Sumba Barat Daya, CAKRAWALANTT.COM - Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1
Wewewa Timur menggelar kegiatan Workshop KTI bersama Media Pendidikan Cakrawala
(MPC) NTT. Kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan budaya literasi di
kalangan guru dan peserta didik tersebut berlangsung secara tatap muka dengan
tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes). Di bawah naungan tema “Menyambut
Generasi Emas NTT 2045 dengan Membangun Budaya Literasi”, kegiatan workshop
tersebut dibuka secara langsung oleh Koordinator Pengawas (Korwas) SMA/SMK
Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD), Yulius Djawamara, S.Pd, Kamis (14/10/2021).
Dalam sambutannya, Yulius memberikan
apresiasi atas terselenggaranya kegiatan workshop tersebut sebagai upaya untuk
membangun budaya literasi di lingkungan pendidikan. Menurutnya, peningkatan
budaya literasi sesuai dengan regulasi Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset,
dan Teknologi (Kemendikbudristek) yang mendukung pengembangan literasi baca-tulis
di kalangan guru dan peserta didik. Hal tersebut, ungkapnya, juga tertera di
dalam proses Asesmen Nasional (AN) yang mencakup penilaian terhadap aspek
literasi, numerasi, dan survei karakter.
Lebih lanjut, terangnya, para guru dan
peserta didik yang tergabung di dalam kegiatan workshop tersebut harus mampu
mengikuti semua tahapan kegiatan dengan baik dan serius. Hal itu, imbuhnya,
berguna untuk menghasilkan berbagai karya tulis yang berkualitas, terutama bagi
para peserta didik yang dituntut untuk bisa membaca dan menulis. Tuntutan tersebut,
sambungnya, akan terus berlangsung hingga jenjang perguruan tinggi.
Mengimplementasikan
GLS
Sementara itu, Kepala SMAN 1 Wewewa
Timur, Yustinus Umbu Sogara, S.Pd menjelaskan bahwa tujuan dilaksanakannya
kegiatan workshop tersebut adalah untuk mengimplementasikan Gerakan Literasi
Sekolah (GLS) secara matang. Dengan membangun budaya literasi, ungkapnya,
kegiatan membaca dan menulis di lingkungan sekolah pun akan terlaksana secara
perlahan. Hal tersebut, imbuhnya, berguna untuk mewujudkan konsep belajar
hingga akhir hayat (long life education).
Maka dari itu, sambungnya, para guru dan peserta didik harus mampu menghasilkan
berbagai produk tulisan, baik berupa KTI maupun ragam tulisan kreatif.
Yustinus juga menambahkan bahwa dengan mengikuti dan berpartisipasi secara aktif di dalam kegiatan workshop tersebut, para guru dan peserta didik bisa memahami konsep GLS dan upaya perwujudannya. Maka dari itu, tegasnya, para peserta workshop harus mampu mengikuti kegiatan tersebut secara serius. Dengan demikian, pungkasnya, semua warga SMAN 1 Wewewa Timur mampu membangun budaya literasi sekolah, meningkatkan kompetensi dan profesionalisme guru, serta mengembangkan keterampilan peserta didik dalam bidang menulis.
Pantauan media, kegiatan yang melibatkan
seluruh guru dan 30 orang peserta didik SMAN 1 Wewewa Timur tersebut akan
dilaksanakan selama tiga hari, yakni Kamis-Sabtu (14-16/10/2021) sesuai prokes
yang berlaku. Tampak dalam pembukaan kegiatan tersebut hadir Korwas SMA/SMK
Kabupaten SBD, Kepala SMAN 1 Wewewa Timur beserta jajaran, Pimpinan Umum MPC
NTT, Gusty Rikarno beserta Tim Formator MPC NTT, Perwakilan Kantor Bahasa
Provinsi NTT, Pangkul Ferdinandus, S.Pd, para guru, dan peserta didik.
Berita dan Foto : Baldus Sae
Editor : Nia Bene/Mario Djegho (red)
0 Comments