Update

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

UNWIRA KUPANG

PUISI-PUISI DION D. LAJANG


TERJAGA SAAT SENJA

Senja beranjak terbit dari peraduannya
Sedang aku masih merangkak terjaga dalam lelapku
Alamku bangun seketika membuka tirai kehidupan
Apa gerangan wajahnya yang termakan usia
Pergi saat aku masih belia
Datang seketika di hadapan wajahku

Dia wanita terhebatku
Dia yang sedari dalam Rahim telah merangkulku
Ia pergi tanpa kata yang tersisa
Ia membalutiku dengan kain dari sepongah keringat
Bercucuran menopangku meski langkahnya
Tertatih-tatih membututiku

Kini senja...
Di antara batas lamunan dan ingatan
Biarkan bayangnya mengejarku
Hadir di sini bersamaku
Meski ragamu hanya sebatas ilusi

***

DI ATAS BATU INI KU BERDIRI SENDIRI

Di sini, di kegelapan ini
Ku berdiri sendiri
Ku terombang-ambing sendiri
Di atas batu ini

Batu, engkau bagaikan kapal tanpa nahkoda
Yang terombang-ambing di atas laut yang hampa
Tak ada nada dan kata
Yang ada di laut ini

Batu, tak ada cahaya yang menerangimu
Hanya ada kegelapan dalam kesendirian
Ku harapkan segera berlalu
Menyambut cahaya dan meninggalkan kegelapan
Yang keluar dari batu yang berdiri tegak untukmu

***

KU RINDUKAN CINTAKU

Rindu...
Tak bisa ku ucapkan kata-kata lagi
Selain puisi yang kubuat ini
Tentang dia yang seperti pelangi
Dia seperti mewarnai, pergi tanpa pamit

Rindu...
Ku rindukan dirinya
Bagaikan sosok inspirasi
Yang memberi banyak motivasi
Seperti hujan
Yang membasahi hati dan pikiranku

Rindu...
Kapan ku temukan cintaku
Dan kapan kami akan bertemu
Hanyalah rindu dalam hati ini
Yang dapat mengobatinya

***

Dionisius Derson Lajang
Siswa Kelas VIII SMPK Alvarez Paga, Kabupaten Sikka

Post a Comment

0 Comments