Kota Kupang, CakrawalaNTT.com –
Lembaga Amil, Zakat, Infak, dan Sedekah Muhammadiyah (Lazismu) Nusa
Tenggara Timur (NTT) resmi dilaunching pada hari Rabu (08/08/2018) bertempat di
Aula Universitas Muhammadiyah Kupang. Pada kegiatan tersebut, Lazismu salurkan
beasiswa sebanyak Rp.101.000.000 kepada 23 siswa SD, SMP, SMA, dan 11 mahasiswa
di NTT dengan rincian siswa memperoleh Rp. 2 juta sementara mahasiswa
memperoleh Rp.5 juta per orang.
Kegiatan launching
ini juga dibarengi dengan Seminar Gerakan Filantropis yang mengangkat
Tema: Sinergisitas Gerakan Filantropis
Menuju NTT Berkemajuan.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Lazismu Pusat menyerahkan zakat sebesar Rp.101 juta untuk 23 siswa
dan 11 mahasiswa yang mendapat beasiswa yang dikategorikan kurang mampu namun
berprestasi.
23 siswa itu berasal dari
Kabupaten Lembata, sementara untuk Mahasiswa ada 11 orang, 8 mahasiswa penerima
berasal dari Universitas Muhammadiyah Kupang dan 3 mahasiswa lainnya berasal
dari Universitas Nusa Nipa (UNIPA) Maumere. Penyerahan beasiswa secara simbolis diserahkan langsung oleh
Ketua LAZISMU Pusat, Dr.Hilman Latief,Ph,D kepada Ketua Lazismu NTT,
H.Muhammad, MS didampingi Rektor UMK dan ketua MUI NTT dan disaksikan langsung para tamu undangan
yang hadir.
Rektor Universitas Muhammadiyah Kupang, Zainur Wula
mengucapkan terima kasih kepada ketua Lazismu pusat yang turut hadir pada
kegiatan launching Lazismu NTT. Zainur
mengatakan bahwa tujuan kehadiran lazismu ini adalah untuk pendidikan
,kesehatan dan sosial.
“Beasiswa itu diberikan kepada siswa yang muslim maupun non-muslim
yang kurang mampu tetapi berprestasi,” ungkap Zainur.
Zainur menghimbau kepada penerima beasiswa agar dapat
memanfaatkan secara maksimal guna meningkatkan prestasi yang ada. Beasiswa
tersebut juga merupakan suatu penghargaan kepada para siswa dan mahasiswa yang
berprestasi, beasiswa ini akan diberikan setiap tahun.
Sementara Ketua Lazismu pusat, Dr. Hilman Latief,Ph.D,
kepada awak media mengatakan bahwa Lazismu sudah diakui serta mendapat
pengesahan dan izin dari Kementerian Agama. Lazismu sudah ada di 21 provinsi
yang ada di Indonesia termasuk NTT.
“Lazismu sendiri memiliki beberapa program di NTT yakni di
TTS ada kerja sama dengan TNP2K maka di situ kita ada program untuk persoalan panel dari keluarga di desa yang
belum tersentuh listrik kemudian ada juga untuk membiayai program-program
Mahasiswa KKN 3T di kampus-kampus termasuk di Soe (TTS) dan Kab. Manggarai di situ
ada program literasi ,entrepreneurship, dan lainnya. Lazismu sebagai Lembaga
Amil akan mendorong kegiatan semacam itu di berbagai daerah. Selain itu, di NTT
sudah di-launching rumah singgah pasien,” ungkap Latief.
Lazismu terus
mendorong gebrakkan literasi dan pendidikan yang layak serta pelayanan kesehatan yang memadai. Sebagai lembaga Amil,
Lazismu menyadari bahwa ruang lingkupnya masih terbatas. Lazismu hanya
melengkapi apa yang sudah maupun yang belum dilakukan oleh pemerintah. Latief
berharap Lazis Muhammadiyah di NTT sudah mempunyai bayangan untuk berkontribusi dalam meningkatkan pemberdayaan
masyarakat dan sosial pendidikan. (Lenzho)
0 Comments