Kota Kupang, CAKRAWALANTT.COM – Dalam rangka meningkatkan kualitas
pendidikan di lingkungan sekolah, SMAN 1 Kota Kupang memperkuat budaya literasi terutama di kalangan peserta didik. Hal ini diungkapkan Kepala SMAN 1 Kota Kupang, Dra.
Marselina Tua, M.Si., ketika ditemui
di ruangan kerjanya, Selasa (12/01/2021). Menurutnya, literasi sangat penting di lingkungan sekolah sehingga peningkatan
budaya literasi harus diperhatikan secara serius.
Diungkapkannya, dalam
proses membangun dan memperkuat budaya literasi di lingkungan sekolah, SMAN 1 Kota
Kupang membentuk Tim Penggerak Literasi pada tahun 2019. Tim ini bertugas untuk
menggerakkan semangat peserta didik dalam hal literasi. Sekolah juga membantu menyediakan ruang
kreativitas bagi peserta didik dalam berkarya dan berinovasi di bidang literasi, seperti
menyediakan Majalah Dinding, Sudut Baca di setiap kelas, dan Lopo Baca yang
masih dalam proses pembangunan.
“Pada
tahun 2019 kami sudah bergerak di bidang literasi dengan membentuk sebuah Tim
Penggerak Literasi di lingkungan sekolah. Kami juga menyediakan Majalah Dinding,
Sudut Baca di setiap kelas dan Lopo Baca yang sedang dalam proses pembangunan,” ujarnya.
Selain
itu, dalam menjaga semangat literasi peserta didik di tengah pandemi covid-19 ini, Marselina mengungkapkan
bahwa pihak sekolah tetap memantau proses pelaksanaan program peningkatan
literasi dengan mengintegrasikannya dalam setiap proses pembelajaran daring.
Baginya, semua mata pelajaran membutuhkan literasi sehingga produk yang
dihasilkan bisa lebih diperhatikan. Misalnya, dalam mata pelajaran Bahasa
Indonesia, setiap siswa diminta untuk membaca sebuah novel atau karya sastra
dan kemudian merangkumnya dalam sebuah ulasan atau resensi setiap minggu. Selain
itu, pada saat kenaikan kelas, semua siswa diwajibkan membuat sebuah makalah
dan hal ini juga berlaku dalam proses penentuan
kelulusan siswa. Hal tersebut secara tidak langsung menjadikan literasi sebagai
prioritas utama yang harus diperhatikan dan dibiasakan di kalangan peserta didik.
“Kami
juga tetap melaksanakan kegiatan peningkatan budaya literasi selama
pembelajaran daring dengan mengintegrasikannya dengan setiap mata pelajaran.
Misalnya, ada ulasan atau resensi novel atau karya sastra lainnya untuk mata
pelajaran Bahasa Indonesia setiap minggunya. Selain itu, adanya kewajiban
membuat makalah saat kenaikan kelas dan juga sebagai penentuan kelulusan siswa,” jelasnya.
Marselina mengungkapkan, dalam
perjalanan proses peningkatkan budaya literasi di lingkungan sekolah, SMAN 1
Kota Kupang telah menghasilkan karya-karya produktif dan turut terlibat dalam
beberapa kegiatan literasi, seperti peluncuran buku antologi yang berisikan 200
karya terbaik peserta didik
SMAN 1 Kota Kupang yang lolos dalam
Festival Literasi Nasional di Solo. Selain itu SMAN 1 Kota Kupang juga berpartisipasi dalam Gerakan Sekolah Menulis
Buku. Hal tersebut menjadi bukti nyata dari penguatan literasi di lingkungan
sekolah.
Ditambahkannya
bahwa dalam proses penguatan budaya literasi di lingkungan sekolah, pihaknya
juga sedang merancang pengadaan perpustakaan digital dalam menunjang kebutuhan
membaca siswa. Namun, tuturnya,
hal itu membutuhkan waktu pembenahan secara perlahan dan dimulai secara
bertahap.
“Kami
juga berencana mengadakan perpustakaan digital ke depannya untuk kebutuhan
membaca siswa. Maka dari itu, kami masih harus menunjang peningkatan kualitas
jaringan internet agar memadai. Namun, kami harus berbenah secara perlahan dan
memulai secara bertahap,” pungkasnya.
Berita dan Foto: Mario Djegho
Editor: Robert Fahik
0 Comments