Update

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

UNWIRA KUPANG

KOMBINASI METODE PEMBELAJARAN LURING DAN DARING

Sebuah “Sharing” Pembelajaran dari SMAN Saenam


 

Oleh Kehi I. M. Th. Tefbana, S.Pd., M.Pd

Kepala SMA Negeri Saenam, Kabupaten TTS

 

Kebijakan pendidikan di masa pandemi Covid-19 masih berlaku hingga semester genap tahun pelajaran 2020/2021. Hal ini disebabkan karena penyebaran virus yang mematikan ini masih merajalela di berbagai penjuru dunia termasuk Indonesia. Salah satu prinsip kebijakan pembelajaran yang perioritaskan pemerintah adalah menjaga kesehatan dan keselamatan peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, keluarga dan masyarakat.

 

SMA Negeri Saenam sebagai salah satu lembaga pendidikan menengah sangat mendukung kebijakan pemerintah tersebut di atas. Hal ini dilakukan dalam rangka memutus mata rantai penyebaran COVID-19. Apalagi sekolah kami berada di lokasi kabupaten yang berstatus zona merah. Namun demikian, secara khusus di tingkat kecamatan masih berstatus zona hijau sehingga suasana aktifitas masyarakat masih normal dengan tetap menerapkan protokol kesehatan apabila akan bepergian ke kota kabupaten. Yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana metode pembelajaran yang diterapkan di SMA Negeri Saenam pada semester genap tahun pelajaran 2020/2021?

 

Untuk menjawab pertanyaan di atas maka kami berpedoman pada Instruksi Gubernur Nusa Tenggara Timur, Nomor: 443/106/PK/2020 tanggal 30 Desember 2020, pihak sekolah melakukan kunjungan ke rumah siswa berdasarkan kelompok wilayah atau tempat tinggal yang berdekatan.dimana setiap kelompok yang terdiri dari 8 sampai 10 orang. Adapun maksud dan tujuan kunjungan tersebut adalah untuk mendengar dari dekat keluhan-keluhan dari siswa dan orang tua dari dekat.

 

Hasil kunjungan rumah tersebut diperoleh temuan terkait dengan kegiatan BDR/PJJ luring maupun daring sebagai berikut: (1) Orang tua tidak mampu membimbing anaknya untuk belajar dari rumah dan menginginkan agar anak belajar tatap muka di sekolah; (2) Volume kunjungan guru ke rumah siswa masing-masing sangat terbatas karena jangkauan lokasi tempat tinggal siswa yang berjauhan mengakibatkan guru tidak dapat menjangkau semua siswa dalam 1 hari; (3) Sebagian besar orang tua belum mampu mengoperasikan gadget berupa HP Android sehingga tidak mampu mengontrol anaknya apabila ada tugas belajar yang diberikan guru secara daring; (4) Terdapat siswa memiliki HP Android namun tempat tinggalnya tidak terjangkau jaringan internet; (5) Apabila bahan ajar dan penugasan diberikan dalam bentuk hardcopy (foto copy), hanya sebagian kecil siswa yang berusaha mempelajari dan menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru sehingga orang tua beranggapan bahwa anaknya sedang libur sekolah.

 

Dari hasil temuan di atas, dengan memperhatikan berbagai usul dan saran dari orang tua / wali siswa, rapat bersama dewan komite dan dewan guru maka kegiatan pembelajaran semester genap tahun tahun pelajaran 2020/2021 di SMA Negeri Saenam adalah sebagai berikut: (1) Bagi peserta didik yang memiliki HP Android dan terjangkau jaringan internet boleh melakukan kegiatan pembelajaran jarak jauh (PJJ) dengan bimbingan guru guna memanfaatkan bantuan kuota internet kemdikbud; (2) Bagi peserta didik yang memiliki HP Android tapi tidak terjangkau jaringan internet boleh melakukan kegiatan pembelajaran dengan memanfaatkan softcopy file bahan ajar dan tugas yang sudah disiapkan oleh guru mata pelajaran di sekolah dengan tetap menerapkan protokol Covid-19; (3) Bagi peserta didik yang belum memiliki HP Android melakukan kegiatan pembelajaran secara tatap muka di sekolah dari pukul 07.30 - 12.00 Wita dengan memanfaatkan hardcopy (fotocopy) bahan ajar dan penugasan yang telah tersedia di sekolah dengan tetap menerapkan protokol Covid-19.

 

Dari beberapa uraian tersebut di atas maka dapat disimpulkan bahwa metode yang digunakan dalam pembelajaran semester genap di SMA Negeri Saenam tahun pelajaran 2020/2021 adalah kombinasi metode pembelajaran luring dan daring. Kombinasi dari kedua metode ini bertujuan untuk kebutuhan dan menyesuaikan kondisi masing-masing peserta didik. Dengan demikian kami berharap pelayanan pendidikan di SMA Negeri Saenam dapat terjangkau sesuai kubutuhan masing-masing peserta didik, mengurangi keresahan orang tua, guru, dan masyarakat.

 

Foto: Lenzho Asbanu/ Dokumentasi Redaksi

Editor: R. Fahik/ red 

Post a Comment

0 Comments