Kabupaten
Kupang, CAKRAWALANTT.COM –
Jumlah Kasus penularan HIV/AIDS di wilayah Kabupaten Kupang mengalami
peningkatan signifikan. Data per-April 2019, terdapat 276 kasus HIV/AIS dengan
rincian 145 teridentifikasi menderita HIV, 45 orang lainnya menderita AIDS dan
25 orang dinyatakan sudah meninggal dunia. Untuk konteks wilayah Kabupaten
Kupang, HIV dan AIDS jauh lebih ganas dan berbahaya ketimbang narkoba. Oleh
karena itu, setiap orang harus memiliki keterpanggilan dan kepekaan untuk ikut
mengatasi persoalan ini. Hal ini disampaikan Wakil Bupati Kupang, Jerry Manafe saat
membuka kegiatan Training of Trainers
(TOT) untuk Warga Peduli Aids (WPA) tingkat Kabupaten Kupang di Hotel Naka
Kupang, Kamis (23/5/2019).
Menurut Ketua Partai
Golkar Kabupaten Kupang ini, persoalan HIV/AIDS bukan hanya persoalan kesehatan
tetapi ikut menyumbangkan dampak negative pada bidang kehidupan lainnya seperti
sosial, ekonomi, budaya dan sebagainya. Oleh karena itu, pentingnya membangun
sinergisitas lintas sektor untuk menekan laju pertumbuhan kasus ini dengan
target Tree zero yaitu tidak adanya infeksi baru, tidak adanya kematian dan
tidak adanya stigma bagi pederita HIV/AIDS.
“Saya kok heran, ya. Ada
camat, lurah dan kepala desa yang ‘mati rasa’ dengan persoalan ini. Dana desa,
semestinya digunakan juga untuk mengatasi persoalan ini. Saya cemas, mereka
menjadi tidak peka karena mungkin saja mereka bagian dari penderita HIV/AIDS.
Dari tiga belas kecamatan yang ada, masih banyak peserta yang diundang tidak
hadir. Padahal kita sudah berupaya, dalam kondisi anggaran yang terbatas kita selenggarakan
kegiatan ini karena sangat penting dan mendesak”, ujar Jerry di hadapan peserta.
Ditanya terkait beberapa
kecamatan yang memiliki jumlah kasus HIV/AIDS tertinggi, mantan Ketua DPRD
Kabupaten Kupang ini menjelaskan, saat ini berdasarkan data yang ada, Kecamatan
Kupang Tengah, Amarasi, Kupang Barat dan Kupang Timur adalah wilayah dengan
jumlah kasus HIV/AIDS tertinggi. Ia berharap dengan adanya kegiatan TOT untuk
peserta WPA ini, nantinya akan mengerucut pada sebuah kesadaran bersama di
tengah masyarakat untuk ikut peduli, peka dan saling mengingatkan akan besarnya
dampak HIV/AIDS.
Ketua Panitia Kegiatan TOT,
Silas Baso, S.E., menjelaskan, kegiatan ini akan berlangsung selama tiga hari
terhitung dari tanggal 23 – 25 Mei 2019 dengan melibatkan 26 orang peserta WPA
dari 13 kecamatan di Kabupaten Kupang yakni Kecamatan Kupang Tengah, Kupang
Timur, Kupang Barat, Amarasi, Amarasi Barat, Amarasi Selatan, Amabi Oefeto,
Taebenu, Nekamese, Amfoang Selatan, Amfoang Barat Laut, Semau dan Semau
Selatan. Ia berharap dengan dengan kegiatan ini, ada sebuah aksi bersama dan
melibatkan sebanyak mungkin orang untuk ikut melakukan penyuluhan dan kampaye
mencegah penularan HIV/AIDS.
Lebih lanjut Silas Baso
menerangkan, Warga Peduli AIDS (WPA) berasal dari latar belakang profesi
berbebda. Ada yang kesehariannya sebagai bidan, staf kelurahan, staf kecamatan,
penyuluh Posyandu dan sebagainya. Mereka adalah kelompak masyarakat yang telah
bekerja dan ikut peduli mencegah penularan HIV/AIDS. Berharap ke depannya
semakin banyak masyarakat yang tergerak untuk menjalankan misi yang sama.
(Gusty Rikarno/red)
0 Comments