Ende, CAKRAWALANTT.COM – PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah NTT kembali memberikan bantuan Sarana Pengolahan sampah langsung dari sumbernya sebesar 350 juta rupiah dan Pemanfaatan Produk FABA sebesar 260 juta rupiah kepada masyarakat di Kabupaten Ende dan Kabupaten Sikka pada tanggal 23 Juli 2021 lalu.
General
Manager PLN UIW NTT Agutinus Jatmiko menyebutkan Bantuan pengelolaan sampah
menjadi energi ramah lingkungan berupa peralatan inovasi Pengolahan sampah
langsung dari sumbernya untuk Bumdes (Badan Usaha Milik Desa) Keliwumbu, SMKN 2
Ende, SMK St. Vincentius Ndona, dan ACIL (Anak Cinta Lingkungan) di Kabupaten
Ende. Selain itu, juga ada inovasi pemanfaatan produk FABA (Fly Ash Bottom Ash)
untuk pembangunan sarana umum di antaranya pembangunan Gereja St. Donatus
Bhoanawa, Gereja St. Maria Magdalena Nangahure, Pembangunan kelas Filial Min 1
Madrasah Ibtidaiyah Talibura dan 7 bedah rumah masyarakat kurang mampu.
Drs.
Djafar H. Achmad, M.M selaku Bupati Ende memberikan apresiasi kepada PLN atas
kolaborasi dan sinergi dengan Pemda Kabupaten Ende yang dilandasi dengan
semangat gotong royong dan Ende sebagai kota Pancasila, telah mewujudkan
inovasi-inovasi yang bermanfaat dan membangun masyarakat. Masalah sampah dan
energi adalah 2 masalah utama yang dihadapi dunia saat ini. Inovasi Pengolahan
sampah langsung dari sumbernya menjadi solusi penanganan sampah sekaligus
menyediakan energi bersih yang harganya terjangkau bagi masyarakat.
Lanjutnya,
Pelet sebagai bahan bakar dari Pengolahan sampah langsung dari sumbernya dapat
digunakan untuk substitusi minyak tanah yang menguras devisa negara dan
substitusi batubara dalam co-firing PLTU Ropa untuk menurunkan emisi gas rumah
kaca. Inovasi Pengolahan sampah langsung dari sumbernya merupakan langkah
konkrit dari Pemda Ende dan PLN untuk mendukung Pemerintah dalam mencapai
target bauran EBT (Energi Baru Terbarukan) 23% pada tahun 2025 dan penurunan
emisi gas rumah kaca secara nasional yang merupakan tanggung jawab seluruh
komponen bangsa.
Inovasi
pemanfatan FABA (Fly Ash Bottom Ash) PLTU Ropa untuk pembangunan rumah sehat
sederhana bagi masyarakat kurang mampu, memberikan kontribusi nyata untuk
pengentasan kemiskinan. Bupati Ende mengharapkan inovasi-inovasi ini
mendapatkan dukungan dari Pemerintah Pusat melalui kementerian terkait, sehingga
berdampak lebih luas dalam mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat terutama di
masa pandemi, terangnya.
“Inovasi
Pengolahan sampah langsung dari sumbernya Ende dan pemanfaatan FABA untuk
pemberdayaan daerah merupakan program unggulan Pemda Ende yang selaras dengan
tujuan Sustainable Development Goals (SDGs). Kabupaten Ende siap untuk
menjadi pilot project nasional dan bersinergi dengan daerah-daerah lain dalam
pengembangan inovasi-inovasi tersebut. Terima kasih atas semangat dan kerja
keras PLN untuk memastikan ketersediaan listrik bagi masyarakat di tengah
pandemi covid-19. Dalam setiap aktivitas agar tetap mematuhi prosedur kesehatan
covid, dan semoga pandemi ini segera berakhir,” jelas Bupati Djafar.
Sementara
itu, Mgr. Vincentius Sensi Potokota selaku Uskup Agung Ende menyampaikan terima
kasih dan apresiasi atas kepedulian PLN dalam membantu memberi solusi bagi
Pemerintah untuk menangani sampah menjadi energi kerakyatan yang lebih murah
dan ramah lingkungan, serta pemanfaatan produk FABA untuk pembangunan rumah
layak huni bagi masyarakat kurang mampu, terangnya.
Ditambahkannya,
untuk membantu Pemerintah dalam pembangunan, kolaborasi antar instansi/lembaga
yang sudah terjalin agar terus ditingkatkan karena permasalahan yang dihadapi
oleh negara menjadi tanggung jawab bersama. Agar komunikasi yang sudah dibangun
antara Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama dan Pemerintah serta para pihak lainnya
dalam menyukseskan program Pemerintah agar terus dikembangkan, dan semoga kehidupan
masyarakat lebih baik dan sejahtera.
Senada
dengan itu, Fransisco Soares, Kepala SMK Negeri 2 Ende menyampaikan terima
kasih atas kepedulian PLN dalam mendukung pengembangan kompetensi para siswa
melalui bantuan yang disalurkan untuk memproduksi kompor pelet biomasa.
“Kami
akan berkolaborasi dengan UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) untuk dapat
mensuplai material bahan baku kompor dan beberapa komponen kompor lainnya
sehingga kami SMK Negeri 2 Ende tumbuh bersama UMKM yang ada di Ende khususnya.
Selain itu kami juga akan berkolaborasi dengan SMK St. Vincentius Ndona yang
memproduksi pelet biomasa untuk kompor dan juga organisasi ACIL (Anak Cinta
Lingkungan) Ende yang memproduksi beberapa produk kreatif olahan sampah
plastik. Nantinya hasil produksi kompor dan pelet biomasa, masyarakat dapat
membelinya di business center SMK Negeri 2 Ende,” terangnya.
Berita &
Foto: Siaran Pers PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah NTT
0 Comments