Kupang, CAKRAWALANTT.COM - Untuk meningkatkan pemahaman kritis mahasiswa
terkait perkembangan Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence/AI),
Fakultas Filsafat, Universitas Katolik Widya Mandira (Unwira), menyelenggarakan
seminar internasional bertajuk "Education and Artificial Intelligence".
Seminar ini merupakan hasil kerja sama antara
Fakultas Filsafat Unwira dengan University of Bostwana (Bostwana) dan
Universidade de Coimbra (Portugal), yang berlangsung di Aula Hendrikus, lantai
4 Gedung Rektorat, pada Sabtu (09/11/2024).
Kegiatan tersebut terbagi dalam 2 sesi. Sesi pertama
yang dimulai pukul 09.00-12.00 WITA, berupa diskusi grup dan paralel secara
daring yang melibatkan sekitar 45 partisipan dan 2 pemateri di tiap breakout
room. Sesi kedua berlangsung secara luring di Aula Hendrikus, Gedung
Rektorat, mulai pukul 16.00 hingga 18.30 WITA.
Hadir sebagai pemateri, Prof. Gabriel Faimau
(Universitas of Bostwana) dan Gianluigi Segalerba, Ph.D (Universitas de
Coimbra) secara daring, serta Rm. Patricius Neonub, S.Fil., M.Phil (Universitas
Katolik Widya Mandira) secara luring. Kegiatan ini dipandu oleh P. Petrus Tan,
SVD., S.Fil., M.Th.
Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Rektor
UNWIRA, P. Dr. Philipus Tule, SVD. Dalam sambutannya, Pater Rektor menegaskan
pentingnya memahami Kecerdasan Buatan bukan hanya dari segi teknologi, tetapi
juga dalam kerangka etika, pemikiran kritis, dan kontribusinya bagi penyelesaian
masalah manusia.
“Meningkatnya ketergantungan pada Kecerdasan
Buatan pada pendidikan saat ini dapat membawa kita pada ketergantungan
teknologi yang berlebihan yang mungkin memiliki beberapa konsekuensi yang tidak
terduga,” terangnya.
Pater Philipus Tule berharap forum ini dapat
merangkum dan menjembatani pro dan kontra mengenai Kecerdasan Buatan untuk
memberikan pandangan yang seimbang mengenai teknologi transformatif ini agar
dapat memahami secara utuh implikasi dari tren Kecerdasan Buatan yang krusial.
Moderator seminar, P. Petrus Tan, SVD., S.Fil.,
M.Th., juga menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang terlibat
serta menyoroti tujuan akademis dari seminar ini.
“Kegiatan ini bertujuan mempromosikan kajian
akademis tentang Kecerdasan Buatan yang relevan dengan tantangan lokal,
nasional, dan global, serta untuk memahami dampaknya dalam kehidupan
manusia," jelasnya.
Untuk diketahui, jumlah peserta seminar mencapai 325 peserta,
yang mencakup mahasiswa Fakultas Filsafat UNWIRA, Stipas Keuskupan Agung
Kupang, serta mahasiswa dari Program Studi Teknik Sipil, Ilmu Komputer, dan
Pendidikan Bahasa Inggris Unwira.
Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Filsafat, Fr.
Mario Paul, mengatakan bahwa “Tujuan dari seminar ini adalah untuk memperluas
jejaring sosial dengan berbagai perguruan tinggi baik di tingkat nasional
maupun internasional dan menegaskan kembali eksistensi manusia sebagai makhluk
rasional.”
Fr. Irenius Boko, salah satu peserta, mengaku
senang karena setiap teori yang disampaikan oleh narasumber membantunya untuk
memahami Kecerdasan Buatan.
“Kecerdasan Buatan tidak bisa mendominasi
manusia. Jadi, informasi-informasi yang kita sampaikan tidak bisa dianalisis
lebih jauh oleh Kecerdasan Buatan,” katanya.
Seminari internasional ini ditutup dengan
penyerahan sertifikat kepada setiap narasumber baik yang hadir secara daring
maupun luring. (MDj/red)
0 Comments