Pose bersama usai seremoni pembukaan kegiatan bimtek literasi. |
TTU, CAKRAWALANTT.COM - Kelompok guru jenjang Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah
Menengah Pertama (SMP) se-Kecamatan Miomaffo Barat dan Kecamatan Mutis, Kabupaten
Timor Tengah Utara (TTU), mengikuti kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Literasi yang diselenggarakan oleh Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten TTU bekerja sama dengan Cakrawala NTT
selama 3 hari, yakni Kamis - Sabtu (7 - 9/12/2023), di SMP Negeri 1 Miomaffo
Barat.
Kegiatan tersebut dibuka secara resmi oleh Kepala
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten TTU yang diwakili oleh Kepala Bidang
Bina Ketenagaan, Finsensius Th. Amfotis, Kamis (7/12/2023).
Dalam sambutannya, Finsensius menegaskan pentingnya
pengembangan kompetensi guru, terkhususnya kompetensi profesional, untuk
mendukung peningkatan mutu pendidikan. Hal itu, ungkapnya, sangat bermanfaat
bagi peserta didik dalam proses pembelajaran.
“Kompetensi guru, khususnya yang berkaitan dengan
profesionalisme, sangat penting, apalagi itu berguna untuk mendukung
peningkatan mutu pendidikan kita,” ujarnya.
Ia menambahkan, upaya pengembangan kompetensi guru
dapat diwujudkan dengan mengakarkan budaya literasi di kalangan para guru. Aspek
literasi, terutama membaca dan menulis, sambung Finsensius, merupakan salah
satu dari beberapa aspek penentu mutu pendidikan.
“Literasi itu sangat penting bagi guru, baik untuk
menunjang kenaikan pangkat maupun peningkatan mutu pendidikan. Salah satunya
adalah mulai rutin menulis dan melakukan publikasi, sehingga Bapak dan Ibu bisa
belajar dan memanfaatkan kegiatan bimtek literasi ini untuk mewujudkan
harapan-harapan itu,” tukasnya.
Kepala Bidang Bina Ketenagaan saat membuka kegiatan. |
Sementara itu, Direktur Cakrawala NTT, Gusty Rikarno,
mengapresiasi usaha Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten TTU melalui
Bidang Bina Ketenagaan yang selalu konsen terhadap pengembangan kompetensi guru
melalui peningkatan aspek literasi.
“Kami sangat mengapresiasi usaha dan kerja keras Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten TTU melalui Bidang Bina Ketenagaan ini,”
ungkapnya.
Menurut Gusty, literasi merupakan aspek penting yang
harus diakarkan, terutama dalam dunia pendidikan. Untuk itu, sambungnya,
Cakrawala NTT selalu membuka ruang kolaborasi kepada semua pihak yang memiliki
perhatian pada aspek literasi.
Direktur Cakrawala NTT saat menyampaikan sambutan. |
“Literasi itu sangat penting dan kami (Cakrawala NTT)
selalu membuka ruang kolaborasi untuk mendukung peningkatan literasi, terutama
dalam dunia pendidikan. Kita bekerja bukan untuk saat ini, tetapi untuk
menyiapkan dan menyambut generasi emas NTT di masa mendatang melalui budaya
literasi,” tambah Gusty.
Menulis sebagai Sebuah Seni
Dalam pemaparan materi, salah seorang Narasumber,
Petrus Tan, S.Fil., M.Fil., mengatakan bahwa metode sangat penting dalam
menulis, tetapi menulis terutama adalah sebuah seni.
“Sebagai seni, menulis tak punya tolok ukur. Seorang penulis
tak harus seorang sarjana, berijazah, atau belajar di fakultas bahasa. Menulis tak
ada hubungannya dengan gelar akademis, melainkan sebagaimana dikatakan Goenawan
Mohammad sebagai kemampuan kreatif untuk menuangkan gagasan dalam bahasa yang
hidup,” ungkap Dosen Filsafat Universitas Katolik Widya Mandira (Unwira)
tersebut.
Ia menerangkan, dalam menulis, terutama esai ilmiah, diperlukan
kemampuan untuk menentukan masalah, pandangan terkait masalah tersebut, hingga jalan
keluar yang akan diambil sebagai penyelesaian masalah.
Salah satu Narasumber, Petrus Tan, S.Fil., M.Fil., saat memaparkan materi. |
“Dalam konteks di dalam kelas atau pengalaman
pembelajaran, Bapak dan Ibu harus mampu menemukan masalah yang dihadapi,
memandang persoalan tersebut dari berbagai sisi, menampilkan data dan fakta,
menentukan faktor penyebab, menentukan jalan keluar atau solusi, hingga
memberikan saran atau pertanyaan reflektif sebagai tindak lanjut diskusi,”
jelasnya.
Untuk diketahui, para guru yang tergabung sebagai
peserta dalam kegiatan bimtek literasi tersebut berjumlah 75 orang. Seusai pemaparan
materi pengantar karya tulis ilmiah, para guru disuguhi video inspiratif
sebagai bahan pelaksanaan pre-test. Setelah
itu, para guru dibagi ke dalam 3 kelas untuk memperoleh pendampingan menulis
esai ilmiah bersama Tim Formator Literasi Cakrawala NTT. (MDj/red)
0 Comments