Update

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

UNWIRA KUPANG

SMK Harus Reorientasi, Sesuaikan Kebutuhan Dunia Kerja di Daerah

Menko PMK. Foto: Arsip Kemenko PMK.


Jakarta, CAKRAWALANTT.COM - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy, menyampaikan, pemerintah terus mengupayakan lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) untuk siap masuk dunia kerja. Menurutnya, supaya lulusan SMK siap masuk ke dunia kerja, maka harus dilakukan reorientasi jurusan dan integrasi dengan kebutuhan pemerintah daerah. 

 

"SMK harus melakukan reorientasi agar program-program yang dibuka itu betul-betul sesuai dengan kebutuhan kerja, dan harus berorientasi dengan tenaga kerja lokal domestik," ujar Muhadjir dalam kegiatan Seminar Nasional Orkestrasi Vokasi di Era Revolusi Industri 4.0, yang diselenggarakan di Ruang Heritage Kantor Kemenko PMK, pada Selasa (30/4/2024).

 

Menurut Menko PMK, perencanaan tenaga kerja di setiap daerah menjadi sangat penting untuk penyerapan tenaga produktif dari pendidikan vokasi dan SMK. Sehingga, hubungan antara pendidikan dan pelatihan kerja dengan ketersediaan lapangan kerja, atau lapangan kerja yang membutuhkan bisa terintegrasi dengan baik.

 

"Kalau itu sudah dilakukan dengan baik, saya yakin kita bisa memastikan mereka yang berusia produktif mendapatkan pekerjaan yang tepat, dan tentu saja mendapatkan insentif penghargaan yang wajar sesuai standar yang sudah dilakukan," jelasnya.

 

Lebih lanjut, Muhadjir mengatakan, selain keterampilan dan kecakapan kerja, lulusan SMK perlu juga disiapkan mental siap kerja. Hal ini dikarenakan pendidikan SMK saat ini masih terus menitikberatkan fokus pada pembelajaran keterampilan dan kecakapan kerja.

 

"Saya melihat pendidikan terutama di SMK terlalu berat di knowledge dan skill base. Tapi dari sisi mental itu belum dipersiapkan dengan baik. Pembentukan mental justru penting. Mental dia untuk bekerja dan tekun di pekerjaan itu mutlak," jelasnya. 

 

Muhadjir menyatakan, penanaman mental kerja sejak sekolah sangat perlu dilakukan. Menurutnya, lulusan SMK harus memiliki mental kuat karena menjadi faktor penentu kelayakan dalam dunia kerja. 

 

Penanaman mental kerja dilakukan supaya bisa menekuni pekerjaan mencintai dan sepenuh hati dalam pekerjaan, dan memiliki sikap positif terhadap pekerjaan. Sehingga bisa fokus bekerja dan mengeksplorasi diri.

 

"Walaupun seterampil itu, walaupun cakapnya dia miliki, tanpa mental yang baik akan sia-sia di dunia kerja," ucapnya.

 

Menko PMK menyampaikan, integrasi antara SMK dengan dunia kerja telah tercantum dalam Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2022 tentang Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi. Dalam peraturan tersebut juga telah diatur strategi perlibatan aktif semua pihak terkait dari unsur Pemerintah, Pemerintah Daerah, KADIN, Perguruan Tinggi, lembaga pelatihan, dan seluruh masyarakat.

 

Dengan begitu, menurut Muhadjir, Perpres No 68 Tahun 2022 tersebut ditujukan untuk memastikan adanya konektivitas yang kuat dan relevan antara pendidikan vokasi dan pelatihan vokasi dengan kebutuhan dunia industri. 

 

"Artinya kita sudah memiliki modal yang kuat dari aspek kebijakan sebagai dasar untuk berkreasi dan berkontribusi dalam pendidikan dan pelatihan vokasi serta konektivitasnya dengan dunia kerja dan industri," jelasnya. 

 

Seminar Nasional "Orkestrasi Vokasi di Era Revolusi Industri 4.0" ini diselenggarakan dalam rangkaian kegiatan Gelar Karya Revolusi Mental 2024. Seminar yang dimoderatori oleh Asisten Deputi Pendidikan Vokasi dan Pendidikan Tinggi, Ahmad Saufi, menghadirkan narasumber Staf Ahli Bidang Hubungan Internasional Kementerian Ketenagakerjaan, Fahrurozi; Direktur Teknologi Digital PT. Kalbe Farma, Risman Adnan; Direktur Politeknik Negeri Jakarta, Syamsurizal; Komisioner BNSP, Adi Mahfudz.

 

Seminar Nasional “Orkestrasi Vokasi Di Era Revolusi Industri 4.0” dilaksanakan dalam bentuk diskusi panel secara hybrid, diikuti oleh Perwakilan K/L, Perwakilan Komunitas dan TKNV Secara Luring, dan  Perguruan Tinggi Kementerian dan Lembaga, Siswa dan Mahasiwa Vokasi secara Daring melalui media Zoom dan Streaming Youtube. (Kemenko PMK/MDj/red)


Post a Comment

0 Comments