Kepala SMPN 15 Kota Kupang. |
Kota Kupang, CAKRAWALANTT.COM - Kepala Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 15 Kota
Kupang, Blasius Juni, mengatakan, pihaknya tengah mendorong pengembangan
potensi peserta didik melalui berbagai kegiatan positif. Hal itu disampaikannya
ketika ditemui oleh media ini, Selasa (16/1/2024), di ruang kerjanya.
Ia mengungkapkan, untuk mendukung program pengembangan
potensi peserta didik, pihaknya selalu berdasar pada motto sekolah, yakni Unggul, Prestasi, Inovasi, Kreatif,
Obyektif, dan Mandiri (UPIKOM), sebagai hasil refleksi dari visi dan misi
bersama.
“Pengembangan potensi peserta didik itu sangat
penting, sebab peserta didik adalah subyek dari pendidikan itu sendiri. Minat dan
bakat mereka harus terus diasah dan dilatih, selain penguatan kemampuan di dalam
kelas,” ujarnya.
Ia menerangkan, SMPN 15 Kota Kupang memiliki beberapa
kegiatan positif yang sudah terjadwal, yakni ibadah bersama pada minggu
pertama, olahraga bersama pada minggu kedua, kerja bakti pada minggu ketiga,
dan kegiatan kesiswaan.
“Untuk kegiatan kesiswaan, kita maksimalkan Musyawarah
Guru Mata Pelajaran (MGMP), komunitas belajar, dan kegiatan literasi untuk
menunjang proses pengembangan potensi dan diri para peserta didik,” tukasnya.
Melaksanakan Gerakan Publikasi dan
Literasi
Lebih lanjut, Blasius menjelaskan, SMPN 15 Kota Kupang
juga melaksanakan program Gerakan
Publikasi dan Literasi untuk mendukung pengembangan potensi diri para
peserta didik. Gerakan tersebut, ungkapnya, menjadi salah satu program unggulan
yang diterapkan di SMPN 15 Kota Kupang.
Melalui gerakan publikasi, jelasnya, semua praktik
baik dan kegiatan positif yang sudah dilakukan di lingkungan sekolah bisa
dibagikan dan disebarluaskan melalui wadah atau ruang publikasi yang tersedia. Sedangkan,
melalui gerakan literasi, sambung Blasius, para peserta didik dan guru dapat
meningkatkan kemampuan diri untuk menghasilkan karya-karya yang bermanfaat.
“Publikasi dan literasi memang harus dibuat dan
dijalankan. Publikasi membantu kita untuk membagikan semua praktik baik dan
literasi mendukung kita untuk melakukan praktik-praktik baik tersebut,”
tukasnya.
Terkait literasi, ia menambahkan, para peserta didik
kerap mengadakan Pentas Seni (Pensi) dan gelar karya. Menariknya, sambung
Blasius, seluruh rangkaian acara dipandu langsung oleh para peserta didik. Selain
itu, lanjutnya, para peserta didik juga terbiasa memimpin dan menyampaikan
pesan di setiap apel pagi.
“Para peserta didik memandu langsung jalannya pentas
seni atau gelar karya. Tidak hanya itu, kami juga memberlakukan apel pagi pada
Selasa sampai Sabtu, dimana saat apel berlangsung para peserta didik diberikan
kesempatan untuk memimpin dan menyampaikan pesan saat upacara, baik tentang
bahaya perundungan, stunting, bahaya
narkoba, dan sebagainya. Bahkan, mereka menggunakan bahasa Inggris maupun
bahasa Indonesia,” ungkapnya.
Blasius berharap, penekanan pada pengembangan potensi
peserta didik tersebut bisa membuahkan hasil yang memuaskan, sebab baginya,
para peserta didik harus terbiasa dan terlatih sejak dini untuk menjadi
pemimpin. Untuk itu, pungkasnya, diperlukan kerja sama dan dukungan dari para
guru dan semua pihak terkait. (MDj/red)
0 Comments