Update

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

UNWIRA KUPANG

Membaca Pergerakan Perempuan di Ruang-ruang Publik

Suasana diskusi dalam seminar yang diadakan oleh BEM Ilmu Pemerintahan Unwira.


Kupang, CAKRAWALANTT.COM - Pergerakan perempuan di ruang-ruang publik selalu menjadi topik diskusi yang santer diperbincangkan. Kehadiran perempuan di setiap bidang kehidupan, seperti pendidikan, ekonomi, keamanan, dan bahkan politik, kerap memunculkan pro dan kontra di tengah masyarakat. Hal itu tidak terjadi begitu saja, tetapi telah berlangsung sejak lama, bahkan sudah menjadi sebuah pandangan bahwa perempuan seharusnya berada di belakang dominasi laki-laki.


Baca juga: Peringati Hari Kartini, BEM Program Studi Ilmu Pemerintahan Gelar Seminar

 

Kondisi tersebut menjadi perhatian R. A. Kartini yang tegas memperjuangkan hak-hak perempuan. Perempuan harus mendapatkan porsi yang setara di setiap lini/bidang kehidupan. Senada dengan itu, perempuan juga harus mengenyam pendidikan, sebab dari rahimnya lahir generasi-generasi penerus bangsa. Semua itu bertujuan untuk menghapus segala pelemahan, penindasan, dan diskriminasi terhadap perempuan.

 

Membaca pergerakan perempuan di ruang-ruang publik dewasa ini juga menjadi topik diksusi yang diperbincangkan dalam seminar bertajuk “Mewujudkan Mimpi-mimpi Kartini dengan Menjaga Semangat Kesetaraan, Pendidikan, dan Emansipasi Perempuan di Masa Kini,” Selasa (23/4/2024). Seminar yang diadakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Program Studi (Prodi) Ilmu Pemerintahan, Universitas Katolik Widya Mandira (Unwira), tersebut berlangsung di Aula St. Hendrikus, Gedung Rektorat, Kampus Penfui.


Theodora Ewalde Taek.

Seminar tersebut dibuat untuk memperingati Hari Kartini yang jatuh pada beberapa hari yang lalu. Di dalamnya, hadir beberapa Pembicara, yakni Anggota DPRD Kota Kupang, Theodora Ewalde Taek, Aktivis Perempuan, Gres Gracelia, dan Dosen Filsafat Unwira, Pater Petrus Tan, SVD. Pemaparan materi oleh para Pembicara tersebut dipandu oleh Emanuel Kosat.


Baca juga: Mahasiswa UNWIRA Raih Pendanaan Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Riset Eksakta Tahun 2024

 

Theodora Ewalde Taek mengatakan bahwa keterwakilan perempuan di ruang publik saban hari semakin menunjukkan penurunan. Hal itu, menurutnya, juga terjadi dalam dunia politik. “Jumlah Anggota DPRD di Kota Kupang dari kalangan perempuan juga mengalami hal yang sama,” ujarnya.

 

Theodora menerangkan, kondisi tersebut kerap disebabkan oleh budaya politik yang tidak sehat, seperti adanya money politic yang belakangan ini masif terjadi di tengah masyarakat. Untuk itu, baginya, menjadi politisi perempuan di era sekarang tidaklah mudah karena harus berhadapan dengan aneka kepentingan dan sikap pragmatisme para pemilih.


Pater Petrus Tan, SVD.

“Saya tetap berpegang teguh pada idealisme. Saya sudah berbuat secara maksimal kepada masyarakat,” ungkap Alumnus Unwira ini.

 

Lebih lanjut, Pater Petrus Tan, SVD. menjelaskan tentang bagaimana seorang Kartini pada masa tersebut dapat mengakses ruang publik. Ia berpendapat bahwa persoalan yang mendera kaum perempuan dewasa ini tidak lagi berkutat pada persoalan, apakah perempuan boleh masuk ke ruang publik atau tidak. Di era reformasi, tuturnya, perempuan-perempuan Indonesia tampil di berbagai organisasi, baik dalam dunia bisnis, seni, politik, dan sebagainya.

 

“Dengan kata lain, masalah kita bukan lagi pada pembagian yang ketat ruang publik. Batas-batas itu sesungguhnya sudah diterobos kaum perempuan,” ungkapnya.



Baca juga: Mahasiswa FISIP UNWIRA Sosialisasikan Posyandu Lansia di Desa Oringbele

 

Persoalan dan kondisi yang dibahas tersebut tentu membutuhkan penyelesaian yang optimal dengan durasi yang tidak singkat. Membuka partisipasi perempuan di ruang-ruang publik, apalagi politik, harus melewati berbagai rintangan kepentingan. Namun, bukan berarti keterwakilan perempuan di ruang publik harus dibiarkan kosong tanpa adanya aspirasi. Semua itu harus diperjuangkan dengan terus memberikan masukan dan dukungan yang berkualitas bagi setiap pergerakan perempuan. (MDj/red)


Post a Comment

0 Comments