Kota Kupang, CAKRAWALANTT.COM - Sekolah Menengah
Kejuruan Negeri (SMKN) 3 Kupang menggelar kegiatan “Guru Tamu” di Aula Hotel
Edukasi milik sekolah, Kamis (21/10/2021). Kegiatan yang diikuti oleh seluruh peserta
didik kelas XI tersebut menghadirkan Front
Office Manager Hotel Aston Kupang selaku pemateri. Hal tersebut diterangkan
oleh salah satu guru perhotelan SMKN 3 Kupang, Decky Tena, SE, sekaligus
sebagai penanggung jawab kegiatan tersebut. Menurutnya, tujuan pelaksanaan
kegiatan “Guru Tamu” adalah untuk menambah wawasan peserta didik terkait dunia
perhotelan.
Decky menuturkan
kegiatan “Guru Tamu” tersebut merupakan kegiatan pembelajaran kolaboratif
antara pihak sekolah dan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI). Hal tersebut,
imbuhnya, bisa dilaksanakan dengan mengundang pemateri dari luar sekolah guna
memberikan pengetahuan yang berbasis pada pengalaman kerja.
“Karena sekolah
ini sudah menjadi salah satu sekolah unggulan terbaik di NTT, maka setiap teknologi
yang berkembang di industri harus diketahui oleh peserta didik. Salah satu
caranya dengan menggelar kegiatan ini. Jadi peserta didik tidak hanya
tergantung pada buku dari kurikulum tapi juga mendapat informasi langsung yang aktual
dari dunia industri,” tandasnya.
Selain itu, lanjut
Decky, kolaborasi tersebut juga berguna untuk menciptakan karakter peserta
didik sebagai bagian dari Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul. Kegiatan tersebut,
ujarnya, akan sering dilakukan sesuai kebutuhan dalam proses pembelajaran,
seperti materi house keeping,
restoran, serta produktif - kreatif. Pelibatan peserta didik kelas XI dalam
kegiatan tersebut, tuturnya, bertujuan untuk mempersiapkan segala kemampuan dan
kecakapan sebelum memasuki masa praktik industri di kelas XII nanti.
Terkait aspek
persiapan, Decky berfokus pada karakter peserta didik guna menumbuhkan tata krama
dan sopan santun. Hal itu, tegasnya, didukung oleh identitas SMKN 3 Kupang
sebagai Sekolah Unggul yang sangat menekankan pembentukan karakter yang unggul.
Namun dalam pelaksanaannya, sambung Decky, semua bentuk Kegiatan Belajar dan
Mengajar (KBM) harus dibatasi, sehingga pihak sekolah harus mampu bergerak
untuk mendorong para peserta didik dalam berkreasi dan berinovasi. Melalui dorongan
positif tersebut, paparnya, pihak sekolah mampu menciptakan suatu tekhnologi
yang serupa dengan penerapan di dunia industri.
Pantauan media,
kegiatan “Guru Tamu” tersebut dilakukan dengan tetap menerapkan protokol
kesehatan (prokes). Hal tersebut terlihat dari mekanisme pelaksanaan kegiatan
yang berjalan dalam sistem shift atau
pembagian waktu.
Berita dan Foto
: Marlyn Seo/Nia Bene
Editor : Mario Djegho (red)
0 Comments