Romo Yudel Neno, Pr Imam Projo Keuskupan Atambua Bertugas di Paroki Betun |
Virus corona atau yang dikenal juga dengan nama Covid-19 masih terus menggerogoti seantero dunia, termasuk Indonesia. Begitu banyak saudara kita yang meregang nyawa karenanya. Di Indonesia sendiri, data terkini sebagaimana dilansir oleh media Kompas.com, Sabtu (18/4/2020), ada
penambahan 325 kasus baru, sehingga total penderita positif covid-19 menembus
angka 6.248 orang dengan rincian 5082 sementara dirawat, 535 meninggal dan 631
sembuh.
Dari
data di atas, nampak bahwa penyebaran virus ini, masih sangat gencar di tengah
masyarakat, walaupun pemerintah Indonesia telah berupaya sekuat tenaga.
Menyikapi
gencarnya penyebaran virus ini, saya menawarkan solusi sederhana yakni edukasi
kesadaran masyarakat secara terus-menerus oleh berbagai pihak.
Ada
ungkapan bahwa “jahit dua kali lebih kuat”, itu berarti edukasi kesadaran
masyarakat terkait dengan tindakan preventif menghindari penyebaran virus
ini, harus terus dilakukan. Praktisnya, sosialisasi tentang penggunaan masker,
jaga jarak, menghindari perkumpulan dan keramaian, cuci tangan sebelum dan
sesudah, harus terus dilakukan dari waktu ke waktu. Mengapa? Karena menurut
hemat saya, krisis terbesar untuk menghadapi situasi saat ini adalah minimnya kesadaran
masyarakat tentang cepatnya penyebaran virus ini.
Khusus
untuk masyarakat NTT, masih ada anggapan bahwa dari kondisi cuaca, yang
panasnya mencapai 33 derajat, covid-19 tidak akan menyebar. Ada pula anggapan
bahwa konsumsi alkohol terus-menerus bisa meningkatkan daya tahan tubuh yang
dapat menyebabkan matinya virus dalam tubuh manusia.
Karena
itu, selain upaya praktis yang ditempuh berbagai pihak, edukasi tentang
kesadaran masyarakat, harus terus dilakukan dari waktu ke waktu. Ingat ungkapan
“jahit dua kali lebih kuat”, filosofi ini sangatlah relevan dalam konteks
membanguun kesadaran masyarakat. Tindakan preventif mencegah dan menghindari
penyebaran virus ini mutlak dilakukan. Salam.
0 Comments