TTS,
CAKRAWALANTT.COM - Kepala SMA Negeri Nunbena, Yustus Tefa, S.Pd.,
kepada CAKRAWALANTT.COM, Selasa (
2/04/2019), mengatakan bahwa tetap optimis dalam pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis
Komputer (UNBK) tahun ini walaupun penuh dengan keterbatasan. Keterbatasan tersebut tak menjadi penghalang
pelaksanaan UNBK.
“Walaupun kami penuh
dengan keterbatasan baik komputer,listrik, maupun jaringan tetapi kami mau nyatakan kepada publik bahwa biar sekolah
kami terluar atau terpencil tapi bisa juga menguasai ITE dan juga anak-anak
saya bisa berkompetisi dengan anak-anak yang ada di kota,” ungkap Tefa.
Saat ini, lanjut Tefa,
sekolahnya sangat membutuhkan sarana prasarana berupa komputer dan ruang TIK.
Ia berharap agar hal ini mendapat perhatian dari Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Provinsi NTT.
“Dengan adanya
perjuangan ini kalau bisa kami juga mendapatkan bantuan khusus sekolah kami
yang penuh dengan keterbatasan. Kami sangat membutuhkan sarana prasarana berupa
komputer, ruang laboratorium TIK ,” harap Tefa.
Tefa menjelaskan pula
bahwa walaupun terkendala dengan listrik, upaya yang dibangun untuk pengusaan ITE
bagi siswa-siswinya tetap diperjuangkan. Bermodalkan generator mini, para siswa
dipersiapkan mengikuti UNBK. Para siswa
dilatih untuk menguasai komputer.
“Dalam mempersiapkan siswa-siswi
untuk menguasai komputer kami selalu menggunakan genset untuk mengajari
komputer bagi anak-anak. Walaupun keterbatasan pembelajaran tentang TIK yang
hanya bermodalkn pada BBM tetapi kali ini saya mau nyatakan bahwa anak-anak
bisa dan para guru juga bisa,” terang Tefa.
Lebih lanjut, Tefa
menyampaikan, siswa-siswi dari SMA Negeri Nunbena yang mengikuti UNBK
pertama pada tahun ini berjumlah 45 siswa. Baginya, terlaksananya UNBK di tahun
ini atas berkat dukungan para orang tua siswa
dan komite.
"Dukungan para
orang tua untuk mengikutsertakan anak-anak mereka dalam pelaksanaan UNBK sangat
baik,walaupun menempuh perjalanan yang cukup jauh namun antusiasme para orang tua dalam mendukung anak-anak
mengikuti UNBK sangat nampak,” ungkap Tefa.
Tefa juga menjelaskan bahwa
perjalanan menuju sekolahnya yang terletak di Jln. Atau'pah no.1, Desa Lilana, Kec.Nunbena,
Kab.TTS , sangatlah menantang. Namun, ungkap Tefa, semua itu tak menjadi
penghalang dalam menyukseskan UNBK.
“Di saat musim penghujan,
kita bermandikan lumpur. Kalau musim panas, kita bermandikan debu, tetapi itu
semua tidak menjadi penghalang bagi kami untuk menyukseskan UNBK pada tahun ini.
Kami selalu setia dan tabah dalam menghadapi semua itu dengan senyum,” cerita
Tefa.
Semua perjuangan ini,
kata Tefa, adalah demi meningkatkan penguasaan ITE bagi anak didik. Motivasi
melaksanakan UNBK lahir dari rasa optimis yang dimilikinya dan para pendidik di
sekolahnya yang melihat begitu banyak sekolah lain yang sudah menyelenggarakan
UNBK.
“Satu hal yang
memotivasi saya adalah teman-teman dari sekolah lain sudah melaksanakan UNBK
yang kesekian kalinya. Sekolah saya yang
terluar dan tertinggal tidak mau tertinggal terus. Oleh karena itu, kami selalu
optimis dalam menjalankan semua ini,” ungkap Tefa.
Tefa memberikan
apresiasi kepada 45 siswa peserta UNBK yang
tidak gentar sekalipun dilanda berbagai keterbatasan. Mereka telah siap dalam melaksanakan UNBK walaupun merupakan hal yang baru bagi mereka.
“Setelah melakukan simulasi, semua siswa senang melaksanakan Ujian
Nasional Berbasis Komputer,” imbuh Tefa.
Tefa pun menyampaikan
terima kasih atas bantuan dari SMK Negeri 2 Soe dalam pelaksanaan UNBK tahun
ini. Ia berharap agar tahun berikutnya,
sekolahnya bisa melaksanakan UNBK secara mandiri. (LZ/RZ)
0 Comments