Kupang, CAKRAWALANTT.COM - Dalam merayakan Hari Buku Nasional yang bertepatan
dengan perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Perpustakaan Nasional, Unit Pelaksana
Teknis (UPT) Perpustakaan Pusat Universitas Katolik Widya Mandira (Unwira) Kupang
menggelar perlombaan resensi buku antarmahasiswa Unwira. Perlombaan tersebut
telah berlangsung sejak beberapa waktu yang lalu hingga berujung pada pemaparan
hasil resensi oleh sepuluh (10) finalis di depan para juri, Jumat (17/5/2024).
Kegiatan yang mengusung tema “Revitalisasi Kesadaran
Mahasiswa dalam Membaca Buku di Era Digital” tersebut mewajibkan para peserta
untuk membaca dan mengulas buku yang terdapat dalam e-library Perpustakaan Pusat Unwira. Hal itu bertujuan untuk
membiasakan para mahasiswa dalam mengakses dan membaca buku-buku bacaan yang
tersedia di dalam internal kampus.
Baca juga: Tim Debat UNWIRA Lolos NUDC 2024 ke Tingkat Nasional
Pater Peter Tan, selaku juri perlombaan, dalam
penjelasannya, menekankan peran buku sebagai dunia dalam kata. Menurutnya, buku
tidak bisa dipandang hanya sebagai jendela dunia semata, melainkan harus
dilihat sebagai dunia itu sendiri.
Pater Peter Tan, SVD., saat memberikan masukan dan saran mewakili tim juri. |
“Buku adalah dunia itu sendiri. membaca buku berarti
membaca dunia. Untuk itu, pada hari ini, teman-teman mahasiswa telah berupaya
membaca dan menyelami dunia lewat kegiatan meresensi buku,” ujar Imam Serikat
Sabda Allah yang tengah mengabdi sebagai dosen filsafat pada Fakultas Filsafat
Unwira tersebut.
Menurutnya, buku bersifat reseptif dan produktif. Artinya,
seseorang bisa menerima/memperoleh informasi atau pengetahuan dari kegiatan
menyimak atau membaca buku (reseptif), serta mengulas dan memproduksikan
informasi tersebut ke dalam bahasa lisan maupun tulisan (produktif). Kedua
sifat buku itu, ungkap Pater Peter, telah diaktualisasikan oleh para finalis dalam
perlombaan resensi tersebut.
Baca juga: Fakultas Hukum UNWIRA Raih Peringkat 1 dalam Lomba Debat Regional NTT
Ia berharap, melalui perlombaan resensi buku tersebut,
para mahasiswa bisa meningkatkan minat membaca, apalagi di tengah gempuran era
digital saat ini. Selain membaca, sambung Pater Peter, para mahasiswa wajib
melakukan kegiatan menulis sebagai tindak lanjut dari proses membaca.
Seorang finalis tampak sedang mempresentasikan hasil resensi bukunya. |
“Mahasiswa harus giat membaca dan mampu menulis. Membaca
tanpa menulis berarti mandul dalam menguraikan informasi, sedangkan, menulis
tanpa membaca adalah hal yang fatal karena tidak berdasar,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala UPT Perpustakaan Pusat Unwira,
Silvester Suhendra, menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berpartisipasi dan mendukung perlombaan resensi buku. Kegiatan tersebut,
ungkapnya, bertujuan untuk menguatkan (kembali) minat membaca di kalangan
mahasiswa, terutama dengan memanfaatkan e-library,
di tengah era digital saat ini.
“Terima kasih atas dukungannya. Tentunya, peningkatan literasi, terkhususnya minat membaca, di kalangan mahasiswa bisa dimulai sejak dini. Kami selaku pengelola perpustakaan akan terus membangun kolaborasi demi meningkatkan minat membaca mahasiswa,” pungkasnya.
Kepala UPT Perpustakaan Pusat Unwira, Silvester Suhendra. |
Baca juga: Universitas Katolik Widya Mandira Lolos ONMIPA-PT ke Tingkat Nasional
Untuk diketahui, seusai pemaparan materi resensi oleh kesepuluh finalis, dilakukan penilaian akhir oleh tim juri hingga diperoleh lima pemenang. (MDj/red)
0 Comments