![]() |
Ketua BMPS NTT, Winston Neil Rondo. |
Kota Kupang, CAKRAWALANTT.COM - Badan Musyawarah Perguruan Swasta (BMPS) Provinsi Nusa
Tenggara Timur (NTT) menyampaikan apresiasi dan dukungan bagi penyelenggaraan
kegiatan “Workshop Literasi dan Pelatihan Penulisan Esai bagi Guru
Sekolah-sekolah GMIT” yang akan diselenggarakan pada 30-31 Januari dan 1
Februari 2025 di Hotel Neo Aston, Kota Kupang.
Kegiatan tersebut merupakan hasil kolaborasi antara Sinode
Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT), BMPS NTT, dan Yayasan Rumah Literasi
Cakrawala.
Ketua BMPS NTT, Winston Neil Rondo, mengatakan, Sinode
GMIT telah membuka ruang pengembangan kompetensi guru melalui peningkatan
literasi. Hal ini, menurutnya, merupakan salah satu upaya penguatan mutu
pendidikan.
“GMIT memiliki sekitar enam ratus sekolah dari jenjang
PAUD, SD, SMP, dan SMA. Jika GMIT terlibat secara aktif dalam mendorong
peningkatan literasi di dunia pendidikan, maka ini bisa menjadi kontribusi yang
sangat berarti bagi kemajuan NTT,” ujarnya, Rabu (29/1/2025).
Winston menerangkan, penguatan literasi berupa
pendampingan menulis sangat penting bagi para guru. Mereka bisa melakukan
refleksi, pembenahan, dan inovasi dalam proses pembelajaran. Aktivitas menulis
tersebut, sambungnya, bisa mendorong guru untuk terus belajar dan meningkatkan
kemampuannya sebagai pendidik dan pengajar.
“Tidak semua guru bisa menulis. Dengan menulis, apapun
yang ditulis berdasarkan pengalaman pembelajarannya, seorang guru bisa
mempraktikkannya secara kreatif dan inovatif,” ungkap Anggota DPRD NTT ini.
Ia berharap, melalui workshop literasi dan pelatihan
menulis tersebut, para guru bisa memperoleh banyak pengetahuan dan pengalaman
baru terkait peningkatan literasi. Para guru, tambah Winston, harus mampu mengembangkan
diri secara kompeten dan profesional sehingga bisa berdampak bagi dunia
pendidikan, khususnya di bawah naungan GMIT.
Untuk itu, Winston mendorong para guru untuk bisa
terlibat aktif dalam kegiatan “Workshop Literasi dan Pelatihan Penulisan Esai
bagi Guru Sekolah-sekolah GMIT”. Nantinya, output
dan outcome dari kegiatan
tersebut bisa menjadi model atau percontohan bagi sekolah-sekolah GMIT dan
lembaga pendidikan lainnya.
“Guru-guru harus terlibat aktif di dalamnya, sehingga
mampu mengembangkan diri secara kompeten dan profesional sehingga bisa
berdampak bagi dunia pendidikan, khususnya di bawah naungan GMIT,” pesannya.
Di sisi senada, Winston juga menyampaikan apresiasi
kepada Yayasan Rumah Literasi Cakrawala yang telah berpartisipasi sebagai mitra
pembangunan melalui Sekolah Menulis. Menurut Winston, program Sekolah Menulis
tersebut sangat bermanfaat bagi penguatan literasi dalam dunia pendidikan.
“Terima kasih kepada Yayasan Rumah Literasi Cakrawala
yang turut terlibat dalam penguatan literasi melalui program Sekolah Menulis,”
ucapnya.
Untuk diketahui, kegiatan tersebut akan dibuka secara resmi pada Kamis (30/1/2025) dan diikuti oleh 60 orang guru dari 30 sekolah GMIT.
Kegiatan tersebut juga akan dihadiri oleh Ketua Sinode GMIT, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT, Kepala Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi NTT, Kepala Balai Guru Penggerak (BGP), Provinsial Manager Inovasi NTT, BMPS NTT, Komisi V DPRD Provinsi NTT, dan tamu undangan lainnya. (MDj/red)
0 Comments