Kota Kupang, CAKRAWALANTT.COM - Dalam menanggapi
keputusan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) tentang Pembelajaran Tatap Muka (PTM)
terbatas, Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 3 Kota Kupang terus memaksimalkan
persiapan PTM terbatas sejak Senin (04/10/2021). Hal itu diutarakan oleh Kepala
SMAN 3 Kota Kupang, Dra. Selfina S. Dethan, ketika ditemui di ruang kerjanya,
Rabu (06/10/2021). Sebelum memulai PTM terbatas, ujarnya, pihak sekolah telah
berupaya memenuhi semua standar protokol kesehatan
(prokes) guna menciptakan suasana pembelajaran yang nyaman.
“Sekolah tatap
muka lebih baik, lebih enjoy, guru bisa bertemu dengan peserta didik dan bisa
terbentuk hubungan batin sehingga ada kesan yang juga didapatkan. Bagi peserta
didik, sekolah adalah rumah kedua dan guru adalah orang tua. Jadi karakter
dibangun di sekolah,” ungkapnya.
Ia menerangkan
semua warga SMAN 3 Kota Kupang wajib menaati prokes untuk saling memberikan
contoh yang positif. Dalam penerapannya, jelas Selfina, terdapat beberapa aturan prokes yang harus diperhatikan,
yakni (1) susunan kursi harus disusun secara berjarak; (2) peserta didik dilarang untuk berkerumun; (3)
masing-masing peserta didik saling menjaga jarak dan meminimalisir kontak
langsung di antara sesamanya; (4) peserta didik wajib membawa bekal makanan
selama penerapan prokes; serta (5) waktu istirahat akan disesuaikan agar
menghindari kerumunan.
Lebih lanjut,
terang Selfina, segala persiapan terkait fasilitas penunjang prokes juga terus
dimaksimalkan oleh pihak sekolah. Pada setiap kelas dan sudut-sudut taman
sekolah, tuturnya, telah disediakan keran cuci tangan beserta hand sanitizer. Selain itu, untuk
menindaklanjuti kesiapan aspek kesehatan, sambungnya, proses vaksinasi Covid-19
bagi para peserta didik hampir mencapai 99% dengan dukungan berbagai pihak.
Menerapkan Sistem Shift
Sementara itu,
dalam melaksanakan proses PTM secara terbatas, jelasnya, pihak sekolah
menerapkan sistem shift dengan
membagi Kegiatan Belajar dan Mengajar (KBM) ke dalam dua sesi waktu. Sesi pertama,
imbuhnya, berlangsung pada pukul 07.20 – 09.50 Wita dan sesi kedua berlangsung
pada pukul 11.00 – 13.20 Wita. Sebelum memasuki kelas dan mengikuti KBM,
sambungnya, para peserta didik akan melalui beberapa tahap pemeriksaan, seperti
pengecekan suhu tubuh, wajib mencuci tangan, dan sebagainya.
Selain itu, Selfina juga mengungkapkan bahwa sistem pembelajaran di sekolah juga menggunakan mekanisme kolaborasi antara metode offline dan online. Para peserta didik, ujarnya, akan tetap mengikuti kelas daring sambil didampingi secara langsung oleh para guru. Maka dari itu, mata pelajaran yang sebenarnya berdurasi 4 jam, tuturnya, disingkat menjadi 3 jam pembelajaran, sehingga para guru bisa memaksimalkan waktu untuk memberikan materi terkait.
Kebijakan tersebut, lanjutnya, harus diambil sebagai pertimbangan karena banyaknya kendala yang terjadi saat pembelajaran daring. Di samping itu, pungkas Selfina, kegiatan ekstrakurikuler sekolah juga belum bisa berjalan maksimal karena proses pelaksanaan PTM baru berlangsung selama tiga hari.
Berita dan
Foto : Marlyn Seo
Editor : Mario
Djegho (red)
0 Comments