Oleh
: Roswita Maria Anggreni Soge, S.Pd.
(Guru
SMA Negeri 1 Maumere)
CAKRAWALANTT.COM - Dunia pendidikan hadir sebagai subyek
dari seni pemecahan masalah kehidupan manusia. Seni dimensi pendidikan harus
selalu disempurnakan sesuai dengan tujuan pendidikan bangsa, karakter bangsa,
tunas bangsa, dan mimpi para pendidik. Sistem pendidikan di Indonesia sudah
tumbuh subur sejak awal mulanya, tetapi akibat kurangnya pemahaman akan jati
diri bangsa yang berlandaskan Pancasila, seringkali segelintir pihak terjatuh
oleh gejolak emosional yang lahir karena pola pikir yang diracuni virus
intimidasi.
Menteri Pendidikan kini membawa
transformasi pola pikir yang baru, sehingga bunga-bunga indah milik Indonesia
tidak dipetik sembarangan saat Revolusi Industri 4,0 menghadirkan wajahnya.
Berdasarkan isi dari Undang-Undang Nomor
20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia telah melakukan banyak upaya untuk meningkatkan
kualitas pendidikan di Indonesia. Salah satu upaya peningkatan kualitas
pendidikan adalah dengan melakukan revisi kurikulum, mulai dari kurikulum KBK,
merevisi KTSP menjadi kurikulum 2013 dan kemudian kurikulum 2013 menjadi
kurikulum 2013 revisi 2017.
Perubahan revisi tersebut dilakukan
dengan harapan agar insan pendidikan di negeri ini mampu mewujudkan kualitas
pendidikan yang berkualitas sesuai dengan tujuan pendidikan sebagaimana
tertuang dalam pasal 3 Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional.
Pendidik merupakan aset menuju Gerbang
Emas peradaban Bangsa. Tidak semua orang bisa menjadi Pendidik. Menurut Albert
Einstein, seni tertinggi seorang guru adalah untuk membangkitkan kegembiraan
dalam ekspresi kreatif dan pengetahuan. Sedangkan, peserta didik merupakan
generasi emas bangsa yang menjadi masa depan bangsa dalam mempertahankan jiwa
Bendera Merah Putih dengan ilmu pengetahuan dan cinta kasih.
Sebagai seorang guru/ASN, penulis ingin
menerapkan Nilai-nilai ANEKA dalam kegiatan belajar matematika di kelas X SMA
Negeri 1 Maumere melalui media Musikalisasi Puisi Nilai Mutlak. SMA Negeri 1
Maumere merupakan sebuah Sekolah Negeri di Kabupaten Sikka yang sejak 4 tahun
terakhir telah menerapkan kurikulum pembelajaran berbasis kurikulum 2013 dengan
Sistem Kredit Semester.
Salah satu mata pelajaran wajib di dalam
sebuah proses pembelajaran di sekolah adalah matematika. Dalam kegiatan
aktualisasi tahun 2019, penulis mencoba untuk menampilkan nilai ANEKA dalam
betuk musikalisasi puisi yang berkaitan dengan materi nilai mutlak pada Mata
Pelajaran Matematika.
Penulis hanya memperkenalkan kepada
peserta didik sebuah puisi karangan penulis sendiri sebagai salah satu contoh
pengembangan. Selain itu, melalui musikalisasi puisi vektor karakter bangsa
abad 21, seperti; berpikir kritis, bertindak kreatif, berkolaborasi, dan
berkomunikasi dapat mengalir dengan sempurna.
Adapun tahap-tahap yang dilakukan dalam
kegiatan ini adalah sebagai berikut. Pertama, mengonsultasikan kepada Kepala
Sekolah, Bidang Kurikulum, dan MGMP Matematika tentang menyusun puisi nilai
mutlak dan menyajikannya dalam bentuk musikalisasi puisi pada saat aktualisasi
habituasi di SMA Negeri 1 Maumere. Kedua, membentuk kelompok berdasarkan jarak
dan peserta didik secara mandiri menentukan anggota kelompoknya. Ketiga, setiap
kelompok wajib membuat puisi yang berkaitan dengan konsep Nilai Mutlak. Keempat,
setiap kelompok menentukan sendiri lagu, alat musik, maupun instrumen yang akan
digunakan dalam musikalisasi puisi nilai mutlak. Kelima, setiap kelompok
mengumpulkan musikalisasi puisi nilai mutlak dalam bentuk Video dan dikirimkan
melalui WhatsApp.
Dalam penerapan dan perkembangannya,
kegiatan menyusun puisi nilai mutlak dan menyajikannya dalam bentuk
musikalisasi puisi ini berjalan dengan baik. Kegiatan ini dilaksanakan selama 3
minggu berturut-turut. Kegiatan ini membuktikan bahwa peserta didik sangat
kreatif dalam bernalar dan terampil untuk menuangkannya dalam bentuk seni
matematika.
Selain itu, terdapat beberapa kelompok
yang juga membuat pantun dan drama dalam musikalisasi puisi ini. Di sini,
penullis mendapatkan perubahan atmosfer yang sejuk di dalam kelas ketika
kegiatan musikalisasi puisi ini berjalan dengan baik. Dengan kata lain, peserta
didik semakin termotivasi dan belajar untuk mampu mendalami serta memahami
konsep besar dari matematika, tanpa menganggapnya sebagai sesuatu yang rumit dan
kompleks. (red)
0 Comments