Kota Kupang, CAKRAWALANTT.COM - Dalam ragka menghasilkan lulusan yang berdaya saing, berkualitas, dan mampu terserap di dunia kerja, Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 4 Kota Kupang terus memberdayakan Praktik Kerja Lapangan (PKL). Hal itu disampaikan oleh Wakil Kepala Sekolah (Wakasek) Bidang Kurikulum SMKN 4 Kota Kupang, Harry K. F. Ledoh, S.Pd, ketika ditemui di ruang kerjanya, Kamis (14/10/2021). Menurutnya, PKL bertujuan untuk mendukung dan memberikan gambaran tentang Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) kepada para peserta didik sesuai kompetensi atau keahlian masing-masing.
Harry menerangkan pihak SMKN 4 Kota
Kupang memberikan durasi pelaksanaan PKL selama 3 bulan. Selama durasi waktu
tersebut, imbuhnya, para peserta didik akan melaksanakan praktik di beberapa
tempat kegiatan usaha dan industri yang dipilih sesuai program keahlian
masing-masing. SMKN 4 Kota Kupang, tuturnya, memiliki beberapa fokus keahlian,
yakni seni, industri, ekonomi kreatif dan Teknik Komputer Jaringan (TKJ).
Dalam pelaksanaannya, sambung Harry, TKJ
sering terkendala saat PKL karena terbatasnya DUDI, sehingga pihak sekolah
menyiasatinya dengan memobilisasi peserta didik untuk membantu tenaga Tata Usaha
(TU). Para peserta didik tersebut, sambungnya, bisa mengatasi kesulitan dalam
sistem manajemen basis data atau pun proses persuratan.
“Tetapi untuk
menjawab kendala tersebut, pihak sekolah
berupaya untuk menyiasati hal tersebut dengan melakukan PKL di sekolah.
Khusus keahlian TKJ terlebih kita mendapat bantuan
program SMK Keunggulan, sehingga kita dapat memobilisasi anak-anak di
sekolah untuk membantu tenaga tata usaha yang secara IT mengalami kesulitan dalam
sistem manajemen basis data, atau pun surat masuk dan surat keluar. Jadi pihak sekolah sudah
mendesain semuanya, sisanya penguatan dari peserta didik,” jelasnya.
Selain itu, ujar Harry, salah satu
program keahlian yang paling diminati oleh DUDI di Kota Kupang adalah desain
interior. Para peserta didik yang tergabung di dalamnya, jelas Harry, akan
diminta langsung oleh pihak DUDI untuk membantu kegiatan usaha sesuai tuntutan
dan keahliannya. Hal tersebut, sambungnya, bisa menjadi salah satu syarat
penilaian dan pertimbangan untuk direkrut di kemudian hari bila memiliki
kompetensi dan keahlian yang mumpuni.
Wakil Kepala Sekolah (Wakasek) Bidang Kurikulum SMKN 4 Kota Kupang, Harry K. F. Ledoh, S.Pd bersama Tim Media Pendidikan Cakrawala (MPC) NTT |
Menerapkan
Dua Kurikulum
Lebih lanjut, terang Harry, pihak SMKN 4
Kota Kupang menerapkan dua sistem kurikulum untuk saat ini. Untuk proses
pembelajaran kelas XI dan XII, ungkapnya, pihak sekolah menerapkan Kurikulum
2013 (K-13), sedangkan untuk kelas X diterapkan sistem kurikulum dengan
paradigma baru atau “Merdeka Belajar”. Melalui penerapan dua kurikulum dan
pemberdayaan kegiatan PKL tersebut, tuturnya, pihak sekolah mengharapkan agar
kemampuan peserta didik untuk berdaya saing bisa terasah, sehingga presentasi
kerja atau usaha bisa meningkat.
“Karena memang kita dituntut untuk jangan sampai menghasilkan lulusan yang keluar menjadi pengangguran. Kalau memang mereka bekerja tidak sesuai dengan bidangnya, minimal mereka bisa membuka usaha, dan paling tidak ada satu harapan juga untuk pemerintah paling tidak memperhatikan lulusan-lulusan ini melalui pendampingan. Kita bisa bekerja sama dengan Dinas Nakertrans, Perindustrian, serta pemerintah memfasilitasi mereka dengan modal untuk lulusan SMK seperti ini,” pungkasnya.
Berita dan Foto : Marselinus
Proklamasi/Patrix Ginta
Editor : Mario Djegho (red)
0 Comments