Update

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

UNWIRA KUPANG

PUISI-PUISI PESERTA DIDIK SMAN 1 CIBAL


 


SENJA

Puisi Arini N.S.A Soebaba*

 

Kutatap langit ternyata bukan lagi mendung

Namun penuh warna

Kau begitu mempesona

Tuhan menciptakanmu dengan sempurna

Warna indahmu selalu memanjakan mata

Memancarkan aura kasih

Membuatku berteman dengan syukur

Hingga berdetak kagum penuh berkat

Tetaplah menjadi pesona

Yang selalu aku tatap

Menulis cerita menetap

Hingga satu atap

 

*Peserta Didik Kelas X IPA 1

 

BULAN TINGGAL SEPOTONG

Puisi Kornelia Matilda Fatima*

 

Udara dingin menusuk di tubuh

Ditemani oleh tetang bulan dan sekumpulan bintang-bintang

Dalam kegelisahan hati, sulit untuk memejamkan mata

Sekalipun selimut malam kini telah dibentangkan ke muka bumi

Suasana malam kini lengang

Namun tak cukup mampu meredakan

Gemuruh di dalam dada

Semua terasa kelam

Keletihan tanpa sadar akhirnya berhasil

Memaksa mata terpejam walau hanya sesaat

 

*Peserta Didik Kelas XI Bahasa 4

 

GADIS CANTIK

Puisi Claudya G. J. Marut*

 

Hari yang cerah

potretmu mampir

Dalam garian yang paling sunyi

Wajahmu yang cantik selalu menghampiri pikiranku

 

Kulihat matahari yang cerah

Bertegur di sisi bibirmu

Dan bunga-bunga indah

Menyerupai bola matamu yang indah

 

Bahagia sekali rasanya

Senyuman yang hangat

Terpancar dari wajah mu

Yang memberi arti akan sebuah kemurnian

 

*Peserta Didik Kelas X IPA 1

 

POHON TUA

Puisi Arini Nur S. A. Sopbaba*

 

Pada sebuah malam di bulan Agustus

Aku melihat bayangmu

Jatuh di lantai ubin pada teras rumah

aku sempat melihat cahaya bulan

Ada sebuah tiang listrik berdiri melihatnya

Ada juga sebuah pabrik rokok

Maka tiap malam ia tak pernah kesepian

 

Tiap pagi pohon tua itu merokok

Pohon tua yang suka merokok

Lupa akan usul-usulnya

Kelakarnya sudah ditebak

Sebab ia menjadikan kumpulan asap

Kekasihnya sumber kehidupan kota

Pohon tua, gayanya di bawah mentari

 

*Peserta Didik Kelas X IPA 1

 

KEJI

Puisi Blandina S.Atap*

 

Banyak tangan meminta harapan

Harapan akan puas dan kemauan

Mau akan keadilan

Mau akan kesejahteraan

 

Manusia keji menguasai banyak segi

Tak berakhlak

Melanggar sumpah tuk setia

Janji-janji manis dan omongan palsu

Berkoar dari gedung besar

 

Banyak yang membenci

Namun merasa paling dibutuhkan

Diam!

Minggir!

Negara tak perlu kalian

Negara tak perlu manusia nafsu akan selembar uang

 

*Peserta Didik Kelas XII Bahasa 2

 

LEONARDUS

Puisi Yohana Oktaviani Mice*

 

Samar-samarmu masih terbayang

Dalam ingatan kami

Menyakitkan itu yang kami rasakan

Orang-orang yang mencintaimu merasa kehilangan

Menelan air matanya sendiri

Karena bumi sudah terlalu basah

Untuk menelan kucuran air mata yang meluap di hari itu

Semesta terlalu kejam untuk kami

Semuanya hanya sia-sia

Untuk membayangkannya saja masih tak sanggup

Kini semesta memanggilmu pulang

Ah rasanya waktu terlalu singkat untuk pertemuan kita

Entahlah kami tak tahu apa yang direncanakan oleh Sang Pencipta

Kamu dipanggil dalam pangkuanNya

Menghilang begitu saja bagaikan ditelan ombak

Jiwamu berpulang dalam sunyi

Tidak ada pelukan perpisahan

Tidak ada kecupan selamat tinggal

Bahkan tangan pun tak saling genggam

Tangis kehilangan bergemuruh seperti guntur

Pintu kematian terbuka memeluk jasad

Yang tumbang tidak bernyawa oleh wabah yang melanda

Leonardus berbahagialah dalam keabadian

 

*Peserta Didik Kelas XII IPS 6

 

KEMBALI

Puisi Maria Leony Putri Monelo*

 

Matahari pagi menyapa ramah

Kepada insan penghuni desa

Sayup-sayup berkumandang  panggilan hidup

Memikat hati para pendengar

Agar dapat kembali tegar

 

Dari semua segi kehidupan

Tak pernah desaku pergi dari hati

Riuh kendaraan tak menghalangi ingatan pada kampung tempatku kembali

 

Pulau Bunga memanggil kembali

Merayu hati melepas gundah

Tak terbayang bagaimana aku kembali

Menemani ibu yang membakar ubi

Enu...Nana...kole ga ...Mai hang tete cama-cama

 

Seperti Pepatah berkata

Hujan emas di negeri orang

Hujan batu di negeri sendiri

Tak apa merantau jauh lepas tanah air

Asal jangan lupa kembali ke tanah sendiri

 

*Peserta Didik Kelas XII IPA 1

 

PERPISAHAN

Puisi Maria Alensiani Nimur*

 

Terkadang ada baiknya kita berduka

Agar terasa betapa gembira

Pada saatnya kita bersuka

 

Terkadang ada baiknya kita menangis

Agar terasa betapa manis

Pada saatnya kita tertawa

 

Terkadang ada baiknya kita merana

Agar terasa betapa bahagia

Pada saatnya kita bercanda

 

Dan jika sekarang kita berpisah

Itu pun ada baiknya juga

Agar terasa betapa mesra

Jika pada saatnya nanti

Kita ditakdirkan bertemu lagi

 

*Peserta Didik Kelas X

 

PENGHUNI BUNDAR

Puisi Matrildis Triheni Harmiyati*

 

Sesaat panorama jingga menyapa cakrawala

Kemuning senja terbentang indah sempurna

Ini hati kian bergelora

Melontarkan asmara yang kian membara

 

Kepada dia yang selalu kudamba

Bolehkah aku kembali menyapa

Walau petang usai terbenam

Kulantunkan rasa yang terpendam

 

Wahai penghuni meja bundar

Bolehkah aku bersandar

Kau kini kian mempesona

Apalagi ketika engkau membawa bola

 

Tubuh gagah berparas hitam manis

Membuat hati teriris-iris

Mengapa ada rasa yang terlukis

Kumohon rasa ini jangan kau tepis

 

*Peserta Didik Kelas XII


Editor : Frein Raden/red

Post a Comment

0 Comments