Update

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

UNWIRA KUPANG

PUISI KLOTILDE O. JAUK – MENJAMAH RINDU


Pagi itu kala surya pergi tanpa sebuah pamit
Kusempatkan waktu  tuk rehat sejenak
Pada bisunya kesendirian
Alamku terus membawaku
Pada sebuah bayang-bayang tapak setapak kaki
Ketika menyusuri lorong-lorong waktu
Dengan segala cerita yang telah usai
Dalam harinya

Aktivitas raga yang yang melahirkan
Sekian rasa kini terasa sepih
Kelas-kelas kosong selain kursi
Dan meja yang tertatah rapi
Wajah dengan segala kebolehannya
Kini hanya singgah dalam bayang kenangan
Ingin kuraih sepatu walaupun tampak usang
Karena dimakan usia
Semoga bayang itu menghadirkan cerita
Tatkala berlangkah menemui mereka
Tapi sayang….. itu hanya rindu yang pergi
Sementara hariku tetap dibatasi waktu

Jarak terus bercerita mengusik rindu
Langkahku mati sesaat oleh kebisuan
Ruang tak berbisa
Mata seakan sayup menepi
Pada rindu yang belum terobati
Sepi menyapuh sekian rasa yang menggelayut
Dalam jutaan mimpi
Lagi-lagi itu hanya sebatas rindu….

Inikah cerita kisah kasih yang perlu diasuh
Dengan sebuah asih?
Mungkinkah aku berteduh pada keheningan?
Biarkan meja dan kursi itu
Menjadi lembaran yang harus kuisi sekian cerita
Akan ada sekian buku yang menemaniku
Semoga aku berada pada kursi itu
Biar ia tidak terlalu pulas terbuai pada mimpi
Inginku bariskan setiap kata
Pada lembaran-lembaran kertas
Ingin kulatunkan padanya setiap nada
Biar tertambat pada rasa
Biar ia tidak melahirkan kecemasan yang panjang
Tapi…. Sepi yang dapat menjamah rindu

Tuhan, aku butuh waktu sejenak untuk berlabuh
Biarkan sajakku ini menjadi doa
Yang membakar semangat
Dan memanggil pulang rindu
Yang tengah pergi untuk beberapa saat






Klotilde O. Jauk
Guru Bahasa Indonesia SMASK Alvarez Paga

Post a Comment

0 Comments