Update

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

UNWIRA KUPANG

MAHASISWA STP REINHA LARANTUKA RAIH JUARA II LOMBA KTI TINGKAT NASIONAL

 

(Foto: Mahasiswa STP Reinha Larantuka saat meraih Juara II pada Lomba Penulisan Karya Tulis Ilmiah Tingkat Nasional di Jakarta)


Flores Timur, CAKRAWALANTT.COM - Mahasiswa Sekolah Tinggi Pastoral (STP) Reinha Larantuka kembali mengharumkan lembaga pendidikannya dengan memperoleh Juara II pada Perlombaan Penulisan Karya Tulis Ilmiah Tingkat Nasional Perguruaan Tinggi Katolik (PTK) se-Indonesia. LKTI ini bertemakan Moderasi Beragama yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Katolik Kementerian Agama RI pada dua tahun belakangan ini. Pada tahun sebelumnya, yakni pada tahun 2021 lalu, STP Reinha Larantuka meraih Juara III pada Kategori Toleransi, sedangkan pada tahun ini, Kategori Adaptif Terhadap Budaya Lokal.

 

Di perlombaan ini, Maria Inviolata Deran Ola mengusung tema “Gemohing Lamaholot sebagai Emblem Pemersatu Masyarakat Multikultur di desa Tuwagoetobi”. Invi, sapaan akrabnya, mengatakan penulisan KTI ini berangkat dari rasa kecintaannya akan tradisi lokal yang mana tradisi ini sudah dihidupinya dan bahkan selalu terlibat dalam kegiatan Gemohing. Praktik Gemohing Lamaholot, seiring perkembangan IPTEK, mulai bergeser maknanya kepada hal-hal ekonomis dan juga akibat dari hal ini, banyak kaum muda mulai tidak memberikan diri atau kurang berpartisipasi dalam kegiatan Gemohing.

 

Dalam mendukung penulisan KTI tersebut, STP Reinha Larantuka mengirim empat wakilnya untuk membahas empat indikator utama dari Moderasi Beragama, yakni Toleransi, Anti Kekerasan, Wawasan kebangsaan, dan Penerimaan Terhadap Budaya Lokal.  Namun, yang masuk pada grand final adalah sub tema Penerimaan Terhadap Budaya Lokal. Invi sendiri mempertanggungjawabkan tulisannya di hadapan 5 dewan juri dan para peserta lomba beserta dosen pembimbing se-PTK Katolik Indonesia di Hotel Aryaduta-Menteng Jakarta selama 4 hari, yakni Selasa-Jumat (22-25/11/2022). Penulisan LKTI mahasiswa tingkat nasional ini dibimbing langsung oleh dosen STP Reinha Larantuka, Yosep Belen Keban, S.S.,M.M yang juga adalah Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) STP Reinha Larantuka.

 

Invi, lebih lanjut, mengatakan bahwa penulisan KTI ini memakan waktu sekitar 1 bulan lebih dan mendapat dukungan dari para dosen, teman-teman mahasiswa STP Reinha Larantuka, dan juga sanak saudara, serta masyarakat Tuwagoetobi-Witihama sebagai lokus penelitian. Oleh karena itu, dari lubuk hati terdalam, ia menyampaikan terima kasih berlimpah bagi mereka  semua yang telah berkontribusi penuh atas pencapaian yang membanggakan ini.

 

Perempuan kelahiran Sukutokan-Adonara tersebut juga mengatakan kegiatan penulisan KTI merupakan kegiatan pertama yang diikutinya. Tentu saja banyak hal yang diperoleh dari penulisan LKTI. Ia juga mengajak mahasiswa pada umumnya dan secara khusus mahasiswa STP Reinha Larantuka untuk mulai menulis dan tinggalkan rasa takut untuk mencobanya.

 

“Semoga hasil karya dalam LKTI dapat memberikan sumbangsih bagi masyarakat Lamaholot pada umumnya dan secara khusus masyarakat Desa Tuwagoetobi-Witihama agar lebih memperhatikan, menjaga, dan melestarikan praktik Gemohing dalam kehidupan masyarakat multikultural sebab Gemohing dapat menjadi emblem atau simbol pemersatu masyarakat multikultural. Atau dengan kata lain, Gemohing sangat kuat untuk mempererat moderasi beragama di wilayah ujung Timur Flores ini. (Rofinus R. Roning/MDj/red)


Post a Comment

0 Comments