Kota Kupang, CAKRAWALANTT.COM - Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 5 dan SMP Terbuka Kota Kupang telah menggelar Penilaian Tengah Semester (PTS) sejak Senin (11/10/2021) lalu. Kegiatan PTS tersebut dilaksanakan selama sepekan dengan menerapkan metode shift. Hal itu disampaikan oleh Kepala SMPN 5 Kota Kupang, Ferderik Mira Tade, S.Pd, saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat (15/10/2021). Mekanisme pelaksanaan PTS tersebut, ujarnya, dibagi ke dalam dua kelompok beserta durasi waktu yang disesuaikan dengan materi pelajaran yang akan dinilai.
Ia menambahkan
kelompok pertama mengikuti PTS pada pukul 07.30-09.30 Wita dan kelompok kedua
akan memperoleh jadwal pada pukul 10.30-11.30 Wita dengan tetap menerapkan
protokol kesehatan (prokes). Kegiatan PTS tersebut, imbuh Ferderik, merupakan
upaya penilaian perkembangan peserta didik sejak diterapkannya Pembelajaran
Tatap Muka (PTM) terbatas sejak 20 September 2021 lalu. PTM terbatas, ujarnya,
hanya diikuti oleh peserta didik kelas VII SMPN 5 dan SMP Terbuka. Para peserta
didik tersebut, sambungnya, dibagi lagi ke dalam dua kelompok (A dan B),
sehingga kelompok pertama (A) akan mengikuti Kegiatan Belajar dan Mengajar
(KBM) pada hari Senin, serta kelompok kedua (B) akan diarahkan ke hari Selasa.
“Kami lakukan
sesuai petunjuk dari Dinas PPO. Untuk kelas VIII dan IX rencananya mulai
mengikuti tatap muka pada pekan depan. Jumlah peserta didik SMP 5 dan SMP Terbuka
ada 1184 orang yang bisa tatap muka. Kami bagi dua kelas karena keterbatasan
ruang belajar dan guru,” tuturnya.
Kepala SMPN 5 Kota Kupang, Ferderik Mira Tade,
S.Pd
Lebih lanjut,
terang Ferderik, pelaksanaan PTM terbatas di SMPN 5 dan SMP Terbuka Kota Kupang
tidak mengalami kendala yang berarti. Hal tersebut, imbuhnya, didukung oleh
persiapan dan kesiapan sekolah yang telah matang sebelum diberlakukannya PTM
terbatas, seperti pengadaan fasilitas penunjang prokes dan hal-hal teknis
lainnya. Selain itu, sambungnya, guna menjaga kondusivitas di lingkungan sekolah,
para peserta didik diwajibkan untuk menghindari kerumunan dan menaati prokes
yang berlaku.
Di samping itu, Ferderik juga menuturkan bahwa pihaknya terus berupaya memaksimalkan proses vaksinasi bagi semua warga sekolah. Untuk sementara, ungkapnya, peserta didik yang telah divaksin adalah kelas VIII dan IX. Sedangkan, para peserta didik kelas VII, sambungnya, belum sepenuhnya memperoleh vaksin karena faktor batas usia. Maka dari itu, pungkasnya, untuk memenuhi kebutuhan vaksin, pihaknya membangun kerja sama dengan Rumah Sakit (RS) Siloam Kupang dan Puskesmas Oesapa.
“Harapan kami adalah kegiatan ini dapat berjalan terus walaupun di masa pandemi ini. Untuk kelancaran PTM ini juga diharapkan kerja sama dari berbagai pihak. Pihak-pihak tersebut antara lain, peserta didik, guru, orang tua dan masyarakat. Karena sekolah tidak dapat berjalan sendiri tanpa dukungan dari masyarakat. Walaupun di sekolah peserta didik mematuhi prokes belum tentu di masyarakat mereka juga mematuhi prokes. Untuk hal inilah peran masyarakat sangat diperlukan agar anak-anak tetap aman,” pungkasnya.
Berita dan Foto
: Marlyn Seo/Nia Bene
Editor : Mario
Djegho (red)
0 Comments