Dokumentasi kegiatan. |
Sumba Barat Daya, CAKRAWALANTT.COM - Sekolah Menengah Atas Swasta (SMAS) Katolik St. Thomas
Aquinas Weetebula, Kabupaten Sumba Barat Daya, menggelar kegiatan Workshop Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
bagi Tenaga Pendidik selama 2 hari, yakni Jumat-Sabtu (6-7/10/2023).
Kegiatan yang diikuti oleh kalangan guru tersebut didukung oleh Yayasan Rumah
Literasi Cakrawala.
Workshop PTK tersebut dibuka secara resmi oleh Kepala
SMAS Katolik St. Thomas Aquinas Weetebula, Fr. Marselinus Pati Blolong, BHK.
Dalam arahan awalnya, Fr. Marselinus mengatakan, para
guru perlu meningkatkan kompetensi dan profesionalismenya sebagai tenaga
pendidik. Salah satu upaya yang bisa dilakukan, ujarnya, adalah dengan meningkatkan
aspek literasi, terutama di bidang menulis. Hal itu, sambung Fr. Marselinus,
juga selaras dengan tuntutan Kurikulum Merdeka saat ini.
“Sekolah ini harus banyak melakukan inovasi
pembelajaran sesuai dengan tuntutan Kurikulum Merdeka, dimana semua inovasi
akan menjadi praktik baik yang siap dibagikan kepada satuan pendidikan. Semua
hasil praktik baik itu perlu ditulis agar dipelajari dan berimbas pada
pembelajaran. Maka dari itu, melalui kegiatan ini, kita diarahkan untuk
mendalami tata cara penulisan ilmiah. Ini juga menjadi bagian dari peningkatan
kompetensi dan profesionalisme guru,” ungkapnya.
Menurutnya, melalui kegiatan workshop tersebut, para
guru bisa mengetahui alur penulisan dengan baik serta mendapatkan wadah
publikasi yang terpercaya.
Sementara itu, Narasumber dari Yayasan Rumah Literasi
Cakrawala, Silvester Wanggur, S.Pd., menuturkan, PTK merupakan salah satu karya
tulis ilmiah yang berguna untuk membantu guru sebagai tenaga pendidik dalam
mewujudkan proses pembelajaran yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan peserta
didik.
“Proses Penelitian Tindakan Kelas menjadi media
penelusuran metode yang paling ampuh untuk diterapkan dalam proses
pembelajaran, sehingga dikenal dalam Kurikulum Merdeka sekarang, yaitu
pembelajaran berdiferensiasi yang menggunakan beberapa metode pembelajaran
dalam satu kali pertemuan berdasarkan tingkat pemahaman peserta didik,” terang
Silvester.
Di sisi senada, Panitia Pelaksana Kegiatan Workshop,
Benyamin, S.Pd., mengungkapkan, melalui kegiatan tersebut, para guru diharapkan
mampu menyusun dan menghasilkan karya tulis ilmiah yang berkualitas.
“Dengan penulisan karya tulis ilmiah ini, para guru
bisa melatih argumen yang jelas berdasarkan analisis dan pemikiran kritis guna
menunjang peningkatan profesionalisme dan kompetensinya,” pungkasnya. (Yeris Laki/MDj/red)
0 Comments