TTS, CAKRAWALANTT.COM - Dalam
menunjang proses penilaian yang objektif kepada peserta didik di setiap jenjang
pendidikan, Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Amanuban Tengah dan tiga
SMP titipan lainnya menggelar gladi bersih Asesmen Nasional Berbasis Komputer
(ANBK), Senin (13/09/2021). Kegiatan yang berlangsung di SMP Negeri 1 Amanuban
Tengah tersebut juga diikuti oleh peserta didik dari SMPTK Pieter Middlekoop
Kuatnan, SMP PGRI Kilo Besa dan SMP Negeri Taekiu.
Kepala
SMP Negeri 1 Amanuban Tengah, Satjuani T. M. Banu, S.Pd, kepada media ini
menyampaikan bahwa kegiatan gladi bersih ANBK tersebut akan berlangsung selama
dua hari, yakni; Senin – Selasa (13-14/09/2021). Para peserta didik yang akan
mengikuti kegiatan tersebut, tuturnya, telah dilatih untuk mampu mengoperasikan
komputer atau laptop. Selain itu, sambungnya, para peserta didik juga dipersiapkan
secara baik dengan memberikan materi-materi terkait untuk dipelajari.
“Dalam
pelaksanaan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) kami telah mempersiapkan
para peserta didik terkait dengan materi- materi yang ada, selain itu kami juga
melatih para peserta didik dengan pengoperasian komputer atau laptop yang ada,
karena para peserta didik yang ada belum semuanya fasih dalam mengoperasikan
komputer,” ungkapnya.
Lebih lanjut, terang Satjuani, pandemi Covid-19 yang
mengharuskan pola pembelajaran jarak jauh (PJJ) juga menjadi kendala persiapan
materi bagi peserta didik secara efektif. Kendati demikian, ujarnya, pihak
sekolah terus memantau dan melayani proses persiapan para peserta didik dalam
menyongsong pelaksanaan ANBK. Dalam proses gladi bersih tersebut, sambungnya,
para peserta didik akan diuji dengan soal-soal literasi dasar untuk mengukur
tingkat membaca dan hasil belajar kognitif.
Terkendala Fasilitas Penunjang
Sementara itu, Kepala SMPTK Pieter Middelkoop
Kuatnana, Felipus Benmetan mengatakan bahwa
dalam pelaksanaan ANBK kali ini, pihaknya bergabung dengan SMP Negeri 1
Amanuban Tengah karena sekolahnya masih terkendala dengan fasilitas penunjang,
seperti; Komputer atau Laptop. Namun, imbuh Pieter, peserta didiknya masih terakomodir
untuk mengikuti ANBK. Maka dari itu, sambungnya, pihak pemerintah harus rutin
melakukan pemantauan dan membantu proses pelaksanaan ANBK bagi sekolah-sekolah
yang terkendala fasilitas penunjang.
Senada dengan itu, Kepala SMP PGRI Kilo Besa, Marisa
Nope juga menuturkan bahwa sekolahnya masih terkendala dengan fasilitas pendukung,
seperti; komputer maupun laptop, sehingga pada kegiatan berikutnya proses
peningkatan fasilitas penunjang pelaksanaan ANBK bisa lebih diperhatikan. Menyangkut
persiapan peserta didik, jelas Marisa, pihaknya telah memberikan materi-materi
terkait AKM sambil melakukan bimbingan oleh guru secara rutin.
Berita : Lenzo Asbanu
Editor : Mario Djegho (red)
0 Comments