![]() |
Pose bersama. |
Malaka, CAKRAWALANTT.COM - Fakultas Teknik Universitas Katolik Widya Mandira (Kupang)
melaksanakan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) di Desa Fahiluka,
Kecamatan Malaka Tengah, Kabupaten Malaka. Program ini berhasil meraih Hibah
Pengabdian Masyarakat dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi (Dikti) serta Hibah Pengabdian Kepada Masyarakat Tahun 2024.
Pengabdian ini berfokus pada desain struktur
rumah tinggal sederhana yang tangguh menghadapi bencana banjir sebagai solusi
dari masalah banjir yang dihadapi oleh Desa Fahiluka. Kegiatan dimulai dengan
survei kondisi desa dan bangunan terdampak, pengambilan sampel tanah
dasar, data curah hujan, kunjungan ke bangunan rumah adat (rumah panggung),
serta interaksi langsung dengan masyarakat terdampak banjir yang dilakukan
pada 26 September 2024.
Kegiatan PKM tersebut diketuai oleh Mauritius Ildo
Rivendi Naikofi, S.T., M.T., Dosen Program Studi Teknik Sipil, serta melibatkan
tujuh orang anggota yang terdiri dari dosen, laboran, dan mahasiswa Fakultas
Teknik Unwira.
Menurut Naikofi, Desa Fahiluka berada di hilir Daerah
Aliran Sungai (DAS) Benenain, sungai terbesar di Pulau Timor yang sering meluap
akibat curah hujan tinggi di Kabupaten Malaka serta air kiriman dari kabupaten
tetangga, Timor Tengah Selatan (TTS) dan Timor Tengah Utara (TTU). Akibatnya,
banjir selalu menghantui desa ini setiap musim hujan.
Baca juga: UNWIRADukung Pembangunan Berkelanjutan Melalui Penyusunan Peta Desa Akurat di Penfui Timur
“Agar terhindar dari bencana banjir maka
masyarakat perlu mempersiapakan hunian tanggap bencana dan layak di huni,”
ujarnya.
Ciri khas hunian tradisional Kabupaten Malaka
adalah rumah panggung berbahan kayu dengan atap alang-alang atau daun gewang.
Rumah panggung ini memiliki potensi besar sebagai hunian tanggap bencana bila
dirancang dengan tepat, baik dalam hal luas bangunan maupun penempatan ruang.
Namun, rumah panggung kini makin tergeser oleh rumah modern yang dibangun
langsung di atas tanah yang rentan terhadap banjir.
Menurut Naikofi, meskipun rumah modern
menawarkan keunggulan material yang lebih kuat dan tahan lama, desainnya sering
kali tidak memadai untuk kondisi banjir. Sebaliknya, rumah panggung tradisional
yang dikombinasikan dengan material modern berpotensi menjadi solusi ideal
untuk menghadapi banjir.
Baca juga: Kuliah Umum Prodi Ilmu Komunikasi UNWIRABahas Masa Depan Karier Komunikasi dalam Ekosistem Digital
“Desain rumah yang kami kembangkan
mengintegrasikan konsep rumah panggung tradisional dengan material modern, menciptakan
hunian tanggap bencana yang memanfaatkan sumber daya alam dan kearifan lokal,”
tambahnya. (MDj/red)
0 Comments