Update

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

UNWIRA KUPANG

UNWIRA KUPANG GELAR PISMA V


Kota Kupang, CAKRAWALANTT.COM –
Senat Mahasiswa Universitas Katolik Widya Mandira (Unwira) Kupang kembali menggelar Pekan Ilmiah dan Seni Mahasiswa (PISMA) V. Kegiatan yang berlangsung selama 22 Februari – 6 Maret 2021 ini dibuka secara resmi oleh Wakil Rektor I Bidang Akademik, Dr. Ir. Yoseph M. Laynurak, M.Si., Senin (22/02/21).

 

Pelaksanaan PISMA V ini melibatkan seluruh civitas akademika Unwira, mahasiswa Perguruan Tinggi se-NTT dan Asosiasi Perguruan Tinggi Katolik Indonesia (APTIK). PISMA V ini mengusung tema “Eksistensi mahasiswa sebagai ageni ntelektual dalam menyikapi krisis global”.

 

Dalam sambutannya, Yoseph M. Laynurak mengatakan, berbagai krisis global saat ini tidak boleh membuat kita terpuruk, tapi seharusnya menginspirasi dan memotivasi mahasiswa untuk lebih aktif, kreatif, adaptatif dalam mencari solusi atas berbagai masalah yang dihadapi itu.

 

Dirinyaberharap agar para mahasiswa sebagai generasi masa depan dan harapan bangsa, dapat member kontribusi pemikiran alternatif dalam menyikapi krisis global yang multi-dimensional ini.

 

“Di tengah krisis global yang multi-dimensional seperti global warming yang berdampak pada cuaca ekstrim, kerusakan lingkungan hidup dan bencana alam, krisis ekonomi, keuangan dan pangan sebagai efek dari wabah pandemi Covid-19, krisis sosial dan kemanusiaan baik di tingkat lokal, nasional dan internasional, para mahasiswa yang adalah agen intelektual mesti berkontribusi member pemikiran alternatif untuk menyikapi krisis ini,” jelasnya.

 

Terkait pelaksanaan PISMA V ini pihaknya mendorong agar apa yang merupakan hasil kajian, penelitian dan karya cipta (kreasi) para mahasiswa yang dihimpun dalam kompetisi akademis dan seni ini sebagai karya-karya terbaik, akan dipublikasikan (dalam jurnal ber-ISSN dan buku ber-ISBN) sehingga dapat dibaca dan dimanfaatkan oleh masyarakat luas.

 

Ketua Senat Mahasiswa Unwira Kupang, Todhi Kutiom dalam sambutannya menjelaskan bahwa PISMA dalam pelaksanaannya selalu berkaca pada problem global, nasional dan lokal dalam dimensi tertentu dan dikemas menjadi tema sebagai roh dari setiap PISMA.

 

“Kita bisa melihat dan mengalami sendiri problem terkait penurunan indeks kesehatan di level mondial akibatdari dampak pandemi covid-19. Merosotnya ekonomi, kebijakan-kebijakan politik yang tidak pro terhadap demokrasi, adanya tindakan separatis dari kelompok tertentu mengatasnamakan suku, ras dan agama, dan eksploitasi alam hingga rusaknya lingkungan dan mengganggu kestabilan ekologi,” jelas mahasiswa Teknik Sipil ini.

 

Lebih lanjut dikatakannya, “Di dalam permasalahan-permasalahan seperti ini mahasiswa seharusnya berdiri sebagai garda terdepan guna menyatakan eksistensinya sebagai kaum intelektual untuk membantu memberikan solusi-solusi praktis dan akademis dengan berbagai pendekatan dan pertimbangan sebagai angin segar terhadap setiap permasalahan di atas.”

 

Sementara itu, Ketua Panitia PISMA V, Primus Jaya Jehane, kepada media ini menjelaskan bahwa pelaksanaan PISMA V dilakukan secara virtual mengingat massifnya penyebaran Covid-19.

 

“PISMA V kali ini dilangsungkan secara virtual. Meski demikian, mutu kegiatan ini sungguh diperhatikan secara serius. Pelaksanaan PISMA V dimaksudkan untuk meningkatkan wawasan, kreativitas dan kemampuan akademik mahasiswa, membudayakan kreativitas dan penalaran dalam pengembangan ilmu pengetahuan, dan seni mahasiswa di tengah tantangan krisis global,” paparnya.

 

Ada beberapa mata lomba dalam PISMA V di antaranya, lomba pidato Bahasa Inggris, menulis esai dan news presenter untuk bidang ilmiah. Sementara untuk perlombaan di bidang seni yakni, lomba tari kreasi, musikalisasi puisi, dan jingle PISMA, sedangkan untuk lomba video profil program studi dikhususkan untuk internal Unwira.

 

Berita dan Foto: Baldus Sae

Editor: R. Fahik/red 

Post a Comment

0 Comments