Kupang, CAKRAWALANTT.COM - Mahasiswa Program Studi Pendidikan Musik,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Katolik Widya Mandira
(Unwira), mengadakan kegiatan Pentas Seni Tari dan Musik Etnis untuk memenuhi
tugas Ujian Akhir Semester (UAS), di Aula St. Maria Imaculata.
Kegiatan yang berlangsung pada 28 - 29
November 2024 ini dihadiri oleh Flora Ceunfin, S.Sn., M.Sn., Kadek Paramitha
Hariswari, S.Pd., M.Pd., dan Benediktus Molo, S.Pd., M.Pd., sebagai dewan juri
dan diikuti oleh mahasiswa Prodi Pendidikan Musik semester 3 dan 5.
Flora Ceunfin, S.Sn., M.Sn., Ketua Program Studi
Pendidikan Musik, dalam sambutannya menekankan aspek keterlibatan aktif
mahasiswa dan memotivasi mereka agar menampilkan yang terbaik.
“Karena hari ini kita sudah memasuki akhir
semester ganjil, saya berharap semua peserta sudah dalam keadaan siap untuk
menampilkan yang terbaik agar memperoleh nilai yang maksimal sebagai syarat
kelulusan. Jika ada yang belum hadir, maka yang bersangkutan akan dinyatakan
gagal, karena yang dinilai oleh dewan juri adalah kedisiplinan, kekompakan dan
kelengkapan administrasi dari setiap kelompok,” ungkapnya.
Selain sebagai bagian dari Ujian Akhir Semester
Ganjil Tahun Ajaran 2024/2025, pentas seni ini juga bertujuan untuk
memperkenalkan beragam jenis tarian dan musik tradisonal yang ada di Nusa
Tenggara Timur (NTT).
Ketua Panitia, Karlos Wudi mengatakan, “Tujuan
dari pentas seni ini adalah untuk memenuhi tugas Ujian Akhir Semester mata
kuliah manajemen pementasan seni, musik etnis, dan seni tari di semester tiga
dan lima. Dalam kesempatan ini juga kami bisa mengambil bagian untuk
mempelajari tarian-tarian sesuai tradisi dari setiap daerah di NTT,” ungkap
Karlos.
Kegiatan pentas seni ini menampilkan beragam
jenis tarian tradisional, seperti Tarian Mula Wata (Menanam Jagung), Tarian
Tenun, Tarian Perang Kreasi, Tarian Binu No Sarisu, Tarian Jata Kapa (Tarian
membuat Kapas menjadi Benang), dan Tarian Berburu.
Ada juga penampilan tarian yang dibawakan dengan
musik tradisional dari berbagai etnis yang ada di NTT, seperti Tarian Sisit Le
Muti (Etnis Kupang), Tarian Kreasi Eku Jii dan Dero Kreasi Wake Waka (Etnis
Nagekeo), Tarian Dawan (Etnis TTS/TTU), Tarian Woleka dan Nyanyian Kuku-kuku
Manu (Todaka) (Etnis Sumba), Tarian Pu’a Kopi dan Danding (Etnis Manggarai),
dan Tarian Soka Toja dan Music Kampong (Etnis Maumere).
Jimi Kawani, salah satu peserta tari mengaku
senang setelah menampilkan tarian.
“Saya sangat senang karena saya dan teman-teman
sudah menampilkan tarian dengan cukup baik setelah melakukan latihan kurang
lebih selama satu bulan. Kami juga senang karena salah satu mata kuliah yang
kami program sudah selesai,” pungkasnya. (MDj/red)
0 Comments