Kota
Kupang, CakrawalaNTT.com – Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi
Pendidikan dan Kebudayaan (Pustekkom) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
(Kemendikbud) menggelar Lokakarya Peningkatan Kompetensi TIK Guru dalam
Memanfaatkan e-Pembelajaran di Hotel
Bella Vita Kota Kupang. Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari (23-25/08/18).
Pelatihan ini merupakan
bagian dari Program Pembelajaran Berbasis TIK (PembaTIK) dan sekaligus diadakan seleksi pemilihan Duta
Rumah Belajar tahap 3. Para peserta merupakan calon Duta Rumah Belajar 2018 dan akan
dipilih satu dari 30 peserta tersebut untuk mewakili NTT guna mendapatkan
pengukuhan dari Kemendikbud.
Charles Malehere, S. Kom.,
Kasie Teknologi Pembelajaran UPT Tekomdik Dinas Pendidikan Provinsi NTT menjelaskan
bahwa dalam seleksi ini sebanyak 40 orang yang dinyatakan lolos seleksi namun
kuota yang dibutuhkan hanya 30 orang maka dipasang sesuai perangkingan, Jumat (24/08/18).
Malehere mengajak para
guru untuk bisa masuk ke konten Rumah Belajar ini. Ia menjelaskan bahwa NTT
termasuk provinsi yang tidak masuk rata-rata nasional.
“Rata-rata nasional itu
sebanyak 200 sementara kita di NTT hanya 196 yang daftar. Dari 196 tersebut
yang lolos tahap awal itu sebanyak 86 orang, setelah level 2 yang lolos
sebanyak 30 orang,” jelas Malehere.
Malehere berharap agar
30 peserta tersebut bisa menjadi pioner dalam memperkenalkan rumah belajar
kepada khalayak agar ke depan banyak orang yang mendaftar lagi di periode 2019.
Banyak hal baru yang berguna dan bermanfaat bila bergabung dalam Rumah Belajar.
Oleh karena itu, ia pun meminta kepada 30 peserta ini agar mereka menjadi corong informasi untuk mempublikasikan
keuntungan bergabung dalam rumah belajar.
“Harapannya ke depan, setelah
mengikuti rangkaian seleksi ini banyak lagi peserta yang mendaftar. Semakin
banyak orang yang mendaftar maka semakin banyak pula yang paham terkait dengan penggunaan
pembelajaran TIK itu sendiri. Hal ini menjadi penting agar ke depannya proses
belajar mengajar itu tidak lagi monoton,” harap Malehere.
Kasubdit Perancangan dan
Produksi, Suparman menjelaskan bahwa pelatihan peningkatan kompetensi TIK untuk
guru ini adalah untuk meningkatkan
kompetensi TIK guru-guru di daerah. Pelaksanaan pelatihan ini dilakukan secara daring
di level 1 dan level 2. Setelah lolos level 1 dan 2, tahap selanjutnya adalah
level 3 yaitu dengan tatap muka. Dalam level 3 ini, peserta akan membuat bahan
belajar dalam bentuk vidio pembelajaran pada kelas maya.
“Selain itu, kesempatan
ini digunakan juga untuk memilih satu di antara 30 peserta dari Provinsi NTT
ini untuk mewakili NTT ke Jakarta dan akan dikukuhkan sebagai Duta Rumah Belajar
tingkat nasional. Diharapkan agar setelah ditetapkan menjadi duta rumah belajar,
ia juga bisa membantu teman-teman guru lain di daerah untuk melatih mereka dalam
meningkatkan kompetensinya,” kata Suparman.
Tampil sebagai
narasumber, Irfana Steviano mengatakan bahwa materi yang diajarkan pada tahapan level 3 ini adalah program
mencari Duta Rumah Belajar tahun 2018. Duta Rumah Belajar tersebut akan
berperan sebagai agen perubahan dalam meningkatkan kompetensi pembelajaran
penggunaan TIK.
“Hingga saat ini, ribuan peserta dari seluruh Indonesia telah terdaftar menjadi peserta Rumah Belajar. Program Rumah Belajar ini merupakan program nasional yang bisa diikuti oleh siapa saja secara online. Para guru akan mengajar di kelas maya ini. Untuk sementara gurunya berjumlah 4.768 guru, sedangkan siswa berjumlah 22.427 orang,” kata Irfana.
“Hingga saat ini, ribuan peserta dari seluruh Indonesia telah terdaftar menjadi peserta Rumah Belajar. Program Rumah Belajar ini merupakan program nasional yang bisa diikuti oleh siapa saja secara online. Para guru akan mengajar di kelas maya ini. Untuk sementara gurunya berjumlah 4.768 guru, sedangkan siswa berjumlah 22.427 orang,” kata Irfana.
Maria Glorya Gorety Watu
Raka, Duta Rumah Belajar NTT Tahun 2017
Maria Glorya Gorety Watu Raka, S.Pd. |
Duta Rumah Belajar NTT Tahun 2017, Maria Glorya Gorety Watu
Raka, S.Pd. mengatakan bahwa dalam
pencarian Duta Rumah Belajar di tahun 2018 ini bukan untuk mencari pengganti
Duta sebelumnya namun ini merupakan rangkaian kegiatan yang mana mencari dan
menambah Duta di tahun 2018 ini.
Glorya, sapaan akrab guru SMKN 7 Kupang ini, menuturkan bahwa untuk Duta Rumah
Belajar NTT di tahun 2017 merupakan perdana. Portal rumah belajar ini sudah
lama ada di Kemendikbud tetapi dutanya baru ada semenjak tahun 2017.
“Pada tahun ini kita adakan lagi seleksi Duta Rumah Belajar
tahun 2018 untuk bersama-sama dengan Duta sebelumnya dapat mensosialisasikan
portal rumah belajar dari Pustekkom,” jelas Glorya.
Rumah Belajar ini merupakan sebuah portal yang berisi 8 fitur
utama antara lain: Sumber Belajar, Buku Sekolah Elektronik, Bank Soal,
Laboratorium Maya, Kelas Maya, Peta Budaya, Wahana Jelajah Angkasa, dan Pengembangan
Keprofesian Berkelanjutan. Untuk sementara, juga ada penambahan 3 Fitur terbaru
yakni Karya Komunitas, Karya Guru, dan Karya Bahasa dan Sastra. Semua fitur ini
bisa di akses melalui (https://belajar.kemdikbud.go.id).
Glorya menambahkan bahwa dalam mencari Duta Rumah Belajar ini, ada
4 tahapan yang dilalui dengan mengacu pada UNESCO ICT Competency Framework For Teacher. Program
seleksi ini dilaksanakan secara bertahap dengan 4 level yaitu Literasi TIK,
Implementasi TIK, Kreasi TIK, dan Berbagi TIK. Level Literasi TIK dan Implementasi
TIK dilaksanakan secara daring, sedangkan Kreasi TIK dan Berbagi TIK akan
dilaksanakan secara tatap muka. (Lenzho/rz)
Daftar Peserta dan Asal Sekolah
0 Comments