Update

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

UNWIRA KUPANG

Kemendikbud Klaim Kurikulum Merdeka Belajar Sudah Terimplementasi di 80 Persen Sekolah

 

Praktik baik di dalam kelas.


Jakarta, CAKRAWALANTT.COM - Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pusat Kurikulum dan Pembelajaran, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Zulfikri menyatakan kebijakan Kurikulum Merdeka telah terimplementasi di lebih dari 80 persen satuan pendidikan di seluruh Indonesia.

 

“Ini pendidikan Kurikulum Merdeka sudah diterapkan di hampir 80 persen sekolah di Indonesia,” katanya dalam Workshop Pendidikan: Sosialisasi Kurikulum Merdeka di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, pada Senin (21/8/2023), sebagaimana dikutip dari Antara.

 

Zulfikri menuturkan untuk 20 persen satuan pendidikan yang belum menerapkan Kurikulum Merdeka karena sekolah-sekolah tersebut masih belajar untuk mengimplementasikannya.

 

Sudah 90 Persen di Tingkat SMA/SMK

 

Zulfikri mengatakan untuk jenjang pendidikan yang sudah mengimplementasikan Kurikulum Merdeka lebih dari 90 persen adalah di tingkat SMA dan SMK. Sementara itu, sambungnya, yang paling sedikit adalah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).

 

Ia menjelaskan rendahnya implementasi Kurikulum Merdeka di tingkat PAUD karena sosialisasi yang belum merata dan banyak sekolah yang masih menyesuaikan dengan kebijakan tersebut.

 

Ia mengatakan pemerintah pusat tidak memperbolehkan dinas pendidikan memaksa satuan pendidikan untuk menerapkan Kurikulum Merdeka.

 

“Kita imbau kepala dinas jangan memaksa sekolah menerapkan tapi ajak mereka memahami dan memilih karena kalau kita yang pilih akan beda,” ujarnya.

 

Secara keseluruhan, terdapat tiga pilihan yang dapat diputuskan satuan pendidikan tentang implementasi Kurikulum Merdeka, yakni seperti menerapkan beberapa bagian Kurikulum Merdeka tanpa mengganti kurikulum yang sedang diterapkan.

 

Selain itu, implementasi Kurikulum Merdeka juga dapat dilakukan dengan perangkat ajar yang telah disiapkan maupun dengan mengembangkan sendiri berbagai perangkat ajar.

 

Tiga Opsi Implementasi Merdeka Belajar

 

Merujuk pada kebijakan kemendikbudristek, implementasi Kurikulum Merdeka secara mandiri merupakan pilihan bagi satuan pendidikan berdasarkan kesiapan masing-masing.

 

Pilihan pertama adalah Mandiri Belajar, yaitu satuan pendidikan menggunakan struktur Kurikulum 2013 dalam mengembangkan kurikulum dan menerapkan beberapa prinsip Kurikulum Merdeka saat melaksanakan pembelajaran dan asesmen.

 

Pilihan kedua adalah Mandiri Berubah, yaitu satuan pendidikan menggunakan struktur Kurikulum Merdeka dalam mengembangkan kurikulum dan menerapkan prinsip-prinsip Kurikulum Merdeka saat melaksanakan pembelajaran dan asesmen.

 

Pilihan ketiga adalah Mandiri Berbagi, yaitu satuan pendidikan menggunakan struktur Kurikulum Merdeka dalam mengembangkan sendiri perangkat bahan ajar saat melaksanakan pembelajaran dan asesmen.

 

“Kendalanya memang banyak yang belum menyadari bahwa perubahan kurikulum ini bukan sekadar perubahan nama atau administrasi, namun perubahan iklimpembelajaran yang lebih bersahabat dengan anak,” pungkas Zulfikri. (Antara/MDj/red)


Post a Comment

0 Comments