan utama
pembelajaran. Pertama, peserta didik terlihat lebih aktif dan antusias dalam
mengikuti Kegiatan Belajar dan Mengajar (KBM) melalui demonstrasi Geogebra.
Kedua, terjadi
peningkatan yang positif terhadap kemampuan berimajinasi peserta didik yang
tampak melalui pertanyaan-pertanyaan yang diberikan. Misalnya, bagaimana
dengan koordinat titik bila
balok pada dimensi tiga digeser atau dipindahkan?
Bagaimana dengan vektor
kolomnya? Serta, bagaimana dengan panjang vektornya?.
Ketiga, terjadi
peningkatan terhadap pemahaman dan kecerdasan spasial peserta didik. Hal
tersebut tampak melalui beberapa kesimpulan yang dibuat dari hasil pengolahan
data dan verifikasi. Misalnya, koordinat titik dan
vektor kolom mengalami perubahan tergantung pada arah pergeseran balok pada
suatu bidang alas.
Sedangkan,
panjang vektor dimaksud tidak berubah sama sekali kecuali ukuran balok diubah.
Keempat, adanya
peningkatan kecerdasan spasial peserta didik yang juga tampak melalui gambar
balok pada tiga dimensi yang dilukiskan dengan cukup akurat dan lengkap beserta
titik koordinatnya.
Kelima, penulis
selaku pengampu Mata Pelajaran Matematika memiliki banyak waktu untuk
membimbing dan melakukan uji coba bersama peserta didik. Penulis juga mampu
memanfaatkan waktu secara lebih efektif tanpa harus bertele-tele dalam
menggambarkan grafik dimensi tiga maupun melalui animasi pada Power Point.
Pada akhirnya,
dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika yang efektif adalah
pembelajaran yang melibatkan media pembelajaran dalam proses pembelajaran itu
sendiri. Geogebra menjadi salah satu
pilihan terbaik sebagai media pembelajaran yang mempermudah proses
pembelajaran, sekaligus menjadi penghubung dunia pendidikan dan aspek
teknologi.
Dengan demonstrasi Geogebra dalam pembelajaran matematika, peserta didik mampu tampil secara lebih aktif dalam
melakukan uji coba. Penulis juga mampu secara
aktif menggambarkan objek-objek geometri yang tampak oleh visualisasi Geogebra, baik berupa balok pada dimensi
tiga maupun penentuan koordinat pada masing masing titik. Hal tersebut tentunya sangat berkaitan erat dengan adanya
peningkatan kecerdasan spasial. Selain itu,
peserta didik juga turut merasakan pemanfaatan teknologi secara langsung melalui
pembelajaran matematika.
Editor : Mario
Djegho (red)
1 Comments
Luar biasa pak Guru, salam semangat 👍💪
ReplyDelete