Suasana pembukaan kegiatan workshop penguatan literasi bagi guru dan peserta didik di SMPK St. Yoseph Noelbaki. |
Kupang, CAKRAWALANTT.COM - Sekolah Menengah Pertama Katolik (SMPK) St. Yoseph
Noelbaki, Kabupaten Kupang, menggelar kegiatan workshop penguatan literasi bagi
guru dan peserta didik selama 3 hari, yakni Kamis-Sabtu (14-16/3/2024), di
sekolah setempat. Kegiatan yang didukung oleh Yayasan Rumah Literasi Cakrawala
tersebut dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Kabupaten Kupang, Dr. Eliazer Teuf, Kamis (14/3/2024).
Kepala SMPK St. Yoseph Noelbaki, Egidius Riwu, mengungkapkan,
kegiatan tersebut berguna untuk mendukung upaya penguatan literasi di kalangan
guru dan peserta didik. Upaya tersebut, sambungnya, diharapkan dapat membantu
meningkatkan pencapaian rapor mutu pendidikan.
Kepala SMPK St. Yoseph Noelbaki (berdiri) saat menyampaikan sambutan. |
“Pencapaian di bidang literasi memang masih tergolong
rendah. Kita berada di predikat sedang. Untuk itu, diharapkan guru dan peserta
didik dapat menguatkan aspek literasi,” ujarnya.
Ia menambahkan, pada kegiatan tersebut, para guru dan
peserta didik dibimbing untuk mengembangkan aspek literasi dari proses
pembiasaan yang sudah pernah dilakukan di lingkungan sekolah, salah satunya
melalui aktivitas menulis.
Direktur Cakrawala NTT saat menyampaikan materi di kelas guru. |
“Kita akan mulai giat menulis. Dengan kata lain, kita
harus melakukan aksi berbasis karya, yakni produk tulisan yang bermutu,”
tukasnya.
Sementara itu, Direktur Cakrawala NTT, Gusty Rikarno,
mengapresiasi langkah baik yang telah dilakukan oleh SMPK St. Yoseph Noelbaki
tersebut.
“Sekolah ini adalah sekolah pertama jenjang SMP yang
melaksanakan kegiatan literasi bersama kami untuk wilayah Kabupaten Kupang. Bagi
kami, ini adalah langkah baik yang patut diapresiasi,” ungkapnya.
Ia berharap, melalui kegiatan tersebut, para guru dan
peserta didik bisa mengembangkan potensi diri melalui aktivitas menulis,
sekaligus meningkatkan aspek literasi.
Untuk diketahui, pada kegiatan tersebut, para guru dan
peserta didik dibagi ke dalam kelas masing-masing sesuai materi pendampingan. Para
guru didampingi untuk menyusun dan menghasilkan produk tulisan berupa esai
ilmiah berbasis pembelajaran. Sedangkan, para peserta didik didampingi untuk
mengembangkan potensi melalui program lispena (literasi dan seni pertunjukan).
Pantauan media, sebelum dibagi ke dalam kelas
masing-masing, para peserta didik disuguhi video inspiratif sebagai bagian dari
pre-test. Setelah itu, mereka
diarahkan untuk menyusun tulisan kreatif sesuai tontonan tersebut. Adapun
jumlah peserta dalam kegiatan tersebut adalah 30 orang peserta didik dan 15
orang guru. (MDj/red)
0 Comments