Update

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

UNWIRA KUPANG

Puluhan THL Dinkes Matim yang Dipecat Masih Pertanyakan Nasib


Borong, Cakrawala NTT
Puluhan Tenaga Harian Lepas (THL) Kabupaten Manggarai Timur menuntut kejelasan nasib mereka pada pihak pemerintah daerah setempat.  Menurut mereka, selama ini nasib mereka tidak dihiraukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai Timur. Puluhan THL tersebut sebelumnya telah mendapatkan insentif penuh setiap bulannya, namun tiba-tiba diberhentikan tanpa ada alasan yang jelas dari dinas terkait. Padahal, mereka telah mengabdi selama 7 hingga 10 tahun.

Senin, 10/4/17 lalu, puluhan PHL ini menggelar aksi, mempertanyakan kejelasan nasib mereka. Chan Jomba selaku korlap dalam aksi tersebut menjelaskan bahwa keadaan mereka sangat memprihatinkan karena diterlantarkan oleh pemerintah, khususnya Dinas Kesehatan Kabupaten Manggari Timur.

“Ini merupakan bentuk ketidakadilan yang dilakukan oleh dinas kesehatan, karena teman-teman yang sudah mengabdi selama 3 atau 4 tahun bahkan ada yang mengabdi selama 7 sampai 10 tahun tidak diakomodir lagi dan bahkan dipecat. Sedangkan tenaga kesehatan yang baru tamat dan baru bekerja sekitar 4-5 bulan justru mendapat SK THL. Menurut saya, pihak dinas kesehatan kabupaten Manggarai Timur pilih kasih.”

Pihaknya menduga adanya penyimpangan dan permainan dalam proses seleksi THL baru. “Anggaran belanja pegawai di tahun 2017 berawal dari jumlah THL di tahun 2016 yang pada saat perubahan anggaran berjumlah 667 orang. Lalu apa yang terjadi? sekarang Dinas Kesehatan Matim malah merekrut tenaga-tenaga baru yang baru mengabdi 4-5 bulan dan bahkan mendapat SK THL,” tutur Joma.

Menurutnya, teman-temannya yang dipecat belum pernah mendapat surat peringatan, baik secara lisan maupun tertulis dari masing-masing kepala puskesmas. Sementara itu, pada saat ujian kopetensi, tidak diuji keahlian di bidang masing-masing, seperti di bidang Perawat, Gizi, dan Apoteker. “Saat kami mengadakan ujian kopetensi, mereka malah bertanya tentang nama lengkap, asal, keluarga, dan sebagainya,” tuturnya.

Sementara itu, salah satu masyarakat yang enggan disebutkan namanya berharap agar Pemda Manggarai Timur segera mengakomodir THL yang dipecat. “Harapan kami sebagai masyarakat, ke depan Pemda Kabupaten Manggarai Timur harus tunjukan yang terbaik. Kalau masyarakat sudah percaya kepada pemerintah, maka pemerintah harus berbuat yang terbaik, jangan mengeluarkan kebijakan yang tidak benar,” ungkapnya.  (Mulia Donan)

Post a Comment

0 Comments