Letkol Laut Dovian
Isjafrin dalam sambutannya berkata, “Baru berapa saat yang lalu kita sama-sama menyaksikan prosesi acara
pelantikan taruna/taruni tingkat 1 yang dilaksanakan dengan aman dan lancar. Mudah-mudahan
ini menjadi suatu awal dan langkah yang bagus dalam mengikuti tugas belajar.”
Ia mengungkapkan bahwa dirinya berbangga atas dilantiknya para taruna/taruni. “Kami semua yang hadir di sini sangat bangga dengan kalian semua. Harapan kami semua ialah agar para taruna dan taruni menjadi pribadi-pribadi yang beriman, berakhlak mulia, punya disiplin yang tinggi, fokus dan tekun dalam melaksanakan tugas belajar, taat dan patuh kepada aturan sekolah, hormat kepada guru dan yang paling penting hormat dan patuh kepada orang tua yang melahirkan dan membesarkan kalian,” ungkapnya.
Dirinya juga bertutur bahwa ke depan
persaingan akan semakin berat. Salah
satu di antaranya ialah bahwa Indonesia tengah memasuki Masyarakat
Ekonomi Asean (MEA), dimana kondisi tersebut
merupakan suatu tantangan yang berat bagi seluruh pihak
untuk menyiapkan SDM utamanya SDM Maritim agar memenuhi segala persyaratan
yang dibutuhkan.
“Jadi pesan kami mewakili orang tua, guru dan Pembina yakni; tetaplah
merasa ‘haus’ dan tetaplah merasa ‘bodoh’ untuk menuntut ilmu, sehingga kalian semua tidak lelah dalam menuntut ilmu,” tegas Dovian.
Sementara itu, kepala UPT Dinas Pendidikan Propinsi NTT, Saleha Wongso, S.H., M.Si dalam sambutannya mengakui bahwa dirinya baru
pertama kali menginjakan kakinya di Markas Lantamal VII Kupang. Hal tersebut merupakan suatu kebanggaan tersendiri baginya.
“Apa yang telah diajarkan selama mengikuti proses
sebelum dikukuhkan menjadi taruna/taruni selama
ini merupakan satu hal yang sangat baik. Saya merasa bangga terhadap para orang tua karena telah mengizinkan anak-anaknya untuk mengenyam
pendidikan di SMKN 7 Kupang yang memiliki jurusan yang sangat langka. mengapa saya katakan langka, karena memang jurusan pelayaran ini masih sangat kurang,” tuturnya.
Wongso juga menegaskan kepada para taruna/taruni untuk menerapkan prinsip 3B dalam
diri mereka, yakni Belajar, Belajar dan Belajar.
Terkait seragam yang baru dikenakan oleh para taruna/taruni Wongso berkata, “Jagalah seragam itu agar bersih terus sepanjang saat ,biar
jangan dikotori oleh apapun juga karena zaman semakin berubah dan bahkan banyak
sekali gangguan yang anak-anak harus
hadapi. Seragam yang dikenakan itu mencerminkan
kepribadian anak-anak yang sesungguhnya.”
Kepala SMKN
7 Kupang, Dra. Yeftasina M. A. Nitti dalam laporannya memaparkan bahwa SMKN 7 Kupang
adalah lembaga pendidikan formal yang didirikan pada tanggal 26 Maret tahun 2012 lalu. Lembaga
pendidikan ini hadir untuk melatih dan membina serta mendidik
para peserta didik taruna/taruni menjadi manusia yang
cerdas.
Saat ini, lanjut Nitti, SMKN 7 Kupang memiliki 3 kompetensi keahlian, yakni Nautika Kapal Niaga, Teknik Kapal Niaga dan TKJ. Sekolah ini mendidik putra-putri Indonesia untuk menjadi
calon perwira kapal, masinis, dan tenaga teknik yang
terampil serta menjadi calon tenaga kerja yang trampil dalam merakit dan menginstal
sistem jaringan computer.
Berdasarkan
Visi, Misi dan Tujuan yang diemban, SMKN 7 Kupang bertekad untuk menyiapkan
output yang handal dan berkarakter. Dalam prosesnya, setiap siswa
pelayaran di SMKN 7 Kupang harus mengikuti tiga tahap pendidikan formal, yakni mengikuti ujian dari dinas pendidikan untuk mendapatkan ijzah SMK
dan ditambah dengan 1 tahun praktek di kapal yang disebut
praktek laut atau pralaut. Siswa juga mengikuti
ujian negara profesi kepelautan untuk mendapatkan ijzah laut. Dengan demikian, masa pendidikan siswa pelayaran seharusnya berlangsung selama 4 hingga 5 tahun.
Di samping ujian, taruna/taruni juga perlu
ditunjang dengan sertifikat pelaut seperti BSP, AFF, NIFA serta ditambah buku pelaut. Namun sampai saat ini SMKN 7 Kupang memiliki program studi
pelayaran yang belum aproof, sehingga belum bisa melaksanakan
ujian kepelautan.
Nitti juga mengakui bahwa SMKN 7 Kupang
masih kekurangan tenaga pendidik dan kependidikan. Selain itu, semua aspek yang berhubungan erat dengan kebutuhan akan pelayanan mutu pendidikan di SMKN 7 Kupang belum seluruhnya terpenuhi sesuai dengan 8 standar pendidikan Nasional dan standar internasional untuk
jurusan pelayaran.
“Kami sangat mengharapkan bantuan dari pihak dinas pendidikan provinsi NTT untuk membantu kami mengatasi berbagai kekurangan
yang ada, khususnya kekurangan ruang laboratorium Nautika dan Teknika, baik dari segi ketersediaan peralatan juga tenaga ahli khusus program studi pelayaran,” lanjutnya.
Terkait
dengan Akreditasi Sekolah, SMKN 7 Kupang telah diakreditasi sejak bulan november tahun 2017 lalu dengan status akreditasi C. “Kami akan berusaha dan bekerja
semaksimal mungkin,” tutur Nitti. (Lenzo)
0 Comments