Update

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

UNWIRA KUPANG

UNTRIB ALOR TETAP JALANI PEMBELAJARAN DARING


Alor, CAKRAWALANTT.COM –
Universitas Tribuana Alor tetap menjalani proses pembelajaran daring selama pandemi Covid-19. Hal tersebut diutarakan Rektor Univeristas Tribuana Alor, Alvonso F. Gorang, S.Sos., M.M., ketika diwawancarai media ini, Rabu (24/02/2021). Ia menjelaskan bahwa lembaga pendidikan yang dipimpinnya menggunakan pendekatan daring selama pandemi Covid-19 dengan presentase kurang lebih 95%.

 

Sementara itu, untuk menunjang pelaksanaan praktik laboratorium, ungkapnya, pihak kampus tetap melakukan proses pembelajaran tatap muka dengan mengikuti protokol kesehatan. Metode perkuliahan secara daring melalui e-campus, tambahnya, telah diterapkan sejak tahun 2018 di Universitas Tribuana.

 

“Selama pandemi Covid-19 kami praktis menggunakan pendekatan daring hampir 95%, sebab perkuliahan secara online dengan e-campus sudah kami terapkan sejak tahun 2018. Sementara itu, di lain pihak, kami juga harus melaksanakan pembelajaran tatap muka untuk pokok-pokok pembahasan yang membutuhkan praktik laboratorium, sehingga kami tetap mengikuti protokol kesehatan,” ungkapnya.

 

Ia mengungkapan bahwa dalam menjalankan proses belajar mengajar (KBM) secara daring, pihaknya juga mengalami beberapa kendala klasik, seperti akses jaringan internet dan aplikasi android yang tidak memadai, kesulitan menunjang pulsa selama KBM, penguasaan aplikasi dan teknologi pembelajaran yang belum maksimal. Hal tersebut, tambahnya, tidak menutup kemungkinan akan menyebabkan proses penyampaian dan penyerapan konten pembelajaran tidak berjalan secara efektif. Namun, baginya, kendala tersebut secara tidak langsung mendorong para tenaga pendidik dan peserta didik untuk beradaptasi dengan penggunaan teknologi sesuai perkembangan zaman.

 

“Kami juga mengalami kendala klasik selama KBM daring, seperti akses jaringan internet dan aplikasi android yang tidak memadai, kesulitan menunjang pulsa selama KBM, penguasaan aplikasi dan teknologi pembelajaran yang belum maksimal. Semuanya itu kadang menyebabkan proses pembelajaran kurang efektif. Namun, hal itu juga bisa mendorong dosen maupun mahasiswa untuk beradaptasi dengan teknologi, jelasnya.

 

Dalam menghadapi kendala tersebut, ia menjelaskan bahwa pada semester lalu pihaknya telah mengalokasikan bantuan anggaran dari kementerian untuk penyediaan pulsa bagi mahasiswa. Sedangkan bagi para dosen dan tenaga pendidik, jelasnya, pihak kampus menyediaan fasilitas wifi kampus untuk digunakan pada setiap waktu perkuliahan daring. Namun, tambahnya, karena banyaknya kendala pada akses internet dan penunjang perangkat android, beberapa dosen juga menggunakan aplikasi WA Grup untuk masing-masing mata kuliah. WA grup tersebut, ungkapnya, selain digunakan untuk membagikan materi perkuliahan, juga menjadi media diskusi antara mahasiswa dan dosen.

 

Ditambahkannya bahwa pihaknya juga menyedikan studio penyiapan bahan ajar berbasis online untuk membantu para dosen yang mengalami kesulitan dalam menyiapkan bahan ajar. Sedangkan bagi mahasiswa, ujarnya, memperoleh bantuan 3000 unit tablet dan layanan internet gratis dengan kartu perdana khusus dengan internet unlimited dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.

 

Ia juga sangat mengharapkan kerja sama dari semua pihak untuk menunjang proses pembelajaran daring selama pandemi. Semua pihak, ujarnya, harus bisa belajar untuk menikmati suasana baru sebagai sebuah tuntutan, sehingga mutu dan kualitas pendidikan tetap terjaga. Oleh sebab itu, baginya, semua institusi, terutama kampusnya, harus mampu menyiapkan tenaga pendidik dalam memahami teknologi digital serta strategi pembelajaran daring.

 

“Semua institusi, termasuk Universitas Tribuana, harus bisa menikmati situasi pembelajaran daring ini sebagai sebuah tuntutan agar mutu dan kualitas pendidikan bisa terjaga. Semua harus bersinergi. Semua harus mampu meningkatkan kemampuan tenaga pendidikan dalam bidang teknologi digital dan penguasaan strategi pembelajaran daring sehingga penguasaan technological pedagogical content knowledge bisa menjadi solusi bersama,” pungkasnya. 

 

Berita: Mario Djegho

Foto: Dokumentasi Redaksi

Editor: R. Fahik/red 

Post a Comment

0 Comments