Update

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

UNWIRA KUPANG

Tingkatkan Kompetensi Guru, SMAN 1 Raijua Gelar IHT Kurikulum Merdeka

 

Dokumentasi kegiatan.


Sabu Raijua, CAKRAWALANTT.COM - Guru berperan strategis dalam menentukan keberhasilan dunia pendidikan, terkhususnya melalui proses pembelajaran. Transfer ilmu yang dilakukan oleh guru kepada peserta didik menjadi poin penting dalam peningkatan mutu pendidikan. Mengingat sentralnya peran guru tersebut, maka semua upaya transformasi pendidikan selalu berkutat pada peningkatan kompetensi guru.

 

Hal itu juga berlaku dalam penerapan Kurikulum Merdeka. Guru didorong untuk mampu mengimplementasikan metode dan pendekatan pembelajaran yang berorientasi pada peserta didik. Maka dari itu, Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Raijua, Kabupaten Sabu Raijua, menggelar kegiatan In House Training (IHT) pada 22-23 Agustus 2024 di aula sekolah setempat.

 

IHT tersebut bertujuan untuk mempersiapkan para guru dalam melaksanakan implementasi Kurikulum Merdeka dengan baik pada tahun ajaran 2024/2025. Kegiatan ini merupakan agenda rutin tahunan yang bermanfaat untuk meningkatkan kompetensi para guru selaku pendidik. Oleh sebab itu, pada kesempatan tersebut, para guru SMAN 1 Raijua diberikan materi terkait “Merdeka Belajar, Merdeka Mengajar”.



Kegiatan tersebut dibuka secara resmi oleh Koordinator Pengawas (Korwas) Pendidikan Menengah Kabupaten Sabu Raijua, Yeremias Henuk. Dalam sambutannya, Yeremias mengatakan, IHT tersebut merupakan upaya kolektif dari satuan pendidikan untuk meningkatkan kapasitas atau kualitas sumber daya pendidik dalam memahami, merancang, dan memodifikasi perangkat pembelajaran.

 

“Kita sudah masuk dalam Kurikulum Merdeka, di mana guru harus menjadikan peserta didik sebagai subjek pembelajaran. Semua hal yang diajarkan harus tepat sasaran, sehingga hasil yang diperoleh pun bisa maksimal,” jelasnya.



Sementara itu, Kepala SMAN 1 Raijua, Martinus Lay Wadu, berharap, kegiatan tersebut bisa menjadi langkah strategis dalam memberdayakan tenaga pendidik sehingga bisa menjadi lebih berkompeten di bidangnya masing-masing.

 

“Semoga para guru bisa berpikir out of the box, terbuka, berwawasan luas, nyaman, terampil berinovasi, serta kreatif dan berpikir kritis,” tegasnya.



Adapun narasumber dan materi dalam kegiatan tersebut, yakni Yeremias Henuk dengan materi “Kebijakan Kurikulum Merdeka”, Gabriel Kueain dengan materi “Capaian, Tujuan, dan Alur Pembelajaran”, serta John Bangngu dengan materi “Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5)”.

 

Melalui materi-materi tersebut, para guru diarahkan dan dibimbing untuk membuat modul ajar, mengisi, dan mengakses Platform Merdeka Mengajar (PMM), serta menyusun modul P5. Semua itu diharapkan dapat berimbas pada pengembangan potensi peserta didik. (Ande Koroh/MDj/red)


Post a Comment

0 Comments