Update

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

UNWIRA KUPANG

Kadis Potmar Lantamal VII Kupang Lantik Taruna/Taruni SMKN 7


Kupang, Cakrawala NTT_Bertempat di Aula serba guna Mako Lantamal VII Kupang, Kadis Potensi Maritim (Potmar) VII Kupang, Letkol Laut Dovian Isjafrin, S.H., MMTr. berkenan melantik 51 siswa TarunaTaruni SMKN 7 Kota Kupang angkatan ke-6. Secara simbolis taruna/taruni disematkan cabaret oleh Letkol Laut  Dovian Isjafrin, Jumat (19/01/2018).

Letkol Laut Dovian Isjafrin dalam sambutannya berkata, “Baru berapa saat yang lalu kita sama-sama menyaksikan prosesi acara pelantikan taruna/taruni tingkat 1 yang dilaksanakan dengan aman dan lancar. Mudah-mudahan ini menjadi suatu awal dan langkah yang bagus dalam mengikuti tugas belajar.

Ia mengungkapkan bahwa dirinya berbangga atas dilantiknya para taruna/taruni. “Kami semua yang hadir di sini sangat bangga dengan kalian semua. Harapan kami semua ialah agar para taruna dan taruni menjadi pribadi-pribadi yang beriman, berakhlak mulia, punya disiplin yang tinggi, fokus dan tekun dalam melaksanakan tugas belajar, taat dan patuh kepada aturan sekolah, hormat kepada guru dan yang paling penting hormat dan patuh kepada orang tua yang melahirkan dan membesarkan kalian,” ungkapnya.

Dirinya juga bertutur bahwa ke depan persaingan akan semakin berat. Salah satu di antaranya ialah bahwa Indonesia tengah memasuki Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), dimana kondisi tersebut merupakan suatu tantangan yang berat bagi seluruh pihak untuk menyiapkan SDM utamanya SDM Maritim agar memenuhi segala persyaratan yang dibutuhkan.

“Jadi pesan kami mewakili orang tua, guru dan Pembina yakni; tetaplah merasa haus dan tetaplah merasa bodoh untuk menuntut ilmu, sehingga kalian semua tidak lelah dalam menuntut ilmu,” tegas Dovian.

Sementara itu, kepala UPT Dinas Pendidikan Propinsi NTT, Saleha Wongso, S.H., M.Si dalam sambutannya mengakui bahwa dirinya baru pertama kali menginjakan kakinya di Markas Lantamal VII Kupang. Hal tersebut merupakan suatu kebanggaan tersendiri baginya.

Apa yang telah diajarkan selama mengikuti  proses  sebelum dikukuhkan menjadi taruna/taruni selama ini merupakan satu hal yang sangat baik. Saya merasa bangga terhadap para orang tua karena telah mengizinkan anak-anaknya untuk mengenyam pendidikan di SMKN 7 Kupang yang memiliki jurusan yang sangat langka. mengapa saya katakan langka, karena memang jurusan pelayaran ini masih sangat kurang,” tuturnya.

Wongso juga menegaskan kepada para taruna/taruni untuk menerapkan prinsip 3B dalam diri mereka, yakni Belajar, Belajar dan Belajar.

Terkait seragam yang baru dikenakan oleh para taruna/taruni Wongso berkata, “Jagalah seragam  itu agar bersih terus sepanjang saat ,biar jangan dikotori oleh apapun juga karena zaman semakin berubah dan bahkan banyak sekali  gangguan yang anak-anak harus hadapi. Seragam yang dikenakan itu mencerminkan kepribadian anak-anak yang sesungguhnya.

Kepala SMKN 7 Kupang, Dra. Yeftasina M. A. Nitti dalam laporannya memaparkan bahwa SMKN 7 Kupang adalah lembaga pendidikan formal yang didirikan pada tanggal 26 Maret tahun 2012 lalu. Lembaga pendidikan ini hadir untuk melatih dan membina serta mendidik para peserta didik taruna/taruni menjadi manusia yang cerdas.

Saat ini, lanjut Nitti, SMKN 7 Kupang memiliki 3 kompetensi keahlian, yakni Nautika Kapal Niaga, Teknik Kapal Niaga dan TKJ. Sekolah ini mendidik putra-putri Indonesia untuk menjadi calon perwira kapal, masinis, dan tenaga teknik yang terampil serta menjadi calon tenaga kerja yang trampil dalam merakit dan menginstal sistem jaringan computer.

Berdasarkan Visi, Misi dan Tujuan yang diemban, SMKN 7 Kupang bertekad untuk menyiapkan output yang handal dan berkarakter. Dalam prosesnya, setiap siswa pelayaran di SMKN 7 Kupang harus mengikuti tiga tahap pendidikan formal, yakni mengikuti ujian dari dinas pendidikan untuk mendapatkan ijzah SMK dan ditambah dengan 1 tahun praktek di kapal yang disebut praktek laut  atau pralaut. Siswa juga mengikuti ujian negara profesi kepelautan untuk mendapatkan ijzah laut. Dengan demikian, masa pendidikan siswa pelayaran seharusnya berlangsung selama 4 hingga 5 tahun.

Di samping ujian, taruna/taruni juga perlu ditunjang dengan sertifikat pelaut seperti BSP, AFF, NIFA serta ditambah buku pelaut. Namun sampai saat ini SMKN 7 Kupang memiliki program studi pelayaran yang belum aproof, sehingga belum bisa melaksanakan ujian kepelautan.

Nitti juga mengakui bahwa SMKN 7 Kupang  masih kekurangan tenaga pendidik dan kependidikan. Selain itu, semua aspek yang berhubungan erat dengan kebutuhan akan pelayanan  mutu pendidikan di SMKN 7 Kupang belum seluruhnya terpenuhi sesuai dengan 8 standar pendidikan  Nasional dan standar internasional untuk jurusan pelayaran.

“Kami sangat mengharapkan bantuan dari pihak dinas pendidikan provinsi NTT untuk membantu kami mengatasi berbagai kekurangan yang ada, khususnya kekurangan ruang laboratorium Nautika dan Teknika, baik dari segi ketersediaan peralatan juga tenaga ahli khusus program studi pelayaran,” lanjutnya.

Terkait dengan Akreditasi Sekolah, SMKN 7 Kupang  telah diakreditasi sejak bulan november tahun 2017 lalu dengan status akreditasi C. “Kami akan berusaha dan bekerja semaksimal mungkin,” tutur Nitti. (Lenzo)

Post a Comment

0 Comments