SMP Negeri 13 Kota Kupang Buka Ekstrakurikuler Karate

 

Pose bersama.

Kota Kupang, CAKRAWALANTT.COM - Pembentukan karakter pada peserta didik bukan saja menjadi tanggung jawab sekolah, tetapi juga pemangku kepentingan yang menyentuh langsung dunia pendidikan. Semua terwujud dalam kegiatan intrakurikuler maupun ekstrakurikuler, salah satunya adalah bela diri karate shokaido di SMP Negeri 13 Kota Kupang. Pihak sekolah secara resmi membuka perguruan karate bagi para peserta didik.

 

Penggagas Karate Shokaido di SMP Negeri 13 Kota Kupang, Delfrid Bire Doko, kepada media ini, menjelaskan, alasan yang mendorong pembentukan kegiatan tersebut adalah upaya pembentukan karakter peserta didik.

 

Sementara itu, Kepala SMP Negeri 13 Kota Kupang, Yusak Olla, mengatakan, kegiatan ekstrakurikuler merupakan wadah pembentukan karakter peserta didik. Selain itu, tambahnya, ekstrakurikuler juga menjadi wadah untuk meraih prestasi.

“Bukan tidak mungkin, melalui karate shokaido, dapat mengidentifikasikan peserta didik yang berminat hingga meraih prestasi. Semua itu terwujud jika berlatih dengan sungguh-sungguh,” ungkapnya.

 

Lebih lanjut, Ketua Sabuk Hitam NTT, Sihan Octavianus Wie Lomi, membenarkan harapan Kepala SMP Negeri 13 Kota Kupang tersebut. Menurutnya, dengan berlatih secara tekun, maka semua anak dapat mewujudkan harapan untuk berprestasi melalui kegiatan ekstrakurikuler.

 

“Harapan meraih prestasi akan terwujud jika semua berdisiplin dan tekun dalam berlatih,” tandas Sabuk Hitam DAN VI Karate-Do tersebut.

Octavianus menambahkan, pembentukan karakter peserta didik tersebut sebenarnya sudah terkandung dalam sumpah dan janji karate, yaitu sanggup memelihara kepribadian, patuh pada kejujuran, mempertinggi prestasi, dan sanggup menjaga sopan santun, serta menguasai diri.

 

“Seni tertinggi bela diri karate adalah membawa damai. Jadilah pembawa damai bagi orang lain,” tandasnya.

 

Di sisi senada, Rindu S. Putra Ale, selaku pelatih dengan predikat DAN IV Karate-Do, mengungkapkan, karate bukan hanya tentang latihan fisik, tetapi juga pembentukan kepribadian yang didasarkan pada sumpah dan janji. (Jonny Liwu/MDj/red)