![]() |
Ketua DPRD NTT, Emi Nomleni |
TTS,
CAKRAWALANTT.COM – Ketua DPRD Provinsi NTT, Ir. Emilia Nomleni
mengatakan bahwa membaca dan menulis di zaman sekarang merupakan sebuah
kebutuhan, oleh karena itu gerakan literasi sejatinya merupakan gerakan semua
pihak. Hal tersebut dikatakannya saat ditemui di sela-sela kunjungannya di Desa
Oebobo, Kecamatan Batu Putih, Kabupaten TTS, Kamis (19/3/2020) malam.
“Kalau saya lahir dari masa
yang belum ada gadget dan
perkembangan yang lain sehingga saya sendiri masih tetap berpatokan kepada soal
membaca buku itu menjadi sesuatu hal yang sangat penting. Oleh karena itu
sebenarnya kita tetap mendorong untuk budaya membaca ini menjadi sebuah
kewajiban. Sekarang anak-anak kita itu tidak terbiasa lagi dengan membaca buku,
tetapi kalau pun mereka bertumbuh dan besar kalau melalui gadget pun mereka harus membaca. Jadi, sebenarnya kita mau setuju
atau tidak setuju terkait hal membaca itu sangat penting, ketika mereka men-searching sesuatu di internet juga
mereka harus tetap membaca. Pada akhirnya yang kita harapkan itu adalah memang
soal membaca ini bukan lagi menjadi himbauan tetapi dalam upaya untuk
membudayakan membaca dan menulis, itu harus ada di dalam sebuah regulasi kecil
yang mewajibkan," urainya.
Ia mencontohkan, di sekolah
anak-anak diwajibkan untuk membaca berbagai buku, mungkin hal itu tanpa terasa
tapi sebenarnya itu sangat membantu sehingga para guru juga bisa menanyakan apa
yang mereka baca kemudian bisa menuliskan atau
meringkas terkait apa yang telah dibaca oleh peserta didik.
Sementara bagi tenaga pendidik,
lanjutnya, itu bukan lagi soal mau atau tidak mau tetapi itu sebuah kewajiban
karena bagaimana mungkin seorang guru mau mentransferkan berbagai ilmu kepada
peserta didik kalau dia tidak membaca maupun menulis. Menurutnya, menulis itu
muncul dari sebuah kebiasaan membaca, karena ketika seseorang membaca dan
berbicara dengan sendirinya ada keinginan untuk dia menulis, oleh karena itu
untuk tenaga pendidik dua hal tersebut tidak bisa dilepaskan begitu saja.
“Jadi secara pribadi saya
berpatokkan bahwa budaya membaca itu menjadi wajib dan mungkin kita
memformulasikan dia dengan bentuk-bentuk yang tidak terlalu rumit bahwa ini
wajib dan ini tidak tetapi memoles itu menjadi sebuah pembelajaran yang
menyenangkan. Hal tersebut kelihatan sederhana tetapi kalau budaya membaca buku
itu dijadikan sebagai suatu kebutuhan maka dengan sendirinya dapat mendorong
seseorang untuk menulis,” ungkapnya.
Dirinya mendorong agar gerakan
budaya literasi menjadi sebuah kewajiban bagi semua orang termasuk di wilayah
TTS yang diwacanakan akan menjadi Kabupaten Literasi. Jika Kabupaten TTS terus
didorong untuk menjadi Kabupaten Literasi, lanjutnya, hal itu merupakan suatu
gebrakan yang baik namun tetap harus dipersiapkan secara matang agar suatu
kelak terwujud hal tersebut, jangan hanya sebagai slogan tetapi benar–benar
menjadi kabupaten yang literatur.
“Mimpi saya sekarang adalah
untuk mencari buku bacaan bagi anak-anak agar dibagikan kepada sekolah-sekolah
yang ada di pelosok agar mereka menjadikan buku sebagai sahabat. Jadi, terkait gerakan
budaya literasi ini semua harus diajak, orang tua, guru, peserta didik dan
semua komponen terkait harus bergerak bersama,” harapnya.
Dalam kunjungan yang merupakan
bagian dari rangkaian kegiatan reses anggota DPRD tersebut, Emi Nomleni,
mengajak masyarakat untuk bersama menyikapi fenomena global yakni merebaknya
virus corona. Walaupun di pedesaan, jelasnya, masyarakat yang ada juga telah paham
dengan bahaya virus corona, oleh karena itu ia juga menyampaikan agar semua
pihak lebih waspada terutama jika ada orang baru yang berkunjung untuk mejaga
jarak.
Sejarah
Baru
Mewakili masyarakat Desa Oebobo,
Yerim Fallo, menyampaikan terima kasih kepada Ketua DPRD Provinsi NTT yang telah
mengunjungi masyarakat di Kabupaten TTS terlebih masyarakat Desa Oebobo. Ia menyebut
kunjungan ini merupakan sejarah baru bagi daerah tersebut.
![]() |
Ketua Pospera TTS, Yerim Fallo |
“Ini merupakan sejarah baru
bagi Desa Oebobo bahwa hari ini dikunjungi oleh Ketua DPRD Provinsi NTT dan ini
merupakan kunjungan yang pertama kali, ini juga karena merupakan kontribusi
dari masyarakat Desa Oebobo yang sudah mendukung penuh ibu Emilia Nomleni dalam
hal ini juga PDIP, dimana pada momen waktu itu menang telak di Desa Oebobo. Wujud
dari dukungan tersebut mama Emi sudah dua kali mendatangi Desa Oebobo, waktu
kunker pertama kali Ketua DPRD NTT mengunjungi SMK Negeri Batu Putih dalam
rangka memediasi persoalan yang dihadapi di SMK Negeri Batu Putih. Pada
kunjungan kali ini mendengar aspirasi dari masyarakat terkait dengan
usulan-usulan yang disampaikan langsung oleh masyarakat,” ungkapnya.
Lebih lanjut Ketua Pospera
Kabupaten TTS ini menuturkan, terkait usulan-usulan yang disampaikan di antaranya
infrastruktur seperti akses jalan, selain mengunjungi masyarakat di Desa
Oebobo, Emi Nomleni juga telah mengunjungi masyarakat di Desa Kuatae, dan masih
ada beberapa titik yang akan dikunjungi di wilayah Mollo dan sekitarnya. Dirinya
berharap agar aspirasi yang disampaikan langsung dari masyarakat dapat
ditindaklanjuti. Terkait hal ini, ia bersama tim Pospera TTS akan terus
membangun koordinasi agar apa yang menjadi usulan masyarakat dapat terealisasi
dengan baik.
“Khusus di bidang pendidikan,
di wilayah Desa Oebobo telah dibangun PAUD, oleh karena itu tadi juga ada
usulan terkait dengan fasilitas PAUD dan hal itu juga dapat direspon dengan
baik. Sementara untuk SD, SMP dan SMK yang ada di wilayah Desa Oebobo,
Kecamatan Batu Putih ada peningkatan yang luar biasa,” jelasnya ketika dimintai
komentar terkait pembangunan pendidikan di wilayah tersebut. (Lenzho/red)
0 Comments